Setelah setengah jam alldrick pun datang. Tenyata alldrick mencari sepatu dan sandal untuk bellin. Ia hanya ingin memberi kejutan untuk bellin. Bellin pun sangat terharu,ia tak percaya seakan-akan ini tak akan pernah terjadi.
Setelah mereka selesai memilih barang, mereka pun bergegas pulang ke rumah masing-masing. Di tengah perjalanan, Tiba-tiba ada seseorang menelpon Anne. Dia adalah mantan Annelise, Steven namanya. Steven adalah anak seorang pejabat negara, ia memiliki kekayaan yang sangat melimpah mengingat ayahnya yang menjadi seorang pejabat tentunya ia memiliki jabatan yang cukup tinggi. Steven sering membelikanku pakaian mewah dan tas mewah. Dia adalah mantan pacarku yang paling kaya. Tak perlu munafik,setiap wanita pasti ingin hidupnya mapan. Akupun begitu.
Ayah steven sering menceritakan kepadaku tentang kelakuan Steven yang sangat nakal meskipun ia sudah besar tetapi, ayahnya selalu mengatakan bahwa Steven seperti anak kecil.
Aku dan ayah steven terkenal sangat akrab. Sampai-sampai banyak yang menyebutku wanita simpanannya.
Yaaa.. Begitulah mereka mengatakan.
Ayah steven sudah lama bercerai. Mereka bercerai karena sudah tak serasi lagi dalam hal pemikiran dan sikap.
Steven termasuk mantanku yang aku sayang, ia selalu menjagaku dan mau mengantarku kemanapun aku pergi. Namun, kejadian itu terulang lagi. Lagi dan lagi. Kejadian dimana aku harus terlibat dalam urusan keluarga mereka. Yaa!! Keluarga "Steven Gerald Arvianka". Keluarga yang terlihat sangat berwibawa.Annelise tidak mengerti apa yang membuat Steven tiba-tiba menelponnya. Ernest yang mendengar bahwa Steven mantan Anne tiba-tiba menelpon ia merasa sedikit khawatir. Menurut Ernest tidak ada satupun mantan Anne yang sebaik dirinya.
"hallo? Kenapa tiba-tiba telfon? Ada apa stev? Gue ada salah sama keluarga lo?" ucap Anne kaget.
"ga kok gapapa tadi cuma salah pencet aja Anne" ucap Stev.
Tuttttttttt.......
Tiba-tiba saja Steven memutuskan panggilannya. Entah alasan apa yang membuat Steven pura-pura salah menelpon Anne yang sebenarnya sudah jelas bahwa itu bukan salah sambung. Anne pun merasa aneh dengan sikap Stev. Setelah sekian lama lost contact gaada angin gaada hujan Stev menelpon.
Ernest pun penasaran dengan apa yang mereka perbincangkan di telfon selama beberapa menit itu. Ia merasa ada yang aneh dengan ekspresi Anne yang ia tunjukkan di setiap menit saat ia berada di panggilan dengan Stev. Ekspresi kaget,aneh,takut semua itu terlukis diwajah Anne.
Selama perjalanan, Anne dan Ernest hanya terdiam satu sama lain tanpa ada sepatah kata terlontar dari mereka. Entah apa yang membuat suasana sehening itu.Sesampainya dirumah, Anne langsung bergegas menuju kamarnya untuk mencoba setiap pakaian yang ia beli. Ia akan mencobanya dan menunjukkan kepada ernest. Selama Anne mempersiapkan diri untuk percobaan baju barunya, Ernest pun mandi. Menurut Ernest hari ini udaranya cukup panas sehingga ia tidak tahan jika tidak mandi lantaran ia adalah cowok yang benci banget udara panas. Annelise telah selesai ganti pakaian dan siap untuk fashion show di depan Ernest. Ia memandangi kaca dan sesekali tersenyum kecil melihat pakaian yang ia beli sangat lucu.
"nest!! Gue udah selesai nih cepet keluar dongg!!" ucap Anne merengek.
"iya iya ihh bawel amat sii lo, bentaran ngapa sih gue harus keramas dulu biar seger" seru Ernest.
"Ahh elah.. Udah gausah keramas dulu ihh udah malem juga"
"iya iya gajadi keramas, bentar gue pake anduk dulu"
Tarraaa..... Annelise berputar menunjukkan pakaiannya di depan Ernest. Entah kenapa tapi Ernest malah ketawa melihat tingkah laku cewe dihadapannya itu.
"terlihat seperti kodok berjalan" gumam ernest dalam hati.
Melihat ernest yang ketawa membuat Anne merasa insecure dengan menampilannya sekaligus marah. Bagaimana bisa aku seorang Anne yang paling ia cintai diketawain seperti gini.
"kenapa sih lo? Kan pakaian gue bagus, lo kan juga suka liat gue pake sweater oversize kayak gini" gertak Anne.
"gapapa kok Anne, cuma lucu aja lo pake sweater oversize warna ijo trus lo pake legging yang ngeliatin kaki lo kecil mana panjang lagi" ucap Ernest sembari tertawa cekikikan.
"lo jadi kayak kodok tau ga" sambung ernest.
Batin gadisku terperanjat marah ketika Ernest mengatakan aku seperti kodok. "kodok? Kodok mata lo? Daripada lo kayak kuda" gumam Anne menggerutu dalam hati
"ihh.. Kenapa sii lo ngejek mulu, padahal kan gue udah dandan cantik" ucap Anne dengan nada marah lesu.
"engga,, gapapa kok. Lo cantik kok Anne. Kalo lo ga cantik gue juga tetep mau sama lo" ucap ernest.
Setelah sekian menit Annelise berganti-ganti pakaian dan menunjukkan di depan Ernest, ia pun merasa lapar. Secepatnya Anne meminta Ernest untuk membeli makanan untuknya. Tanpa ragu Ernest pun langsung berangkat membeli makanan pesanan dari Anne.
Anne yang bosan menunggu Ernest pergi membeli makanan, ia pun melakukan kesibukannya. Ia termasuk gadis yang sangat rajin membaca. Ia juga suka mengoleksi novel. Hanya saja tak sembarang novel yang ia sukai. Ia lebih menyukai novel bergenre action. Anne yang enak membaca buku di sofa tak terasa ia merasa ngantuk. Matanya berat seakan-akan sudah tak bisa lagi menyangga kelopak yang ia miliki. Akhirnya Anne pun tertidur mengingat Ernest yang membeli makanan dengan waktu yang cukup lama.
Jam menunjukkan pukul 11 malam dan Ernest belum juga datang. Setelah sekian lamanya Ernest pun pulang dan membawa makanan itu kedepan Anne. Ernest membangunkan cewek kesayangannya itu.
"bisa-bisanya dalam keadaan perut lapar tapi tetap bisa tidur pulas" ujar Ernest pelan sambil menggelengkan kepala.
Setelah Anne bangun ia pun langsung kaget melihat banyaknya makanan yang telah dibeli oleh Ernest. Yaa!! Apapun yang diinginkan Anne akan Ernest beli. Rupanya Ernest tidak main-main dalam mendengarkan celotehan Anne yang menginginkan makanan ini dan itu.
Merekapun memakan makanan yang sudah diatas meja tersebut. Selama makan Ernest tak henti-henti menjaili Anne yang makan dengan lahap seperti orang kelaparan. Mulai dari mencoret-coret wajah Anne dengan saos hingga merebut makanan yang telah dipegang oleh Anne. Keseruan itulah yang membuat hubungan mereka tak pernah putus layaknya benang yang kuat.Makan pun telah usai. Anne segera membersihkan bekas sampah makanan dan dibawa ke dapur. Jam pun menunjukkan pukul setengah 1 pagi. Ia tak menyangka jika makan saja harus membutuhkan waktu selama itu.
Anne yang sudah kenyang dengan cepat bergegas menuju kamar untuk melanjutkan tidurnya. Tak lupa dengan Ernest, mereka tidur bersama di ranjang yang sama pula."awas ya!! Jangan macem-macem, kita tidur diranjang yang sama bukan berarti lo boleh macem-macem oke?!" Ucap Anne dengan nada memerintah.
"liat aja nanti abis lo sama gue" ucap Ernest pelan menyeringai.
Merekapun tidur dengan nyenyak hingga pagi hari...
KAMU SEDANG MEMBACA
failed to move on
Teen FictionAnnelise dan Ernest adalah pasangan yang sangat cocok tapi keretakan di hubungan mereka selalu membuat mereka tak bisa bersatu layaknya pasangan romeo dan juliet. Annelise,seorang gadis yang sangat humoris. Saking humorisnya ia sering dijuluki alie...