Written by: Lulu, Lenno, Rezra, Idun, Mona, Viers.
Dikisahkan di suatu desa bernama Old York, terdapat dua buah bukit kembar yang sangat subur dan makmur. Desa ini cukup terkenal, tapi, itu akan diceritakan nanti. Mari kita soroti suatu kejadian yang sedang gempar baru baru ini di salah satu bukit di desa Old York.
Kabarnya, akhir akhir ini sebagian penduduk melihat wujud seorang ibu-ibu. Hal ini membuat 6 orang pemuda karang taruna berunding di malam hari untuk mencari tahu apa yang menggemparkan desa mereka.
Pada suatu malam yg sunyi, sepi nan hampa seperti hatiku ini , terlihat para anak karang taruna yg menjabat rangkap sebagai bucin desa Sedang asik duduk diatas pos kamling. Bukan atas atap, maksudnya atas lantainya. Tiba-tiba datanglah seonggok warga desa yg datang tergopoh2 mendekati pos kamling tersebut.
"MEYDEY MEYDEY! ADA IBU IBU COK! IBU IBU WOI! EMERJENSI EMERJENSI! "
Seketika para sequat karang taruna yg lgi sibuk nyemilin kuaci marut kaget bukan main dan meliat kearah tempat yg ditunjuk warga. Dengan kecepatan cahaya mereka berlari arah mata angin eh maksudnya tempat tkp.
"Ibu ibu apa? Cantik gak?" Itu hal yang ditanyakan Toni sejak pertama kali datang ke tempat dimana penampakan itu ada.
Kemudian Baraq menahan tawa sambil memukul pundak Toni (memukul dengan mesra)
"Ada -ada saja lu kalo misalnya dia cantik mana mungkin warga sini takut padanya. Mungkin dia serupa dengan kuntilanak."
Hal itu membuat kelima pemuda lainnya sontak kaget terlebih Steven si penakut yang saat ini sedang berusaha menahan keluarnya sumber mata air dari dirinya.Thoriq yang tertarik sama percakapan mereka akhirnya nimbrung, sambil nanya, "Ibu-ibunya cantik, emang? Kalo diajak makan Kerang di Jakarta mau gak, ya?"
"Lu bolot, ya?" Tanya Baraq.
"Kerang di Jakarta kan mengandung merkurius." Saut si Steven.
"MERKURI" Semua anak karang taruna itu meneriaki Steven dengan lagak polos tidak tahu dirinya.
Thoriq yang tertarik sama percakapan mereka akhirnya nimbrung, sambil nanya, "Ibu-ibunya cantik, emang? Kalo diajak makan Kerang di Jakarta mau gak, ya?"
"Lu bolot, ya?" Tanya Baraq.
"Kerang di Jakarta kan mengandung merkurius." Saut si Steven.
"MERKURI" Semua anak karang taruna itu meneriaki Steven dengan lagak polos tidak tahu dirinya
"Eh kok kita ngomongnya diulang gini?" Natasya yang sadar mulai bertanya
"Oh paling authornya lagi panik" Bachrul menyahut
"Oh iya juga ya lagi pada panik. AOWKAOWKAOKWOAK" Mereka tertawa garing
Natasya Rukmanah yang sedari tadi menahan esmosi ketika melihat sahabat lainnya asik bercanda pun menceletuk.
"WOE LU PADA NIAT MEMBASMI NIH MAK EMAK ATAU MAU GEBET DIA CANTIK MULU YANG DIBAHAS""Alah bilang aja lu sebagai satu satunya yang ngga punya batang cemburu kan?" Tanya Babang bachtiar dengan judesnya.
"Ngga blog , liat tuh si steven dah kayak kerasukan arwah penasaran gara gara takut" kata rukmanah sembari menyenggol steven.
"Tau gini gua liat cinta suci aja anjir ama emak gua kalau keadannya begini." Steven angkat bicara , dia sudah tidak tahan dengan keadaan yang sangat mencekam ini.
"Bacot, bilang aja lo mau liat oppa Ammar bukan mau nemenin emak lo" Toni nyeletuk, tapi tiba tiba....
*JDARRRR* Terdengar petir dari langit, disusul dengan bisikan aneh yang awalnya pelan tapi semakin terdengar
KAMU SEDANG MEMBACA
BADASS' RUNNING STORY: Ada Ibu-Ibu Guys.
HumorThis contains of 5 different stories written by Badass Agency members on May, 18th 2019. Plot Summary: Seluruh penduduk desa Old York dihantui oleh teror ibu-ibu misterius yang selalu mengganggu penduduk setempat. Persatuan Karang Taruna yang berisi...