SAGITARIES💫 - page II

182 17 6
                                    

Disini, Agi duduk manis di temani buku kesayangannya. Suasana pagi ini sama seperti biasanya, penuh dengan gosipan yang tak penting. Tak jarang beberapa anak bertanya hal yang tak penting padanya. Tapi bukan Agi namanya kalau ia tidak membuat orang tersebut cemberut karna tak dapat jawaban darinya.

Langit sudah mulai terang, pertanda bahwa sebentar lagi bel akan berbunyi.

Agi melirik ke bangku di sampingnya yang masih kosong. Rasanya sedikit aneh. Baru kemarin Aries pindah, dan sekarang ia sudah tidak masuk. Apa itu wajar?

Agi melihat jam tangannya. Jam 06.58. Dan benar saja beberapa menit kemudian bel berbunyi. Namun Aries belum juga datang.

"Selamat pagi anak-anak," sapa bu Ningsih. Semua anak yang asik dengan aktivitas mereka sendiri langsung bungkam "Hari ini kita akan ke lab untuk praktek, bawa satu buku tulis dan satu pulpen untuk mencatat." lanjut bu ningsih.

Tok tok tok

"Maaf bu saya telat," ucap gadis itu sambil berlari masuk ke dalam dan menyalami bu Ningsih.

Dahi agi berkerut. Itu Aries. Tapi tampilannya tak seperti kemarin yang ceria disertai senyum indah. Hari ini Aries sedikit muram dengan mata pandanya yang bengkak. Apa Aries tidak tidur semalam?menangis?

Agi berfikir apa karna dia Aries menangis? Tapi kan itu semua karna Aries juga yang memeluk Agi sembarangan meski tujuannya untuk pegangan. Ah, persetan dengan itu.

Perlahan Aries mendekat. Dia duduk di samping agi "Hai," suara itu terdengar dari gadis di sampingnya. Otomatis agi menoleh, dan hanya senyum kecut yang di tampilkan oleh Aries.

Agi hanya mengangguk menanggapi Aries. Lalu dia berdiri sambil membawa buku tulis dan pulpennya di dada "Minggir," ucapnya dingin.

Aries buru-buru membawa alat tulisnya lalu beranjak dari bangkunya dan membiarkan Agi keluar, karena posisi Agi ada di bangku pojok.

Agi pergi melangkah meninggalkan Aries yang masih mematung. Setelah tersadar dari lamunannya Aries berlari untuk menyamai langkah Agi.

"Gi, hari ini jadi kan?" Tanya Aries.

Agi hanya mengangguk. Karna memang ia tak suka banyak bicara.

_0-0_

"Kamu anak baru kan?" Tanya seorang cowo yang perawakannya tinggi.

"Eh? Iya kak."

"Lagi ngapain, kok berdiri di sini? Lagi nunggu jemputan?" Tanya cowo itu penasaran. Sejak tadi ia memerhatikan gerak gerik gadis ini dari warung tempat dia biasa menghabiskan waktu istirahatnya. Berhubung warung itu ada di depan gerbang tempat gadis itu berdiri, jadi ia otomatis melihatnya.

"Gak kok kak," Aries menggaruk tengkuknya sambil cengengesan "aku lagi nungguin temen aku."

Sebenarnya Aries tengah menunggu Agi yang sedang di beri tugas oleh guru. Rencananya dia dan Agi akan kerja kelompok di rumah Agi hari ini.

Sang lawan hanya beroh-ria "boleh tau nama kamu siapa?".

"Aries, kak".

"Oh, kenalin aku fardhan," orang bernama Fardhan itu mengulurkan tangannya dan dibalas ramah oleh Aries "senang berkenalan denganmu".

Aries tersenyum menampilkan giginya hingga Fardhan merasa baru saja menemukan balita yang sangat imut. anak siapa ini? Sungguh Fardhan ingin sekali langsung membopong aries dan membawanya pulang. Mikir apa si lo dhan?! Sesekali Fardhan memukul kepalanya.

"Yaudah, duluan ya" seru fardhan "bye" sebelum benar benar pergi Fardhan melambaikan tangannya. Aries membalasnya dengan lambaian menggunakan dua tangan. Menurutnya Fardhan adalah orang yang ramah dan asik diajak bicara.

SAGITARIES | sagitarius x ariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang