part 7

30 4 0
                                    

"eh lo itu ngejek atau gimana sih?! Emang gue gk pernah pacaran,tapi gue ngerti soal cinta!" ucap bellin.

"iya²"

Bellin pun berpikir sejenak,ia bingung ingin mengatakan nama pacarnya atau enggk. Lantaran pacarnya pernah berseteru dengan ernest. Ernest akan sangat kesal jika mendengar nama itu lagi.

"terus nama pacar lo siapa lin? Tanya ernest.

"nama pacar gue itu Alll..." bellin menghentikan ucapannya tersebut. Bellin terlalu gugup dan takut. Ia sangat mengerti jika Ernest benar-benar benci sama all.

"kok gk dilanjutin? Siapa namanya?" tanya ernest semakin penasaran.

"namanya alldrick." ucap bellin.

"ohh lo pacaran sama alldrick? Gpp kok,pasti lo tadi mikir gue bakal marah kalo lo sebut nama alldrick. Iya kan? Ucap ernest.

"iya,, tpi lo udah baikan kan sama dia?" tanya bellin.

"udah kok,gue udah jadi temen baik lagi." ucap ernest.

Mereka pun membahas acara shoping dengan santai.

***skip***

Ernest pun menjemput annelise jam 16.00 sesampainya ernest di depan rumah,ia langsung membunyikan klakson agar annelise keluar. Tak disangka ernest dikagetkan dengan suara benda jatuh dengan sangat keras. Hal itu membuat ernest khawatir. Ernest pun langsung terburu-buru lari menuju kamar annelise. Namun,ernest mengalami kesulitan lantaran pintunya dikunci oleh annelise.

"lise buka pintunya!! Ada apa? Lo gapapa kan? Buka pintunya sekarang!!" teriak ernest sambil mengetuk pintu.

Annelise pun berusaha berjalan menuju lantai bawah untuk membuka pintu. Annelise berjalan sambil bertompangkan tembok. Ia berjalan dengan tubuh menempel tembok.

"iya bentar, lgi jalan." ucap annelise lirih.

"cepet!!".-ernest

Setelah dibuka annelise pun langsung pingsan dipelukan ernest. Ernest pun sangat terkejut,khawatir,dan takut. Entah apa yang telah terjadi dengan cewek kesayangannya itu.

Bruukk..

"lise bangun!! Gue ada disini!!".-ernest.

Ernest pun menggendong annelise dan dibawa di kamar tamu. Ia terpaksa membawa annelise di kamar tamu karena situasi yg tidak memungkinkan untuk membawa annelise kekamarnya yg ada dilantai 3 itu.

"lise bangun!!".-ernest.

Setelah beberapa menit berlalu.. Annelise membuka matanya dengan perlahan. Ia hanya bisa melihat satu objek yaitu wajah ganteng ernest yang terpapang di depannya yg hanya berjarak beberapa inci. Annelise hanya bisa merasakan bahwa dirinya dalam situasi perputaran. Dimatanya hanya ada benda berputar dan terus berputar. Rasanya seperti naik bianglala.

"lo gapapa? Sekarang lo duduk dulu,gue ambilin minum." ucap ernest.

Annelise duduk dengan bersandar sebuah bantal.

"nih lo minum dulu. Lo kok bisa kyk gini gimana sih? Klo capek itu istirahat!! jangan dipaksain." ernest menasehati.

"iya gue cuma kecapean kok,mungkin vertigo gue kambuh." ucap annelise sambil menutup mata.

"bentar gue ambilin obat lo dulu." ucap ernest.

Annelise pun meminum obat yang diambilkan ernest. Annelise pun merasa lebih baik dari sebelumnya. Tak disangka waktu menunjukkan pukul 18.00

"ehh kita udah terlambat loh,gue siap² dulu ya." ucap annelise.

"keadaannya kyk gini lo masih mikirin shopping? Lo ini waras gk sih? Lo itu masih sakit,besok aja shoppingnya." ucap ernest.

"gue waras kali!! Gue udah baikan kok. Kalo gue gk shoping peralatan gue make up gimana? Make up gue udah abis. Lagipula gue udah janji sama temen-temen" ucap annelise.

Mereka  janji dengan bellin dan kaisha pukul 17.00 di depan mall. Annelise pun bersiap diri untuk berangkat.

"udah ayo berangkat!! Gue udah siap. Obatnya cocok banget." annelise meyakinkan.

"yaudah ayo,yg terpenting lo bisa seneng." ucap ernest.

Selama perjalanan ernest dan annelise pun berbincang- bincang membahas persoalan cinta mereka. Annelise selalu bertanya bahwa dia itu siapa? Kok bisa tetap bersama ernest. Selalu bisa mengunjungi ernest kapan saja yg ia inginkan. Lalu mengapa ernest tetap memberi harapan kepada annelise? Annelise hanya ingin ketulusan dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Dan itu hanya ada dalam diri ernest. Perbincangan demi perbincangan selalu dilontarkan disetiap jalan yang mereka lewati. Terlihat kanan kiri lalu lalang kendaraan diiringi angin sepoi-sepoi dari jendela mobil membuat suasana mereka jadi sangat nyaman. Tak terasa perjalanan sudah dekat dengan tujuan.

Sesampainya di mall annelise diberi sambutan wajah tampan mengerikan seorang shawn. Ya!! Shawn, cowo psikopat yang tergila gila dengan Anne. Annelise berharap shawn tidak mengacaukan acara shoping tersebut. Ernest pun disambut oleh seorang Alldrick si brengsek.

"hay lise?" sapa shawn.

.

Hayo guys gimana ya? Annelise akan menyapa balik shawn atau shawn akan dicuekin?
Lalu apa yang dilakukan ernest ketika bertemu seorang alldrick?
Ikuti terus ya guys😊
Maaf untuk kesalahannya🙏

failed to move on Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang