MCP ~ 3

95 3 0
                                    

"Maaf gue minta maaf....".

Tanpa Resya sadari ada seseorang yang memperhatikan nya dengan raut wajah bingung.

"Lah.. Napa dia nangis?".

Resya kembali ke kelas nya setelah bel  berbunyi, ia segera menetralkan wajah nya karena menangis.

Ia mengernyit, lagi² tidak ada siapa² di bangku nya, apa karena guru pelajaran tidak ada?.

"Kemana tu anak?" Ia melihat keadaan kelas yang bising.

"Buka urusan gue juga".

Kemudian Resya duduk dan menyumpalkan sepasang earphone nya supaya kebisingan kelas tidak menganggu ketenangannya.

Resya sadar akan pergerakan yang ada di sebelah nya, tapi ia berusaha tidak peduli. Tapi tiba² earphone nya di tarik oleh tangan yang ia anggap dosa karena telah mengganggu ketenangannya.

Resya langsung memberikan tatapan maut nya kepada Ziga seperti ingin memakan Ziga saat ini juga.

"Elo kenapa?" Ziga memulai pembicaraan.

Resya yang bingung kemana alur pembicaraan ini mengernyitkan alis tidak mengerti.

"Elo kenapa tadi nangis di taman belakang?" lelaki yang telah mengerti bagaimana Resya hanya menatap nya maklum.

"Bukan urusan lo!" ucap Resya dengan nada tinggi yang menarik perhatian penghuni kelas yang baru mendengarkan suara Resya lagi setelah perkenalan tempo hari lalu.

Ziga, ia tidak takut akan bentakan itu malah ia tersenyum sangat manis, hingga membuat para kaum hawa klepek-klepek ke padanya

Kecuali Resya, ya Resya bahkan saat Ziga tersenyum pun tatapan dingin nan tajam itu pun tidak berubah.

"Urusan gue lah, elo teman sebangku gue dan elo teman gue" Ziga menegaskan bukan karena apa Ia begini, karena setelah melihat kejadian di taman belakang itu, hati Ziga seperti menyuruh nya untuk selalu ada bagaimanapun keadaan gadis yang ada di depan nya ini.

"Teman?" Resya tersenyum miring, semenjak kejadian yang sangat tidak mengenakkan membuat ia tidak percaya lagi ke pada teman atau bahkan sahabat, hanya Kelly yang ia anggap masih mau bertahan kepadanya hingga sekarang.

"Jangan mimpi!!" setelah itu Resya meninggalkan Kelas dengan raut wajah teman² nya yang melihat baik Ziga maupun Resya dengan tatapan bingung.

Gue yakin ada yang elo sembunyiin, gue cuma mau jadi temen elo sya apa itu salah, dan gue juga yakin kalo elo adalah bagian dari masa lalu gue yang sempat hilang - Ziga.

"Sabar aja bro ngadepin dia, gue lihat² dia dinginnya melebihi Ratu Elsa di film frozen" Rio menatap sedih Rekannya.

Biasanya seorang Ziga lah yang terkadang dingin ke setiap cewek yang ingin mendekati nya,tapi sekarang?, bisa jadi ini karma?.

"Gue yakin ada yang nggak beres ama tu anak ri" ucap Ziga dengan nafas pasrah, dia yakin sangat yakin dengan pikirannya kini.

"Gue udah pernah bilang kan klo kita bakal cari tau?"

Ziga hanya mengangguk.

MY COOL PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang