Kepada,
Sang penikmat Kopi.Kemarin aku liat kamu,
Berdiri diantara gelapnya malam
Memakai jaket dan rok merah muda.Cantik.
Sayangnya, kamu sedang menangis.
Ada apa?****
Lara membaca surat yang ia dapatkan dari lokernya. Gadis itu tersenyum sembari menutup kembali loker bertuliskan 565 itu.
"Pasti Aksa," Lara terkekeh kemudian menyimpan surat itu di saku kantongnya.
Ia mulai beranjak pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang sedaritadi menjerit meminta makan.
Bersenandung adalah hal kesukaan Lara ketika Gadis itu sedang berjalan sendiri.
"Lara!"
Satu panggilan. Membuat Lara memelankan jalannya ketika ada seseorang yang memanggilnya dari belakang. Ia menoleh, sedekit terkejut. Namun sepersekian detik wajahnya menjadi datar kembali.
"Kenapa?" ucap Lara ketus.
"Jangan ketus begitu dong!" ucapnya ingin menghibur. Namun tidak berpengaruh kepada Lara.
"Kenapa?" tanya Lara kembali.
"Ekhem," orang itu berdeham sebentar. Memberi kesempatan dirinya untuk bisa tenang. "Kak Bayu udah pulang dari amrik. Dia peng--"
"Terus hubungannya sama gw apa?" ucap Lara sok tidak peduli.
"Tunggu dulu Ra!" cegahnya mencekal tangan Lara saat Gadis itu ingin beranjak pergi. Namun setelahnya ditepis oleh Lara.
"Gausah sentuh dong!"
Orang itu tidak terkejut ketika Lara membentaknya. Sudah menjadi hal yang biasa.
"Dia pengen ketemu sama lo Ra," ucap orang itu.
Sebut dia Arya. Adiknya Bayu. Dan Bayu adalah mantan Lara, plus alasan mengapa Lara menjadi menderita seperti sekarang.
"Gw gak peduli."
"Tapi--"
"Dan lo harus inget! Gw, sekarang gak peduli lagi sama dia. Jadi gausah sok ngasih gw kabar tentang dia lagi. Gak guna!" ucap Lara dusta kemudian meninggalkan orang itu yang menatap punggung Lara dengan tatapan sendu.
Muka lo buat berbohong ketara banget Ra!
Ucap Arya dalam hati kemudian pergi ke arah yang berlawanan dengan Lara.
Harus bersabar.
Tidak boleh emosi dan rindu.
Tidak boleh menangis.
Tidak boleh.
Tidak!
Diakui. Sebut saja Lara adalah tipikal Gadis munafik. Hati berkata apa, namun tindakannya bertentangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MACHIATO ✔
Teen Fiction"Daripada singgah namun akhirnya pergi, lebih baik tak usah datang kemudian menyakiti." -Lara Itu adalah puisi Lara kepada cinta pertama yang sekarang sudah berstatus mantan. "Daripada diam tak bergeming, lebih baik lihat kebelangmu. Ada aku disana...