- Pelantikan -

11.2K 1.5K 1K
                                    

Ilse berdiri kemudian bersalaman dengan Mikasa sebagai tanda damai. 

Ia sempat bertatapan dengan Keith Shadis sebentar sebelum akhirnya pergi. Saat sampai di tepi lapangan, Armin datang menghampiri Ilse dengan membawa sebuah minuman. 

"Ilse! Kerja bagus!" 

Gadis berambut putih itu tersenyum. "Terima kasih, Armin. Syukurlah Mikasa mengalah lagi kepadaku."

Armin tidak merespon dan tatapannya melirik dengan canggung. Lantas Ilse pun bertanya pada teman masa kecilnya itu.

"Apa ada yang salah?"

"Ilse itu..selalu merendahkan diri sendiri."

Gadis berambut putih itu termangu sejenak. Tak lama kemudian tawa kecil terdengar darinya. "Hahaha. Aku tidak sedang merendah diri, Armin. Pada kenyataannya aku tidak mungkin bisa mengalahkan Mikasa."

"Ilse mungkin berpikir begitu..! Tapi tidak bagi orang-orang yang melihatmu!" Armin menyoraki Ilse. Gadis itu sontak bergidik kaget. 

"Mungkin kau memang sering berlaku curang saat latihan..tapi kemampuanmu saat praktek tidak dapat diragukan..! Kau adalah peringkat kedua setelah Mikasa dalam bermanuver 3D! Dan..dan kau adalah peringkat ketiga dengan jumlah memotong tengkuk titan terbanyak saat latihan!"

"T-tunggu sebentar, Armin..! Jangan asal menuduhku begitu! Mana mungkin aku curang dalam latihan!"

"Eh..?"

Armin ternganga. Saat laki-laki itu melirik ke sekelilingnya, barulah ia sadar dengan apa yang sedang terjadi. Terlalu banyak orang yang mendengar ucapannya saat itu. 

Ilse tertawa kikuk sambil memeluk pundak Armin di sampingnya. "Haha, Armin! Sepertinya kau dendam saat aku mengambil jatah roti mu kemarin, huh?"

"A-anu..aku tidak bermaksud..."

"Maaf menganggu~"

Armin dan Ilse menoleh ke belakang. Di sana ada seorang perempuan berkacamata yang baru saja memanggil mereka.

"Apa kau kadet Ilse Bertha?" 

Ilse mengangguk. "Benar. Dan anda..adalah..."

"Hanji Zoe! Senang berkenalan denganmu, Ilse! Sekarang ayo ikut denganku." Tangan Ilse digenggam dengan erat saat berkenalan, kemudian gadis berambut putih itu pun dibawa pergi dari sana.

"Sebentar! Kita mau pergi ke mana??!"

"Kau akan tahu~!"

Keringat mengucur dari dahi Ilse. Manik birunya menerawang ke arah depan. Di sana, tidak ada lagi tempat lain selain ruangan instruktur.

"A-anda salah paham! Saya tidak melakukan kecurangan seperti yang dikatakan Armin..!"

Brakk..!!

Pintu ruangan terbuka membuat si gadis bersurai putih itu sontak membatu. Ada banyak orang di dalam sana, dan mereka semua mengenakan seragam pasukan pengintai.

"Eh? Kau bilang sesuatu?" Hanji bertanya, Ilse lalu menggeleng dengan kuat.

Gadis berambut putih itu lalu berdiri tegap, meletakkan kepalan tangan di depan dada untuk memberikan penghormatan kepada para petinggi di depannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✔Natives • SNK (Rework)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang