Seminggu kemudian...
Langit yang cerah dan diiringi angin sepoi-sepoi yang sangat menyejukkan
Kelas geografi
.
.
Kean POV"Duhh!!! Gimana nihh, flashdisk gue ketinggalan di rumah" panik Rasyid sambil mengacak-acak isi tasnya.
"Emang buat apaan tu flashdisk?" tanya Arkan berkacak pinggang.
"Tugas geo gue ada di sana, bisa di gorok gue sama bu Titi kalo gak bawa, kasih saran dong woii!" wajah Rasyid sudah sangat kusut memikirkan tugas kelompoknya, aku cukup kasian melihatnya tapi tak ada yang bisa kulakukan.
"Tinggal jemput aja kan beres" ucap Arkan dengan entengnya.
"Jauh Goblook!!!, lo kalo ngasih saran yang berbobot dong, Arkan." kesal Rasyid.
"Aelahh...untuk gue saranin, serba salah gue!" maki Arkan, karena di goblokin Rasyid
"Ken, lo tenang-tenang bae emang tugas lo udah siap?" Tanya Rasyid memperhatikanku karena aku hanya duduk tenang di singgasanaku.
"Gak tau" ucapku singkat sambil memainkan Hp lalu membuka aplikasi game pubg.
"Hahh... Emang lo kagak buat apa??" heran Arkan lalu duduk di kursi di sampingku.
"Gak" jawabku singkat, karena aku sedang mengarumi arena pubg.
"Yaampun Ken, lo ngapain aja? Trus siapa yang buat?" tanya Arkan beruntun.
"Gak ngapa-ngapain, palingan teman sekelompok gue yang buat"
"Yaelah, mendingan gue, walaupun nanti kena marah setidaknya gue buat tuh tugas, dari pada lo gak buat sama sekali" sela Rasyid
"Gimana mau buat, kenal aja kagak sama tuh cewek"
"Yaelah, tinggal kenalan doang" kata Arkan sambil menjentikkan jarinya.
"Dasar playboy cap kapak" sindir Rasyid
Tak berselang lama, ternyata bu Titi sudah sampai di pintu kelas dan murid-murid kembali ke bangku masing-masing.
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, baiklah anak-anak kita mulai pembeljaran kita dengan membaca do'a"
Seusai membaca do'a
"Minggu kemarin ibu sudah meninggalkan tugas kelompok untuk ananda semua, jadi ketua kelas tolong kumpulkan tanpa terkecuali. Bagi yang tidak mengumpulkan silahkan ke depan" ucap bu Titi tegas.
"Mampus gue..." lirih Rasyid yang masih di dinger Arkan
"Hadapilah takdir lo broo!!" bisik Arkan dengan nada mengejek
Rasyid melangkah maju ke depan sambil melirik Arkan kesal.
"Ken, lo juga ikutan, kan lo juga gak buat" ajak Rasyid pada Ken yang duduk di sebelah Arkan."Gak usah nyeret-nyeret gue, urusin tuh tugas lo!!" ucapku tenang
"Gue doain lo juga ikut kena marah, Ken" cibir Rasyid sambil berjalan ke meja Bu Titi.
"Rasyid, selalu saja kamu yang bermasalah dengan tugas, dua minggu lalu kamu juga gak buat tugas karena alasan inilah, itulah, sekarang alasan apalagi Muhammad Rasyid Arham?" ceramah bu Titi panjang lebar.
Ya... Rasyid hanya menunduk saja, karena memang benar adanya dia biang onar dalam masalah tugas. Namun beda dengan alasannya saat saat ini.
"Bu, untuk alasan kali ini saya gak bohong bu, flashdisk saya ketinggalan semua tugas saya ada di dalam sana" ucap Rasyid memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sparkle In The Night
Teen Fiction"Saat matahari kembali ke peraduannya dan langit berubah menjadi lautan jingga, aku merindukan dia sang pria senja" ~ Azzura Aquilla Kiara "Kadang sesuatu hadir begitu sederhana, sehingga kita enggan mengakuinya." ...