Chapter 4

15 1 0
                                    

" Oh, Xena. Kamu tahu itu tidak bisa terjadi. It's for your safety, child. " katanya sambil mengusap kepalaku.

" Safety. Safety. Safety. Itulah yang selalu kalian katakan. Tapi kalian tidak mengerti apa yang aku rasakan.Betapa rindunya aku pada kalian semua. Betapa kesepiannya diriku di luar sana. Betapa terlukanya hatiku ketika aku tahu bahwa ternyata aku diusir dari keluargaku sendiri. Kalian tak dapat mengerti. "

Aunty terdiam. Ia tidak berkata apa-apa.
Ia memandangiku dengan iba. Aku berpaling darinya sambil menahan air mataku, berusaha untuk tenang kembali.

" Sudahlah lupakan saja. Itu hal yang tak sepatutnya kita bahas. Lagipula ada yang ingin saya tanyakan pada Aunty. "

" Tanyakan apa, Nak? "

" Sejak kapan Aunty menikah? Dan sejak kapan Aunty punya anak yang seumuran denganku? "

Mata Aunty terbelalak. Ekspresinya seakan-akan kaget pada pertanyaan yang kulontarkan tadi.

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

" I-itu... S-sebenarnya. "

" Ada apa, Aunty? Apa terjadi sesuatu beberapa tahun belakangan ini? "

Aunty menghela napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.

" Aunty memang sudah menikah sejak  tahun yang lalu. Apakah kamu tidak ingat Xena? 10 tahun lalu, ketika Aunty mengunjungimu dan kedua orang tuamu di Perancis? "

" 10 tahun lalu, di Perancis? Hmm... Oh, saat Aunty diutus para tetua untuk memberitahu Dad tentang keputusan mereka untuk memindahkanku ke Jerman, ya? "

" Iya. Selain menyampaikan hal itu pada Dad-mu, Aunty juga meminta restunya atas pernikahan Aunty dengan Julio Romanov Gregoire. "

" Julio Romanov Gregoire? That name... is quite familiar. Hmm.... "

" Julio adalah salah satu sahabat William, Daddy-mu itu. "

" Oh, that's why it's so familiar. Jadi gimana? Daddy menyetujuinya bukan? Aunty menikah dengan Uncle Julio, kan?"

" Hahaha... Ya tentu saja Daddy-mu menyetujuinya, dan Aunty menikah dengan Uncle Julio. "

" Wah! Jika itu terjadi 10 tahun yang lalu... Bagaimana bisa tercipta seorang Corinth yang seumuran denganku? " tanyaku dengan nada sedikit meledek.

" Hahaha... Dasar kamu ini. " katanya, memukul pelan lenganku.

" Corinth itu... Bukan anak Aunty dan Uncle Julio. He's adopted by Uncle Julio before our marriage. "

" Oh... Ternyata begitu. " kataku sambil menganggukkan kepala.

" Baiklah, saatnya kita sarapan! " kata Aunty. Ia berdiri lalu berjalan ke arah pintu kamar, lalu memberiku kode melalui pandangan matanya agar aku ikut bersamanya ke ruang makan.

" Aunty duluan saja. I'll be right there in 10 minutes. "

" Okay then, suit yourself! Tapi jangan salahkan Aunty kalau nanti kamu tidak kebagian makan ya, Xena. "

" Iya. Iya. "

Setelah Aunty pergi, aku kembali merebahkan tubuh di atas kasur. Ternyata ada banyak hal yang tak ku ketahui selama ini. There are so many things to catch up to.

Aku bangkit dari kasur, lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri. Sesuai dugaanku, semua barang yang kubutuhkan telah tersedia di sana.
Sekitar 5 menit kemudian, aku keluar dari kamar mandi dengan handuk yang kulilitkan di badanku. Aku membuka lemari dan mengambil sebuah casual dress off-shoulder, berlengan panjang, yang berwarna abu-abu dengan bagian bawah rok yang ditambahkan kain putih, dan memakainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AldrichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang