2 .

59 10 1
                                    

Di sebuah mension yang megah terdapat tujuh pria dengan wajah yang seram, dan tatapan mata yang tajam. Tak ada kehangatan di mension tersebut melainkan suasana dingin dan mencekam.

Mereka adalah sekelompok mafia yang di segani dan di takuti mereka tak segan-segan membunuh siapapun yang menghalangi rencananya. Mereka adalah buronan polisi karena berencana membobol sistem keuangan negara.

"Hyung, bagaimana rencana selanjutnya. "Salah satu dari mereka angkat suara.

"Akan ku fikirkan, kalian pergilah ke salah satu gedung di depan gedung pemerintahan. "Ucap pria tersebut yang di yakini leader dari kelompok tersebut.

Mereka yang mendengar perintah sang leader segera melaksanakan dan bergegas menuju gedung yang diinstruksikan sang leader.

Deru mobil menggema di jalanan kota seoul yang lenggang. Setelah melihat gedung yang mereka cari semua menyiapkan peralatan yang di perlukan dan ternyata mereka telah di dahului oleh sekelompok orang yang di yakini musuh bebuyutan mereka,kelompok tersebut bernama Los Zetas yang di ketuai oleh Bangchan.

Seonghwa memberi intruksi, kepada rekannya untuk menyebar. Jongho, Wooyoung, dan Mingi mereka mengarah menuju atas gedung sedangkan San, Yeosang, dan Seonghwa berjaga di sekitar gedung.

Suara tembakan yang memekakkan telinga saling bersahutan. Mereka saling menembak satu sama lain Hojoong yang melihat dari salah satu mobil yang terparkir tak jauh dari area gedung memicingkan mata ketika melihat salah satu anak buah Bangchan mengarahkan pistolnya ke arah San dan.....
























DORRRRRR!!!!!!




























Satu peluru menembus tepat di dada kiri Zero. Sebelum Zero melesatkan pelurunya Hojoong sudah menarik pelatuknya dan tepat sasaran. Dan tak lama kemudian musuh telah mundur dan menyisakan bercak-bercak darah di sana.

Di sisi lain Jihan dan Eunhyo berusaha kabur di tengah malam. Mereka berjalan keluar dan melihat apakah ada penjaga yang sedang berpatroli.

"Eunhyo-ah sepertinya aman,palli! ."Jihan mengenggam tangan Eunhyo dan berlari menuju gerbang.

"Eonni, gerbangnya terlalu tinggi. "Eunhyo yang menyadari bahwa gerbang di hadapnnya terlalu tinggi lagi pula mereka menggunakan dress putih selututnya.

"Kita pasti bisa, sedikit lagi Eunhyo-ah. "Jihan berusaha meyakinkan Eunhyo jika mereka akan bebas dari neraka ini.

Mereka memanjat gerbang dan mendarat dengan selamat. Mereka lari dengan sekuat tenaga dan melupakan bahwa di dalam tubuhnya terdapat kehidupan disana.

Saat mereka sedang berlari terdengar suara tembakan dari arah kanan mereka. Dan betapa terkejutnya mereka melihat beberapa orang lelaki memakai serba hitam melayangkan peluru ke arah lawannya.

Jihan menyeret tangan Eunhyo dan bersembunyi di balik tembok besar dan menetraklan nafasnya. Namun salah satu dari mereka San mengarahkan pandangannya ke arah tembok besar dan siap-siap dengan pistol di tangannya.























DORRRRRRR!!!!!!

































Seonghwa dan Yeosang terkejut mengapa tiba-tiba San melesatkan pelurunya tanpa seorang target.

"Hei! Apa yang kau lakukan. "Teriak Yeosanh.

"Sepertinya ada yang sedang menguntiti kita hyung. "Jelas San.

"Keluar!! Ku tahu kalian berada di sana. "Suara lantang Seonghwa sontak membuat Jihan dan Eunhyo terkejut.

Dengan perasaan takutnya Jihan dan Eunhyo memberanikan diri keluar dari tempat persembunyiannya.

Hojoong yang melihat dari kejauhan meniakkan satu alis melihat kedua gadis itu dia berfikir sedang apa tengah malam seperti ini mereka berasa di sini.

Mingi, Wooyoung, dan Jongho sudah berada bersama teman-temannya dan mereka terkejut melihat dua orang gadis berada di tempat seperti ini. Mereka hanya memakai dress putih selutut rambut yang tergerai dan tanpa alas kaki yang menutupi kedua kakinya.

"Apa yang kalian lakukan disini?."Tatapan tajam San menbuat Jihan dan Eunhyo tak mau memandang matanya.

"Jawab!!! "Yeosang membentak dan membuat kedua gadis tersebut terkejut dan isak tangispun terdengar.

"Maaf Tuan kami hanya lewat. "Jawab Jihan memberanikan diri.

"Kau tahu tempat apa ini?. "Seonghwa bertanya dengan pelan.

Kedua gadis tersebut hanya menggelengkan kepalanya.

"Tuan, bawalah kami bersama kalian. "Ucapan Eunhyo yang sontak membuat mereka terkejut.

"Seonghwa, bawa kedua gadis itu. "Hongjoong memberi intruksi kepeda mereka melewati alat yang sedari tadi mereka pakai di kedua telinga.

Jongho berjalan ke arah mereka dan mengarahkan mereka ke dalam mobil. Dua mobil tersebut melaju menuju rumah sekaligus markas mereka.

Mobil tersebut memasuki gerbang tinggi dan berhenti di depan mension yang sangat megah. Eunhyo dan Jihan memasuki mension tersebut mereka terkagum-kagum mension yang sangat mewah dan berdominan warna hitam dan putih.






ANNYEONG...

SELAMAT MEMBACA KAKA

JANGAN LUPA BINTANGNYA

JUSEYO....

The BLOODS MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang