07 ➖ i'm hurt

388 46 2
                                    

🎐aku cuma tahu diri. Kamu milik orang lain, dan perasaanku hanya cerita yang tak boleh dimulai sejak bab pertama.🎐

"Ah!" Jimin membanting dirinya di kasur besar tersebut. Lelaki itu memejamkan matanya sambil menaruh kedua tangannya di perut.

Sedangkan Taehyung, dia malah sibuk mengatur pakaian-pakaian yang ada di koper lalu di masukan ke dalam lemari. Mereka berdua baru saja sampai di kamar, awalnya Jimin dan Taehyung mempunyai kamar sendiri-sendiri. Namun entah mengapa Jimin mengusulkan agar mereka sekamar saja.

"Taehyung!" Jimin memanggil tetapi masih dengan mata tertutup.

Taehyung yang sedang melipat baju mendongak. "Hm?"

"Orang yang tadi itu aneh banget nggak sih?" Jimin berkata.

Taehyung menyernyit heran. "Aneh? Aneh gimana?"

Jimin membuka matanya, dia bangun dan duduk dengan posisi menyila. "Ya aneh aja menurut gue. Dia nabrak lo, terus tiba-tiba kasih kartu nama. Kayak nggak nyambung aja gitu."

"Hah?" Taehyung semakin tidak mengerti dengan apa yang dilontarkan sahabatnya itu. "Bagian anehnya dimana? Enggak kok. Mungkin dia nggak nyaman dipanggil 'Bang' makanya dia ngasih kartu nama dia ke gue. Udah, gitu doang."

Jimin berdecak kesal, dia beranjak dari kasur dan berjalan menuju kopernya yang berada di belakang pintu. "Ya elah, lo mah nggak ngerti. Taehyung gue mau bilang sesuatu sama lo, ini serius."

Lelaki itu menarik kopernya, kemudian berjalan mendekat ke Taehyung yang malah menghiraukannya. "Ey! Dengerin gue."

Taehyung mendongak tetapi tangannya masih melipat. "Apaan sih? Ngomong tinggal ngomong aja susah amat lo."

Jimin duduk di hadapannya, cowok itu memasang ekspresi serius. "Taehyung .. gue mau ngomong sama lo."

"Lo kenapa sih?" Taehyung menatap Jimin aneh dan bingung. Tidak biasanya dia bertingkah seperti itu, alhasil membuat Taehyung merasa geli sendiri. "Ngomong aja kali, nggak usah bikin tegang gitu."

Jimin sebenarnya ingin mengatakan sesuatu, namun entah mengapa dirinya jadi puyeng sendiri memikirkan apakah dia akan mengatakan hal ini atau tidak. "Nggak jadi deh."

"Lah." Taehyung berdecak kesal. "Jim, lo tau sendiri gue nggak bisa dibikin penasaran. Lo mau ngomong apa sebenernya?"

"Lo .. nggak ada niatan mau ketemu Irene gitu?" Tanya Jimin.

Seketika ekspresi Taehyung berubah menjadi datar. Dirinya menghela nafas, sebenarnya dia juga memikirkan itu daritadi. "Gue aja nggak ngasih tau sama dia kalau gue ada disini Jim, lagian dia juga udah punya pacar kan?"

Jimin jadi merasa tidak enak ketika mendengar jawaban Taehyung. "Gue juga sebenarnya nggak tau dia udah punya pacar atau belum Tae--."

"Terus kenapa lo ngomong sama gue kalau dia udah punya pacar?" Taehyung menyatukan alisnya.

"Dengerin gue dulu Bujang!" Jimin berujar. "Jadi waktu itu gue lagi ditaman kampus, mau ketemu dosen. Nah, pas gue lagi nunggu disana, gue ngeliat Irene lagi jalan sama cowok. Gue awalnya nggak mau mikir kalau itu pacarnya, tapi dia udah sering banget sama cowok itu. Ya jadi gue ambil kesimpulan kalau itu emang pacar dia."

"Gimana? Jelas kan?" Jimin bertanya.

Taehyung menghela nafas panjang, lelaki tampan itu bersandar di dinding. "Gue udah relain dia kok Jim, tenang. Gue juga tau rasanya nunggu kayak gimana. Mungkin dia udah capek nunggu dan milih buat nyari yang lain."

Bellatrixia #2: Turn Away or SurviveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang