Declaimer :
Member NCT milik Tuhan Yang Maha Esa da orang tua mereka masing-masing.Rated : T
Genre : Supranatural, Sci-fi
Pair : Taeyong x Yuta
Warning : BxB dan typo yang bertebaran. Tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran dari kepercayaan manapun, ini hanya sebuah imajinasi yang dikombinasi dengan teori konspirasi semata.
Mohon maaf jika ada yang tersinggung.Jika tidak suka lebih baik klik tombol close saja. Gampang kan.
.
.
.
Taeyong mengacak rambutnya kesal, begitu melihat semua kekacauan yang ditimbulkan oleh kehadiran teman-temannya tadi. Sampah berserakan di mana-mana, dan Taeyong sangat membenci hal itu.
Bukan, Taeyong bukan seseorang yang bisa di bilang sangat membenci kotor. Ia hanya seorang mysophobia, sekaligus perfectionist yang bahkan tak akan kuat melihat setitik debu sekalipun.
Taeyong menghela napas, ia tinggal di rumah seorang diri, tanpa adanya seorang pelayan, supir ataupun tukang kebun yang bisa membantunya untuk membersihkan semua kekacauan ini.
Bukannya terlalu mandiri atau bagaimana, Taeyong hanya tak suka rumahnya dihuni oleh orang lain yang asing menurut pandangannya.
Jujur saja, hal itu membuatnya sangat tak nyaman. Walaupun memiliki beberapa teman, Taeyong ini cukup antisosial.
Hanya ada dua orang satpam di depan, sedangkan dua satpam yang lain sedang beristirahat dirumah mereka masing-masing. Taeyong tidak ingin mengganggu mereka, itulah mengapa Taeyong lebih sering memberi mereka libur.
Kedua orang tuanya juga lebih memilih sibuk dengan urusan bisnis mereka di benua Eropa sana. Sementara kakak perempuannya telah berkeluarga, dengan suami tampan dan dua anak kembar non identik.
Meninggalkan anak bungsu laki-laki yang masih kelas 3 SMA seorang diri seperti ini.
Tipikal kehidupan anak orang kaya yang sangat monoton dan membosankan memang, Taeyong akui itu.
Tapi mau bagaimana lagi? Inilah pilihannya, mau protes karena ia seperti anak terlantar? Protes pada siapa? Ia sudah sangat bahagia dengan kehidupan normalnya ini.
Namun, setelah dipikir-pikir, Taeyong jarang bertemu dengan orangtuanya, dalam setahun pun masih dapat di hitung dengan jari, atau tidak bertemu sama sekali. Hanya Kakak perempuannya saja yang sering menengoknya, paling tidak 2 minggu sekali, atau 1 bulan sekali.
Taeyong tidak masalah dengan hal itu sebenarnya, sangat normal dan ia sudah sangat terbiasa dengan hal ini.
Asal kedua orangtuanya masih mengiriminya banyak uang, Taeyong baik-baik saja.Taeyong menghela napas panjang, melihat sampah berserakan benar-benar membuat kedua matanya iritasi.
Taeyong akhirnya memilih untuk berjalan ke arah lemari alat pembersih disimpan. Mengambil sapu, pel, dan penyedot debu untuk membersihkan ruang tamunya yang sangat kotor dan berantakan.
BRAKKK
BYURRR
Sebelum sebuah suara yang terdengar sangat keras menggema di gendang telinganya.
Taeyong mengernyit, seingatnya semua teman-temannya sudah pulang.
Taeyong bahkan sempat mengabsen mereka dalam hati saat mereka pamit pulang tadi.Apa mungkin perampok? Yang sengaja memanjat tembok pembatas di samping rumah, untuk menghindari satpam yang sedang berjaga?
KAMU SEDANG MEMBACA
POLIP
FanfictionApa kalian pernah mendengar bangsa polip? Taeyong tidak pernah mendengarnya tapi dia bertemu dengan salah satunya . . (Republis dari akun lama di ffn)