Prolog

22 5 0
                                    

Assalamualaikum man teman. Ini cerita ke 2. Cerita pertama aku lupa alurnya:). Ehh btw kalo suka jangan lupa Vote and Comment ya..

Salam Sayang

Arviza.Z

Dont forget give my story Vote and Comment.

Klik bintang di bawah ya:)

.
.
.
.

5 hari sudah dia tak sadarkan diri. Dan 5 hari sudah revan Menunggu. Menunggu kepastian kapan istri'nya Bangun dari tidur indahnya "pantaskah ia memanggil dengan sebutan istri dengan apa yang telah ia lakukan selama ini? Entahlah."
.
.
.
.
.
.
.
.
Revan pergi menuju rumah rumah empu dari permasalahan yang ada dihidup Revan.
Dengan terburu buru dia mengendarai mobil'nya dengan kecepatan yang Hanya bisa di tandingi oleh Pembalap.

Sesampai ia dirumah sang duri kehidupan, Revan bergegas menuju kamar . Mengombrak ambrik kamar sang empuhnya. Sampai akhirnya Revan menemukan kotak hitam di dalam ruang rahasia sang pemilik rumah. Perlahan lahan Revan membukanya dengan mata terbelalak, tangan tergepal, dia membaca lembar perlembar isi diary seorang psikopat yang sangat dekat dengan nya.

Dunia revan berhenti sejenak memikirkan hal yang sudah ia
lakukan kepada istri'nya

Suara2 jerit istrinya mengumandang di dalam otaknya dalam sekejap

Demi Allah A' aku gak kenal sama Sheiren ujar Fara dengan air mata.

Plakk

Plakk

Plakk

Ribuan Tamparan yang ia torekan ke pipi mulus istrinya.

Sakit A' , Perutku sakit a' ujar şakit fara

Laki2 yang dulunya memanja manjakan dia sekarang bak musuh.

Tanpa melihat kesakitan Istrinya iya terus menampar istrinya secara berutal. Tidak ada lagi Cahaya malaikat yang keluar dari Matanya, hanya ada Seringai Amarah yang hinggap dihati seorang Revan.

Fara pingsan dan sedetik itu pun Darah segar mengalir dari selangkangan Fara. Dan lebih memprihatinkan lagi Fara diținggalkan begitu saja.

Ia mengingat kejadian yang telah berlalu sekitar 3 bulan yang lalu..

Tubuh atletis itu bergetar menahan sesak saat membaca diary sang psikopat

di lembaran berikut'nya ia tak hanya menegang, tapi Revan seperti Terkena tremor kecil. Ia bingung, ia kaget.

Tubuh revan bergetar kembali.
Sesak ia rasa saat membaca lembaran diary ..

dia sudah membunuh anaknya sendiri.. darah dagingnya sendiri..

FARA!!!!

Revan terbangun dari mimpi buruknya, mimpi yang selalu sama setiap matanya tertutup.

Revan melihat pucat'nya wajah istrinya

"Sayang,Apakah tidurmu begitu indah? Sampai dirimu tak ingin bangun dari tidurmu itu". Ujar Revan dengan mata air yang mengalir.

Srett pintu ruang icu terbuka. Kara dengan wajah acuh melihat ke arah Revan

Revan, aku ingin bicara padamu. Ujar Kara dengan dingin

Revan pun keluar dan menemui Kara yang sedang duduk di ruang tunggu

"Ada apa kak? Tanya Revan"

"Sudah puas menyiksa adik ku? Sudah puas melihatnya menderita. Jika ku tahu kau membuatnya terluka.. aku orang pertama menolak Pinangan mu dulu. Ucap Kara dengan Dingin"

"Maafkan aku kak. Maafkan aku.  Ujar revan Dengan air mata.

"Maaf katamu? Hahahaha kara tertawa hambar . Lihat dia Revan. Dia rapu,Dia pucat. Dan dia bisa saja meninggal Revan.. kapanpun dia mau. Tangis Kara"

Revan tak sanggup lagi bicara.. dia menangis, tubuhnya bergetar hebat..

Mereka sama2 terdiam sampai akhirnya mereka di kejutkan oleh suster yang keluar dengan senyum

Dr revan"ujar suster"

Iya ada apa sus, Ucap revan sambil menghapus air mata'nya.

Alhamdulillah istri Anda Sudah siuman. Ucap sang suster yang membuat tubuh revan dan kara menegang.

Dengan babibu Revan dan Kara masuk ke ruang ICU.. dilihatnya Malaikatnya tersenyum ke arahnya membuat air mata Revan dan Kara Terjatuh dengan indah

"Mengapa Aa' sama kak kara mengangis? Ucap heran Fara"

"Aa' Bahagia kamu udah siuman sayang ucap lembut Revan."

Berbeda dengan Revan, Kara langsung berhamburan kepelukan adik nya

"Kenapa ķau lama sekali terbangun sweet heart? Tanya Kara."

"Aku hanya temu kangen dengan anak'ku di syurga ķak. Ucap sumringah Fara. Yang membuat tubuh Revan Menegang seketika."


Tbc 12 mei 2019

SIAPA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang