3. (18+)

6.1K 283 42
                                    

"Unnie penpilanku bagaimana?? " kuputar badanku menarik daguku dan memamerkan pinggulku.

"cantik.. Cantik.. Berapakali lagi harus kubilang Lisa, kau cantik dann sexy dan imut dan badass disaat bersamaan" Jisoo unnie akhirnya bersuara untuk yang kesekian kalinya mencoba meyakinkanku. Aku menarik nafas dan membuangnya kasar. Ini kali pertama aku akan tampil tanpa unnie-unnieku,  sangat gugup tentunya.

"Lisa.. 5 menit lagi giliran kalian, tolong ke belakang panggung" aku mengangguk patuh dan beranjak dari ruangan kami. Semua idol yang hari ini akan melakukan dance stage denganku telah berkumpul, Ten yang sejak dari jauh sudah melihatku langsung menghambur kesampingku dan mencubit pipiku, kebiasannya.

"Heol.... Lalisa benar-benar imut dan badass"

"dannn Ten tetep cute seperti biasanyaa"

"no no no!  Aku sudah memakai rantai dicelanaku,  bukankah aku terlihat swag?? "mataku menelisik tampilan Ten dari atas sampai bawah

"hm, lumayan. Tapi,,, tetap tidak bisa mengalahkan oppaku! "dia memutar bola matanya malas

"huhuhu,  kau masih diam-diam menyukainya??? Masih suka membuat dia marah dengan tingkahmu? "

"ralat! Bukan membuat dia marah, tapi membuat dia gerah" jawabku dengan senyuman nakal.

"well,  malam ini dia juga datang kan??.  Letss do itt, buat kepalanya pening dengan pantat teposmu"

PLAK!
"Bukan tepos, tapi MINIMALIS. Lagi pulaaa, begini-begini goyangannya superr tauuu"

"Terserah" dia akhirnya mengalah.

****

"Gila.... Lisa benar-benar menarik atensi semua orang. Ada banyak idol menari disana, tapi dia berhasil menarik mataku untuk hanya melihatnya"

"Harus kuakui matanya, gerakan tangan dan badannya semua berbicara" Seunghyun memulai pembicaran tentang penampilan Dance idol dipanggung yang sedang mereka saksikan.

"Point plussnya, dia bisa terlihat imut dan seksi disaat bersamaan hyung"

"Asett YG memang luar bia-"

"Yaak,  Jiyong oppa!  Mau kemana??? " Seungri memotong ucapan Daesung dengan pertanyaan bingung Jiyong yang berdiri tiba-tiba dan beranjak dari tempat duduk mereka.

"Beberapa saat lagi penampilan kita.  Aku ingin kekamar mandi dulu"
Dibalas anggukan paham dari member yang lainnya.

*****
      Jiyong menarik nafasnya dalam dan membuangnya dengan kasar. Pria berumur kepala tiga itu harus mencuci otaknya dan mengutuk perbuatan nekatnya saat ini. Akhirnya dia runtuh.  Dia membunuh ego dan harga dirinya, membawa kakinya keruangan kecil itu dan menggunakan tangannya untuk mengukung gadis itu.  Nafasnya memberat, bercampur bingung dengan apa yang harus dilakukan selanjutnya, wajah polos gadis berbibir tebal ini membuatnya lupa dengan apa yang hendak ia lakukan tadi.

"Maaf" Lisa menyadarkan Jiyong dengan ucapannya.

"Apa kau memang sedang bermain-main denganku??? "

"T-Tidak Oppa"

"Jangan berpura-pura!! Kau pikir aku tidak tahu bahwa kau selalu mengujiku,mencoba terlihat polos, namun sebenarnya mau menggoda! "
Jiyong mendorong tubuh kurus Lisa hingga terbentur dengan tembok kamar mandi, mendesak tubuh kekarnya,menjamah lembut wajah sigadis.

"Aku tahu.... Kau selalu ingin aku lepas kendali bukan?? Memakai pakaian mini saat akan bertemu denganku diagensi, memainkan mata saat berpapasan dilorong perusahaan" dia semakin berani dengan menjamah tubuh ringkih itu dan menekan jarinya pada kewanitaan sigadis.

"A-aku t-tidak bernia-"

"cihh!  Bulshit, jika tidak berniat, untuk apa kau datang ke toilet pria dan membuka bajumu!!" gerakannya terhenti namun kungkungannya tak lepas, matanya berubah nyalang

"A-A-Aku kira toilet ini kosong"

"Hahahah, gadiss maniss.... Aku tidak bodoh, aku melihat kau memperthatikanku saat berjalan kemari. Jika kau memang ingin disentuh, jangan bermain seperti ini" bibirnya mendekat,mengecup pelan bibir tebal gadis Thailand itu yang kemudian berubah menjadi lumatan. Tangannya bergerilya menjelajahi tiap inci tubuh sigadis, menggigit bibir bawah Lisa agar lidahnya masuk kedalam berbagi saliva. Lisa terbuai, dia terbawa suasana, dia lupa arahnya, harusnya ia tak boleh jatuh dulu. Dia harusnya mempermainkan hasrat sipria, namun saat ini justru dia yang terpana. Ia ingin membuat pria ini mengemis sentuhan, namun kini dia yang haus belaian.
    Persetan  dengan harga diri, Lisa akhirnya membalas kuluman Jiyong, menarik tengkuk Leader Big Bang tersebut memperdalam ciuman mereka, tangannya membalas setiap sentuhan dengan intim, meremas pelan bahu sipria dan terus turun hingga kepusat kenikmatannya.

"Ccih! Dasar Jalang Kecil" Jiyong memundurkan badannya, melepas tautan mereka,melap kasar bibirnya dan meninggalkan Lisa yang terkejut,terpaku dengan tatapan bingung nan kosong.

Bersambung
Vote dan komen gaiss.
Ini gimanaa cobaa lagi ena ena dilepass, syakitt oiiii syakitt harga diri neng lilis ternoda.
Siapa suruh nyabee lisss

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang