Ksatria Bawang Merah

161 17 0
                                    

Ksatria Bawang Merah©miisakura

Naruto©Masashi Kishimoto




"Oke, sekarang aku bawang merahnya ya," Hinata bermonolog setelah Ino pergi meninggalkannya dengan air mata.

Setelah ini, di rumah, Hinata pasti mendapatkan rentetan pertanyaan yang menghakimi karena sudah membuat si putri kesayangan menangis. Oh, Tuhan. Demi mendiang ibunya, ia bersumpah ia bukannya sengaja!

Segala macam gosip murahan yang berhembus tentang Hinata yang berniat mengacaukan hubungan adik tirinya dengan sang kekasih itu tidak benar. Ia bersumpah!

Yang ada, Hinata yang mencoba menyelamatkan hati si putri? Mulia sekali kan.

Tapi tak banyak yang percaya padanya. Sulit menemukan orang yang bisa menebak tujuannya dengan benar. Ditambah lagi, Hinata bukan tipe pamer yang pusing dengan dugaan sembarangan orang-orang padanya. Jadi, semakin banyak yang salah paham. Termasuk ayahnya yang makin hari makin membuatnya merasa dialah anak tirinya.

Biang kerok yang sebenarnya adalah Inuzuka. Pria penebar feromon itu tidak pantas mendapatkan dia atau adik tirinya. Dia brengsek!

Yeah, katakan saja Hinata sudah berpengalaman.

Setahun yang lalu, Hinata masih kekasih si brengsek itu. Yang kemudian menyiramkan air sirup ke wajah Kiba karena ketahuan berselingkuh. Mereka putus dan Hinata mengabaikan segala macam usaha Kiba untuk minta maaf. Bukankah pembalasan dendam paling menyakitkan adalah menganggapnya tidak ada?

Sampai sebulan yang lalu Hinata tahu Kiba sedang mengencani adik tirinya. Yang pertama kali muncul dipikirannya adalah mendatangi Kiba lalu meninjunya. Dan Hinata benar-benar melakukannya. Tidak peduli dengan Kiba yang memohon ampun dan mengatakan ia benar-benar mencintai adik tirinya. Perempuan dan ingatannya yang mengerikan, membuat Hinata tidak percaya dengan mudah. Rasa sakit hatinya dulu masih sangat terasa. Hinata tidak akan rela adiknya juga mengalaminya walau Hinata tidak pernah mau mengatakannya dengan jelas hingga gosip menyebar tanpa bisa dikendalikan. Ah, tsundere ternyata merepotkan. 

"Terima tawaranku saja." Hinata menoleh dengan cepat hingga lehernya berderak. Ia menyipitkan matanya begitu melihat Sasuke yang duduk dengan tenang sembari meminum jus tomatnya dengan santai di kursi cafe belakang Hinata. Kenapa Hinata tidak menyadarinya?

Dengan gaya sesombong mungkin, Sasuke meletakkan gelasnya. Ia menyilangkan kakinya dan bersedekap lalu melanjutkan perkataannya, "kalau kakak jadi pacarku. Semua masalah kakak pasti akan selesai dengan mudah."

Dasar bocah aristokrat! Gayanya yang tampan, seksi tapi polos itu membuat Hinata gemas. "Kau mengikutiku?" 

"Tidak juga."

"Kau bolos sekolah lagi?"

"Ini hari minggu, Kakak. Hari ini jadwalku menjadi ksatria kakak."

Uchiha Sasuke, umur 7 tahun, menganggap diri sendiri ksatria si bawang merah Hinata Hyuuga.

Tapi, takdir 14 tahun yang akan datang, siapa yang tahu kan?


Fin

Lagi mii bikin fanfic iseng, hehe
Terinspirasi dari nama akun fb yang nggak sengaja muncul di beranda, buat siapapun pemiliknya, makasih ya, mii pinjem namanya :3

10 April 2016

Photoshoot AlbumsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang