Pagi yang cerah telah tiba. Camila menikmati secangkir kopi hangatnya sembari melihat keadaan di luar lewat jendela.
Saat ini tubuh Camila memang berada di rumahnya, tetapi pikirannya melayang kemana-mana. Shawn benar-benar memenuhi pikirannya.
Hal yang dilakukan Shawn kemarin membuat Camila terperangah tidak percaya. Bisa-bisanya pria itu tiba-tiba menciumnya. Itu benar-benar membuat jantung Camila berdetak lebih kencang.
Namun Camila tidak mau munafik. Jujur dia suka dicium oleh Shawn. Oh ayolah siapa yang tidak senang jika dicium oleh seorang Shawn Mendes? Artis yang benar-benar terkenal.
Bahkan Camila tidak ingat hal apa yang diucapkan oleh Shawn setelah ia menciumnya. Yang jelas nadanya terdengar seperti ancaman.
"Sialan pria itu, jika seperti ini aku bisa tambah gugup jika bertemu dengannya," gumam Camila pelan.
Teringat dengan gosip yang dibicarakan Shawn kemarin, Camila pun membuka ponselnya. Mengetik nama dirinya pada kolom pencarian google. Dan benar saja, berita tentang dirinya dan Shawn beredar luas di internet.
Ini dia pesona pacar Shawn mendes yang bernama Camila Cabello.
Camila tersenyum membaca judul artikel itu. Dirinya memesona?
Namun judul artikel selanjutnya membuat senyum Camila langsung surut begitu saja.
Apakah alasan Shawn Mendes berkencan dengan gadis biasa yang bermuka pas-pasan?
Camila terbengong saat membaca artikel itu. Bermuka pas-pasan katanya? Camila jadi ingin tahu seberapa cantiknya orang yang menulis artikel itu hingga ia menyebut Camila bermuka pas-pasan.
Senyum Camila tiba-tiba terbit lagi. Dia jadi ingin memosting di instagram Shawn lagi. Membalas si penulis artikel menyebalkan itu.
Sayang seribu sayang, Shawn telah mengganti password instagramnya. Camila menggeram kesal dan mencoba menulis berbagai password. Jika seperti ini Camila jadi ingin memiliki kemampuan untuk meretas akun instagram orang.
Notifikasi chat muncul pada tampilan layar ponsel milik Camila. Pesan dari Katty, sahabatnya. Katty menyuruhnya untuk segera berangkat bekerja karena ia sudah sangat kewalahan.
Camila memutar bola matanya. Merasa malas untuk bekerja. Apalagi bekerja sebagai pegawai toko itu sangat melelahkan. Untung saja bosnya yang masih muda itu menyukai Camila, sehingga Camila bisa berangkat sedikit terlambat.
Karena sudah mandi, Camila hanya mengganti pakaiannya dengan seragam dan menutupi seragamnya menggunanakan jaket warna biru muda kesukaannya itu.
Camila menengok garasi. Mobilnya sudah tidak ada. Artinya Camila kalah start dengan anggota keluarganya yang lain. Akhirnya Camila pun memakai sepeda motor jelek milik adik laki-lakinya. Sialnya, helm yang ada pun hanyalah helm yang menurut Camila itu sangatlah buluk.
"Sial! Harusnya tadi aku menyembunyikan kunci mobilnya agar tidak kedahuluan Rafa sialan itu," keluh Camila.
Dan lihatlah! Penampilan Camila benar-benar nampak buruk mengenakan sepeda motor dan helm jelek milik adiknya itu.
"Oh God! Ini benar-benar buruk sekali."
Namun karena tidak mau terlalu lama, Camila pun berangkat dengan menghilangkan rasa malunya.
Di perjalanan, Camila terus diperhatikan oleh banyak orang. Camila terus-terusan mengutuk adiknya dalam hati. Jika bukan karena mobilnya dibawa oleh adiknya, Camila tidak akan mengendarai motor jelek dan mengenakan helm buluk ini.
Camila menggerutu saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Dia sudah tidak dapat menahan rasa malunya ini. Banyak orang yang menoleh ke arah Camila dan tertawa. Sungguh, Camila ingin melemparinya dengan sandalnya dan mencakar wajahnya.
Akhirnya lampu menunjukkan warna hijau. Camila langsung mengendarai motornya dengan cepat. Tak butuh waktu lama, Camila sampai di toko.
Cepat-cepat ia memarkirkan motornya di parkiran karyawan dan masuk lewat belakang.
Benar kata Katty, di dalam sangatlah ramai. Dan antrian kasir sangatlah panjang. Camila tertawa. Dari kejauhan wajah Katty tampak memerah. Mungkin karena panas melihat antrian yang begitu panjang.
Camila berjalan ke kasir di seberang Katty. Menyalakan komputernya dan mempersiapkannya. Melihat kasir sebelah sudah siap melayani, beberapa antrian berpindah ke Camila. Camila pun melayaninya dengan senang hati. Tak lupa juga dengan menebar senyum meskipun ia sedang tidak ingin tersenyum.
Ada seorang remaja yang memotret dirinya. Spontan Camila langsung menatap remaja itu. "Kau pacanya Shawn Mendes bukan?"
Camila tersenyum. Ternyata memosting fotonya pada instagram Shawn membuatnya terkenal dengan cepat. Lihat, bahkan para antrian pun melihat ke arah dirinya. Ada juga yang diam-diam memotretnya.
"Ah iya aku pacarnya Shawn," ucap Camila penuh percaya diri.
"Oh, beruntungnya dirimu. Aku merasa patah hati. Orang sepertimu bisa mendapatkan Shawn yang benar-benar kami idamkan."
Wait? Orang seperti dirimu? Tandanya orang itu menyepelekan Camila. Belum sempat Camila membalasnya orang itu telah memotong.
"Jadi berapa total belanjaanku?"
Camila langsung tersadar dan menyebutkan nominal belanjaan orang itu.
"Jangan lupa sampaikan salamku pada Shawn ya," ucapnya sebelum pergi.
Dasar gadis centil. Siapa juga yang akan menyampaikan salammu pada Shawn. Bermimpilah kau.
***
Di lain tempat, Shawn dengan Eduardo sedang menonton televisi sambil memainkan ponsel mereka masing-masing.
"Jika syuting ditunda tahun depan, apa yang akan kau lakukan, Shawn?" tanya Eduardo.
"Entahlah. Mungkin aku akan membuat projek baru. Paling tidak kedatanganku kemari bermanfaat."
Eduardo mengangguk-angguk. "Oh iya, bagaimana tentang Camila?"
Shawn menoleh pada Eduardo sebentar lalu melanjutkan bermain ponsel. "Kemarin aku menciumnya."
Mata Eduardo membulat. Ia jadi semangat mendengarkan kisah selanjutnya.
"Lalu bagaimana lagi?"
Shawn memincingkan matanya pada Eduardo. Makhluk satu ini benar-benar ingin tahu dengan urusan pribadinya.
"Setelah itu aku memperingatinya lalu pulang."
Eduardo mendesah kecewa. Ia kira akan ada hal lain yang seru ketika Shawn mencium Camila. Ah benar-benar tidak asik. Padahal Eduardo sudah membayangkan yang tidak-tidak.
"Kau kenapa?" tanya Eduardo.
"Aku pikir akan berlanjut ke yang tidak-tidak."
"Itu akan terjadi jika gadis itu tidak menurutiku," ucap Shawn kemudian terkekeh.
Berbeda dengan Eduardo yang membelalakan matanya.
$ $ $
Hola! Aku comeback nih.
Mungkin cerita ini akan tamat di part 20an. Tapi nggak tahu nanti. Tetap stay tune ya. jangan lupa vote dan commentnya juga.
Habis ini Shawn sama Camila bakal seru-seruan bareng nih, wkwk.
See you next part! Jangan lupa follow instagram aku @aayupuspitasr
Jangan lupa juga baca cerita aku yang judulnya Bad Flight.

KAMU SEDANG MEMBACA
Illuminate || Shawn X Camila [ON HOLD]
FanfictionSetiap orang pasti akan berpikir bahwa Shawn yang bisa menyakiti Camila begitu dalam. Namun, itu semua salah. Nyatanya Camila menyakiti Shawn begitu dalam. Mencari pelampiasan juga dirasa percuma. Rasa itu tak kunjung hilang. Tak jauh berbeda dengan...