Part 4: The Meeting

9.9K 1.7K 228
                                    

Seokjin menghela napas pelan seraya membereskan setumpuk buku yang berada di meja, peraturan di perpustakaan memang untuk membiarkan buku yang telah selesai dibaca untuk diletakkan di atas meja. Hal ini memudahkan petugas perpustakaan untuk mengurus buku-buku karena terkadang pengunjung perpustakaan hanya meletakkan buku di rak terdekat tanpa memperhatikan label buku.

Sejak kembali dari kantor Namjoon kemarin, Seokjin selalu menghela napas dan memikirkan mengenai keputusannya. Sesuai dengan apa yang Namjoon katakan, dia memberikan waktu 48 jam untuk Seokjin, namun saat kemarin Seokjin pergi ke kantor Namjoon, pria itu tidak ada karena dia sedang meninjau lokasi pembangunan.

Seokjin hanya menitipkan pesan pada resepsionis untuk mengatakan pada Namjoon bahwa dia sudah memikirkan semuanya dan dia setuju.

Sejak itu, Seokjin mulai memikirkan ulang keputusannya namun Seokjin yakin dia tidak bisa mundur lagi. Lagipula, Seokjin butuh Namjoon. Seokjin memiliki tujuan yang hanya bisa dicapai dengan bantuan Namjoon.

Seokjin mengambil setumpuk buku lainnya dan kembali berjalan, biasanya Seokjin akan berkeliling ke tiap meja dengan membawa trolley dan mengumpulkan buku-buku itu kemudian segera menempatkannya di rak yang sesuai. Shift Seokjin dimulai sejak jam delapan pagi, satu jam sebelum perpustakaan dibuka, dan berakhir pada jam empat sore, satu jam sebelum perpustakaan tutup.

Perpustakaan ini memiliki dua shift, Seokjin bekerja di shift pagi sedangkan shift siang dimulai pukul dua belas siang dan berakhir pada pukul delapan malam. Tiap shift hanya diisi oleh dua petugas, Seokjin biasanya bekerja bersama dengan seorang gadis Beta yang sedang bekerja di sini untuk menambah pengalaman sebelum mencari pekerjaan yang dia inginkan.

Pekerjaan Seokjin tidak banyak, selain membereskan buku, Seokjin juga akan membuat label pada buku-buru baru, merapikan buku yang sudah dipinjam, dan juga memastikan kebersihan perpustakaan. Tugas inventoris seluruh buku dilakukan oleh shift siang, tugas untuk shift pagi rata-rata berpusat di pelayanan perpustakaan karena sepanjang siang hingga sore perpustakaan akan ramai.

Alasan Seokjin mempertahankan pekerjaannya di perpustakaan adalah karena hanya di sini dia bisa bekerja dengan tenang. Pengunjung perpustakaan memang beragam, tapi terkadang mereka terlalu sibuk dengan buku dan tugas-tugas mereka hingga tidak akan terlalu memperhatikan Seokjin, satu-satunya Omega yang bekerja di perpustakaan.

Rekan kerja Seokjin semuanya adalah Beta, sementara pemilik perpustakaan ini adalah Alpha. Dia juga yang menyarankan agar Seokjin terus mengambil shift pagi karena Seokjin tidak harus pulang malam.

Seokjin mendorong trolleynya menuju rak buku terdekat dan mulai memilah-milah buku mana yang harus disimpan di rak-rak buku yang berada di dekatnya. Seokjin terus menunduk saat bekerja hingga kemudian gerakan tangannya memilah buku terhenti saat dia mencium aroma yang dikenalnya dan baru beberapa hari lalu ditemuinya.

Seokjin tidak berani mengangkat kepalanya dan tak lama setelah aroma tersebut tercium, Seokjin melihat sepasang sepatu mahal yang berada di depannya. Aroma itu tercium semakin kuat, Seokjin menguatkan diri sebelum mengangkat kepalanya untuk menatap sang pemilik aroma sekaligus sepatu mahal tersebut.

"Namjoon, sebuah kejutan." Seokjin tersenyum, tangannya menepuk-nepuk buku di atas trolley untuk menutupi kegugupannya.

"Kau bekerja di sini?" ujar Namjoon, suaranya tetap terdengar tanpa emosi seperti biasanya walaupun dia sedang menanyakan sebuah pertanyaan.

Seokjin mengangguk, "Seperti yang kau lihat." Seokjin menatap Namjoon dan melihat Alpha itu sedang mendongak memperhatikan buku-buku di rak.

Leher Namjoon yang jenjang terlihat semakin indah karena mendongak. Tangan Namjoon terulur dan jarinya bergerak mengelus buku di rak terdekat.

LiéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang