Ternyata

411 41 4
                                    

Jennie dan Mino tengah sibuk dengan gawai masing-masing. Mereka kini duduk menghadap kolam renang di belakang rumah. Katanya sih sister-brother bounding relationship. Lantas kenapa mereka sibuk dengan ponsel masing-masing?

"Jen! Jen! Bantu ini middle lane. Sial Gatot-nya malah kabur. Tank macem apa." Sungut Mino dengan kesal.

"Hilih. Bentar, Bang. Lagian lo nekat banget dah." Omel Jennie.

"Lah lo kan MM, harus siap sedia kalo ada war gini." Balas Mino.

Iya. Mereka sedang mabar Mobile Legends. Biar dikata sudah ketinggalan jaman, nyatanya ML masih mainan yang asik untuk mereka. Biar sering mendapat cemooh 'Moba kok analog', bagi mereka yang penting hati senang.

"Fiuh. GG, sista!" Ucap Mino setelah akhirnya mereka menghancurkan tower musuh. Mino mengusak kepala Jennie, membuat rambut Jennie yang dicepol asal menjadi makin berantakan.

"MVP gue!!! Yes!!" Girang Jennie.

"Jen. Gue mau nanya deh." Mino meletakan ponselnya di atas meja.

"Nanya mah tinggal nanya. Biasa juga main samber kan." Jennie mengalihkan fokusnya pada Mino.

"Menurut lo, Taeyong gimana sih Jen?"

Jennie yang mendapat pertanyaan tiba-tiba seperti itu jadi membulatkan matanya.

"Lo belok, Bang? Ya Allah! Istighfar, Bang." Ucap Jennie dramatis.

"Lah kagak lah anjir. Gue masih doyan yang cantik. Ga suka batang gue." Sergah Mino. "Gue tuh nanya karna lo deket sama dia kan? Gue pengin tau penilaian lo soal cowok tuh gimana." Terang Mino kemudian.

Jennie menganggukan kepalanya. Paham.

"Taeyong, ganteng, pinter. Alim juga keliatannya."

"Sealim-alimnya cowok, Jen, tetep mesum." Ujar Mino.

"Ya paling ga, mending lah daripada lo." Balas Jennie.

"Si adek ya. Untung lagi puasa." Mino mengusap dada, mencoba untuk sabar.

"Terus kalo Hanbin, gimana?"

"Hanbin mah kocak. Heran gue dia bisa gitu. Bercanda mulu, kerdus terus. Coba kalo dia sedikit lebih kalem, keliatan tuh gantengnya." Jennie menimpali.

"Jadi Hanbin ganteng, Jen?" Tanya Mino, bermaksud memperjelas.

"Ganteng sebenernya. Cuma ketutup sama tingkah bobroknya."

Mino mengangguk-anggukan kepalanya sebelum meneruskan pertanyaan. "Kalo Jaewon?"

"Jaewon... ganteng. Ga ngerti lagi deh kenapa bisa seganteng itu. Mukanya sebenernya tuh lembut, tapi suka banget sama tato. Muka dan tato tidak sebanding. Baik juga Bang Jaewon. Gentle."

"Taeyong ganteng. Hanbin ganteng. Jaewon ganteng. Ganteng semua Jen dimata lo." Mino mulai bingung.

"Lagian ngapain si lo nanya-nanya? Kurang kerjaan?" Kini Jennie bertanya balik.

"Gue penasaran aja. Mereka bertiga kan gencer banget mepetin lo. Lo bilang mereka juga ganteng. Kok sampe sekarang belum ada yang lo pacarin. Gue kan jadi heran. Jangan-jangan lo jadi PHP atau playgirl gitu kayak gue. Kan amit-amit. Lo cewek, ga mau gue kalo adek gue dicap buruk sama society." Terang Mino panjang lebar.

"Ya ampun... Abang gue perhatian banget. Ga nyangka gue." Jennie memasang wajah 'pura-pura terharu'. Walau sebenarnya ia memang terharu. Tidak disangkanya bahwa Mino akan begitu perhatian padanya.

"Serius gue. Jadi lo milih yang mana?"

"Lo nanya milih yang mana. Orang mereka aja belum ada yang nembak gue." Jelas Jennie.

"Lah?! Itu curut belum ada yang nembak lo??" Mino kaget bukan kepalang. Pasalnya, selama ini ia mengira ketiga laki-laki yang mendekati adiknya itu sudah menyatakan perasaan mereka. Ia khawatir jika adiknya menggantung perasaan ketiga laki-laki itu. Ternyata, belum satu pun dari mereka yang menyatakan perasaan. Pantas saja Jennie masih santai-santai.

"Dasar ya mereka. Katanya suka tapi ga cepet geraknya. 'Tar giliran diambil orang, nangis kejer."

"Ya udah lah biarin. Gue aja santai. Gue kira mereka malah bercanda. Males banget gue baper karna bercandaan mereka." Ucap Jennie dengan santai.

Kini Mino lega karna tahu adiknya bukan lah tipe gadis yang mudah terbawa perasaan. Adiknya gadis yang kuat, yang tidak mudah dipermainkan. Dan Mino tidak akan tinggal diam jika ada yang berani mempermainkan adiknya. Tidak pandang bulu walaupun itu temannya sendiri.

"Terus nih, kalo mereka nembak lo. Ketiganya. Siapa yang bakal lo pilih?" Pancing Mino.

Jennie tersenyum dengan sejuta misteri.

"Kalo itu, rahasia."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family DramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang