Hari ini...
2 Februari 2019
Sudah seharian penuh aku memikirkan banyak hal, hanya menatapi jarum jam dinding yang terus bergerak dan berputar.
Melamun dan mengaharapkan sesuatu tanpa sebuah pergerakan adalah suatu rutinitasku. Dan.. aku selalu merindukan masa laluku.
Hai, Gadis remaja ini bernama Evelyn Sabrina, nama panggilanku adalah Sabrina. Umurku 18 tahun, lahir di Bandung, 15 april 2001. Aku saat ini tinggal di Jakarta bersama kakak laki-lakiku dan sepupu-sepupuku. Nama kakak aku adalah Valent, umurnya 34 tahun, dia masih belum menikah dan belum mempunyai pasangan.
Aku dulu tinggal di bandung, dan aku saat ini hanya sekolah khusus bahasa inggris, karena aku sudah dikeluarkan dari sekolah sejak kelas 2SMA karena masalah tertentu. Hal itu juga membuatku terpaksa harus pindah ke jakarta dan memulai hidup baru. Sedangkan ibu dan ayah masih menetap di bandung. Ibu dan ayah tentu saja sangat sedih dan kecewa karena aku telah di keluarkan dari sekolah.
Aku tau perasaan mereka, walaupun mereka sudah memaafkanku, aku yakin masih tersimpan rasa kecewa dalam hati kecilnya.
Aku ga cantik, dan aku juga ga jelek,
Aku ga bodoh, dan aku juga ga pintar,
Aku bukan orang yang baik, dan bukan gadis nakal pula.Ya, seperti itulah aku menurut diriku sendiri. Sejak aku dikeluarkan dari sekolah, harapanku hilang 50%, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan sekarang, besok dan besoknya lagi. Aku punya banyak teman, tapi entah kenapa aku selalu saja merasa sendirian disini. Aku saat ini sangat bergantung kepada Omku. Dia yg membiayai semua kebutuhan hidupku, biaya sekolah bahasa inggris dan lain-lain.
Aku juga bersyukur, kakak mengurusku dengan baik sampai saat ini, dia adalah orang yang sangat sabar, dan aku juga bersyukur dia masih mau menganggap gadis seperti aku ini sebagai adiknya. Kasih sayang orang-orang disinilah yang tidak pernah membuat harapanku hilang sepenuhnya, kadang aku juga berpikir, aku disini bahagia hanya untuk sementara, tapi beban yg kurasa ini tidak akan pernah hilang.Tapi aku selalu punya keyakinan, bahwa suatu saat nanti, waktu waktu sulit ini akan berlalu, dan aku juga percaya bahwa Tuhan telah merencanakan sesuatu yg terbaik untukku.
Setiap malam sebelum tidur, aku selalu memikirkan satu hal yaitu kenangan-kenanganku di masa lalu. Aku selalu mengingatnya kemudian merindukannya.
Terkadang aku menangis sambil mengingat semua itu, aku selalu ingin kembali ke masa laluku dan mengubah semuanya menjadi lebih baik. Tapi aku selalu merasa bahwa itu bukanlah hal yg mungkin dan aku harus menjalani hidupku yg sekarang.
Oh iya, aku dikeluarkan dari sekolah karena aku telah dituduh membully oleh teman terdekatku sendiri. Saat itu, aku mempunyai sahabat perempuan dekatku panggil saja dia D. Dia ini sangat dekat denganku, kemana-mana kita pergi berdua bersama, mengerjakan semua hal bersama, melewati semua waktu sulit bersama-sama, dan berbagi kebahagiaan satu sama lain. Aku sangat bahagia bisa mempunyai sahabat berharga seperti dia.
Tapi ternyata selama ini perasaan kita berbeda, kurasa dia membenciku, aku tidak menyangka, sikap baik dia bagaikan seorang malaikat padaku, ternyata dia melakukannya tanpa sebuah ketulusan, dia tidak suka padaku. Hari itu 25 Januari 2018 (2 SMA), aku dipanggil ke ruang guru BK.
Aku awalnya tidak tau apa yang terjadi, guru tersebut terus menerus membuatku harus mengakui apa yg sebenarnya terjadi, hingga aku lelah menjawab 'saya tidak tahu' dan aku sangat bingung. Hingga akhirnya D masuk ke ruangan, Dan menjelaskan semuanya. Tidak kusangka, dia telah menuduhku sampai aku benar-benar bingung. Dengan polosnya dia bilang bahwa aku suka menghinanya, dan akupun tidak mengerti kenapa guru itu bisa percaya padanya, dan kemudian memarahiku dan membentakku. Hingga aku kecewa dan sakit hati kepada sahabatku ini, akupun menangis tetapi tidak ada yg peduli padaku, guru itu hanya bilang bahwa aku menangis hanya untuk mencari perhatian saja. Mereka memutuskan untuk memanggil kedua orangtuaku.
Lalu setelah aku kembali ke kelas, kemudian D memelukku dan menangis, aku memeluknya sambil menggengam erat telapak tanganku. Rasa kecewa yang bercampur dengan sakit hati telah menghancurkanku saat ini, dan aku berkata di dalam hatiku... "Apakah kamu ini benar-benar sahabatku?!".
Lalu aku melepas pelukannya dan langsung bergegas pulang ke rumah. Aku sudah tau jika aku akan dikeluarkan dari sekolahku. Sampai teman yang lain memberikan pesan lewat ponselku dan semuanya bilang jika D itu sebenarnya benci aku.Rasanya aku hancur dan tidak tau harus berbuat apa hingga sebuah surat dikirimkan ke rumahku yang berisikan jika orang tuaku dipanggil ke sekolah. Ibu dan ayah hanya memelukku dan mencoba menenangkanku, untungnya mereka mengerti. Besoknya, kurasa itu adalah hari terakhirku berangkat sekolah, saat aku memasuki kelas tiba-tiba..
"Kamu beneran mau pindah ke jakarta?!"
Tanya D padaku sambil menahan tangis, dan aku hanya diam dan tidak menjawab apa-apa
"Jawab dong! Kamu bohong ya?!"
Aku masih tidak mau menjawab, hingga orangtuaku datang ke kelasku dan menyuruhku untuk pulang. Sesampainya di rumah, ibu memarahiku, dia menangis, ayahpun ikut kecewa. Aku tidak mengerti, aku ingin berteriak pada mereka dan bilang jika semua itu tidak benar, entah apa yang membuat orangtuaku juga percaya kepada guruku. Tapi saat itu aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan tidak tau harus menjelaskan bagaimana lagi kepada mereka, dan hari itu juga aku telah dikeluarkan dari sekolah.
Harapanku sempat hilang sepenuhnya, hingga aku memutuskan untuk pergi ke Jakarta esok harinya, kakak menjemputku ke rumah kemudian membawaku.Aku mengucapkan selamat tinggal kepada semuanya, ibu yang memohon-mohon kepadaku agar tidak pergi, tetapi keputusanku yang sudah bulat ingin pindah dan pergi bukan berarti aku ingin meninggalkan kedua orang tuaku. Aku hanya ingin D itu bahagia tanpa aku, aku sudah tidak ingin menatap dan melihatnya lagi. Dan aku belum sempat mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temanku yg lain. Lalu aku pindah ke Jakarta...
-To be Continued-
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR PAST
RandomKembali ke masa lalu, tak seindah yang kalian pikirkan. Dan sekarang gadis ini berhasil kembali ke masa lalunya! "Tuhan... aku tidak bisa melakukan ini semua kembali dengan baik..." "Kumohon aku ingin kembali..."