01 ➖ Singularity

735 77 3
                                    

🎐Kita pernah hampir berhasil, dulu.🎐

- • -

Salju-salju mulai berjatuhan, membuat suasana semakin dingin lagi. Banyak orang-orang yang memilih untuk diam di rumah saja, dan menghangatkan diri atau pergi ke kedai untuk nongkrong bersama sambil meminum kopi.

Sudah beberapa hari cuaca di kota itu mulai ekstrim. Apalagi dengan datangnya musim salju membuat masyarakat yang tinggal disana mengalami kesulitan untuk pergi keluar.

Derap langkah lelaki itu semakin lama semakin cepat, sembari menggigil dia memilih untuk melanjutkan perjalanannya di tengah salju. Jalanan kali itu sangat sepi, hanya beberapa mobil saja yang lewat.

Jarak apartemennya juga tidak jauh, dia berniat ingin membeli bahan makanan untuk beberapa bulan kedepan, dan juga kebutuhan pokok lain yang tentu sangat dia butuhkan.

Sialnya, toko yang ingin ia datangi malah tutup sampai besok pagi. Alhasil lelaki dengan rambut berwarna blonde itu kembali pulang. Dan akhirnya dia pun terjebak di antara salju-salju tersebut.

Ketika melihat apartemennya, tanpa basa-basi dia langsung berlari kencang menahan dinginnya cuaca. Kaki dan tangannya sudah benar-benar membeku, bahkan untuk berjalan saja cukup sulit, seperti mati rasa.

Saat masuk, dia langsung menyapa beberapa orang yang lewat dengan senyum manis. Setelah itu langsung masuk ke dalam lift, karena kamarnya berada di lantai 15.

Lelaki itu menghela nafas panjang ketika dirinya masuk ke dalam kamar yang hangat. Untungnya dia sudah menyalakan penghangat itu sebelumnya. Dia langsung membuka mantel beserta pakaian tebal yang masih menempel di badannya, yang akhirnya menyisakan kaos hitam polos dan celana training panjang.

Taehyung duduk di sofa kecil yang berada tepat di depan jendela, sambil meminum kopi hangat di tangannya. Yang sekarang ada dipikirannya adalah bagaimana cara agar dapat membeli bahan makanan. Sebenarnya ada sebuah toko besar yang masih buka, namun jaraknya sangat jauh dari apartemennya.

Jika kalian bertanya dimana keberadaan Hansol, mulai dari sebulan yang lalu Hansol berangkat menuju Tingkok untuk urusan pekerjaan. Awalnya Taehyung diajak untuk mengikuti ayahnya, namun dirinya memilih untuk menetap di Australia.

Drrttt!

Handphone milik Taehyung bergetar, sontak dia sedikit berdiri dan mengambil benda kotak yang berada di atas nakas itu.

"Siapa nih?" Dia bergumam ketika melihat nomor asing menelfon.

"Halo?" Sapa Taehyung. Orang diseberang sana terdengar sedikit berisik, membuat Taehyung kebingungan.

"Halo? Bro! Ini gue Jimin." Orang tersebut berkata.

Mata Taehyung langsung berbinar. "Anjir lo! Gue kira lo udah lupa sama gue, masih inget ternyata. Lo pake nomor siapa? Atau nomor baru?"

Terdengar Jimin tertawa. "Malahan gue kira lo yang udah lupa sama gue cong. Ini gue ganti HP makanya nomor baru, untungnya lo masih pake nomor yang dulu."

"Gimana kabar? Baik? Yang lain gimana?" Tanya Taehyung. Jujur, dirinya sangat penasaran bagaimana kabar teman-temannya disana.

Taehyung terakhir kali menghubungi teman-temannya sekitar lima bulan yang lalu, setelah itu mereka ataupun Taehyung tidak pernah lagi saling menghubungi satu sama lain. Kalau Taehyung karena dirinya sibuk dengan urusan kuliah.

"Baik, aman aja. Eh, sebenernya gue juga nggak tau kabar mereka gimana." Jimin menjawab.

"Hah?" Taehyung kebingungan. "Masa lo nggak tau? Apa lo musuhan sama mereka? Kok bisa? Lo buat masalah apa lagi Jim?"

Jimin mengelak. "Nggak, nggak gitu. Ini sebenernya gue mau ngasih tau sesuatu sama lo. Tapi dengerin dulu, gue sama mereka nggak berantem. Baik-baik aja Tae, sans."

"Ya terus apaan?" Taehyung beranjak dari kursi, dia meletakan cangkir kopi tersebut di atas nakas. Kemudian dia duduk di kasur. "Kenapa lo sampe bisa nggak tau kabar mereka?"

"Jadi gini .." Jimin menggantung kalimatnya. "Gue sekarang ada di Melbourne juga, gue pindah kuliah disini. Gue disini baru aja beberapa bulan, soalnya nyokap gue yang nyuruh. Terus terakhir kali gue hubungin mereka, mereka baik-baik aja, tapi sekarang nggak tau deh."

"LO ADA DI SINI?!" Taehyung hampir saja melompat dari kasur, untungnya tidak.

"Kenapa lo nggak bilang ke gue Jim? Biar kita tinggalnya bisa barengan di apartemen gue, lo jahat ye nggak ngasih kabar. Sekali telfon, eh tau-tau lo udah di Melbourne aja." Taehyung mengomel.

Jimin tertawa di seberang sana. "Ya maap, gue sengaja aja biar kejutan gitu. Emang sekarang lo tinggal di apartemen? Hebat banget sahabat gue yang satu ini."

"Lo tinggal dimana sekarang?" Lelaki itu tidak menanggapi omongan Jimin dan malah bertanya.

"Gue untuk sementara ini lagi nginep dirumah sepupu, tapi kayaknya bakalan nyari home stay. Soalnya gue nggak enak sama dia, gitu." Jimin menyahut.

"Sama gue aja! Gue tinggal sendiri kok disini, nggak ada temen. Ayolah, daripada lo nyari home stay segala macem, ribet." Ajak Taehyung.

"Beneran?" Jimin terkejut. "Emang nggak kenapa-kenapa?"

"YA ENGGAKLAH, MALAH BAGUS." Taehyung terdengar antusias. "Nanti gue kirim alamat apartemen gue di line aja ye. Lo siap-siap aja, nanti kalau udah mau pindah tinggal hubungin gue."

"Siap! Makasih ya Tae." Jimin merasa tidak enak hati.

"Nggak ada makasih-makasih, lo itu sodara gue Jim. Udah, gue matiin dulu ye." Ujar Taehyung, setelah berbasa-basi sebentar, akhirnya Jimin menutup telefon tersebut.

Setelah asyik bertelfonan dengan Jimin, Taehyung baru saja teringat sesuatu. Dia ingin sekali menanyakan kabar seseorang. Namun dia malah lupa akan hal itu. Alhasil dia kembali mengambil handphone dan mengetik pesan untuk Jimin.

From: Taehyung.

Jim, gue mau ngajak lo ketemuan di kedai kopi. Bisa nggak? Soalnya ada yang mau gue tanya ke elo, kalau lo ada waktu bales pesan gue ya!

Send to: Jimin.

- • -

Bab 1 woy teman teman!!!!

gue bakalan seneng banget sih asli sama cerita ini nggak ngerti lagi uwu💜

ini masih bab awal, tenang dan santai. Jangan dulu cari yang lain, gue akan munculin mereka kok, tapi nanti hehehehe

baca aja dulu, jangan lupa komen atau vote dan rekomendasikan cerita ini ke temen temen vrene shipper kalian ya!!😀

BYEE!!!

- jae cantik💃🏻🕺🏻

Bellatrixia #2: Turn Away or SurviveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang