3. Yang Bersinar Itu...

27 0 2
                                    

== Hutan Alas-Teduh. Pukul 07.30 ==

Suara serangga hutan bersahutan menemani Elly di tengah gelapnya malam hutan Alas-Teduh. Ia telah menemukan suatu 'jamur bersinar' berjarak kira-kira beberapa ratus meter di depan yang sesuai dengan petunjuk tertulis di memo misi Guild KGSP.

Sebelum menuju ke sana, Elly terdiam sejenak untuk mengamati sekelilingnya. "Aman..." batinnya. Ia mewaspadai sekelilingnya demi menghindari bahaya serangan monster / binatang buas nocturnal yang aktif di malam hari. Ia kembali melangkah menuju ke arah benda bersinar yang nampak di depan.

"Grrr...Krauk! Krauk!"

Baru melangkah sebentar, Elly mendengarkan suara samar-samar yang mencurigakan, seperti suara mengunyah sesuatu. Ia merunduk dan mengamati arah datangnya suara. Gelapnya malam mempersulit identifikasi visual. Hanya cahaya bulan yang samar-samar menembus rimbunnya pepohonan hutan Alas-Teduh.

Tidak jauh sekitar beberapa belas meter, Ia melihat sesosok binatang sedang mencabik-cabik sesuatu.

"Grrrrr...Grrrr...Kraus! Chomp~ Chomp~ Chomp~"

"Ah... ada beruang memakan buruannya..."

Elly merasakan ketegangan, namun ia tetap melanjutkan langkahnya dengan pelan dan hati-hati. Ia sejenak merasakan arah hembusan angin supaya tidak tercium hidung sang beruang. Detak jantungnya mulai meningkat. Elly memasang pisau survival di tongkat pramuka untuk berjaga-jaga. Tongkat pramuka di genggamannya kini menjadi tombak. "Semoga aku tidak menggunakan ini." batinnya. Jantung Elly berdetak kencang, ia menelan ludah dan mengatur irama nafas.

"Tenang... Ingat prosedur latihan Pramuka saat menghadapi bahaya." Elly mulai menguasai dirinya kembali. Walau jaraknya dengan sang beruang cukup jauh, namun ancaman bahaya tetaplah tinggi. Kemungkinan terburuknya, ia harus bertarung dengan sang beruang hanya menggunakan tombak dan pisau machete. Opsi lari jauh lebih berbahaya. Selain karena gelapnya hutan di malam hari, kecepatan lari beruang pun juga lebih cepat dari kecepatan lari maksimal manusia.

Elly memiliki rencana kabur cadangan, dengan menggunakan 'granat petasan' yang dibawa di dalam tas pinggang kanan. Fungsinya untuk menakuti binatang buas. Namun resiko kegagalan penggunaan granat petasan ini lebih tinggi. Kemungkinan terburuk malah memicu agresivitas sang beruang dan menjadi jauh lebih berbahaya bagi dirinya.

Elly memutuskan dirinya untuk melangkah dengan hati-hati dan sebisa mungkin tidak mengusik sang beruang. Prioritas saat ini secepatnya mendapatkan 'jamur bersinar' dan menghindari konfrontasi yang tidak perlu.

Setelah melangkah perlahan sejauh kira-kira 100 meter, Elly tiba di hadapan 'jamur bersinar'. Ada cahaya yang muncul dari dalam dalam lubang pohon raksasa, menyerupai gua di batang pohon. Di dalam lubang pohon raksasa, tumbuh sejenis spesies jamur kayu langka yang mampu bersinar di malam hari.

"Ooh... jamur langka untuk obat khusus nih." Batin Elly.

Tanpa basa-basi, Elly segera masuk ke dalam gua pohon dan mengambil sebongkah jamur, lalu dibungkus dengan plastik kedap udara / airtight. Ia menghela nafas lega. Tugasnya telah selesai, dan saat ini Ia ingin kembali ke basecamp untuk beristirahat.

"Drap... drap..."

"Grrrrr... "

Terdengar langkah seekor beruang besar berjalan mendekat ke arah Elly.

"Waduh... dia kesini... gawat..." Elly segera berlari keluar dari lubang pohon. Namun terlambat baginya. Beruang yang telah selesai menyantap buruannya tersebut bertatap muka dengan Elly di jarak kurang dari 10 meter tepat di hadapan lubang gua pohon. Sorotan mata sang beruang terfokus ke Elly, terlihat tajam dan menyeramkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Scoutgirl EllyWhere stories live. Discover now