Part 1

135 63 64
                                    

Seorang gadis berambut sebahu,yang tampak manis dengan lesung pipi nya terus berjalan menelusuri koridor yang masih sepi, ia memang sudah terbiasa datang sepagi ini untuk menghindari kemacetan di ibu kota.

Dengan langkah santainya, ia memasuki kelas yang terlihat masih kosong. Ia mendudukkan bokong nya, setelahnya ia membuka sebuah novel yang semalam baru ia baca setengah.

Saat ia akan memulai membaca novelnya,sahabatnya. Rana, datang dengan suaranya yang lumayan cempreng melebihi suara kaleng yang ditendang.

"Haiiii Meishaaaaaaa" teriaknya yang membuat sang empu menutup kedua telingannya.

Ya. Gadis yang menyukai novel itu adalah Meisha Putri Fadilah . Gadis dengan paras cantik di tambah lesung pipi nya yang membuat orang lain terkagum akan kemanisannya.

"Apa sih! Gausah teriak-teriak,ini masih pagi, ran." Ucap meisha sambil memutarkan bola matanya.

"Yaudah sih B aja dong sha, gue kan cuma mau nyapa lo aja kan." Ucap Rana dengan santai nya.

"Nyapa sih nyapa, gausah teriak juga kali!" Meisha berkata dengan mata yang tetap tertuju pada novel di tangannya.

"Iyaiyaaaa!" Ucap Rana, dengan kaki yang menghampiri miesha.

"Eh sha! Tadi tuh ada anak baru loh, cowok pula. Gue tadi ketemu dia di gerbang sekolah, tau ga? Cogan sha cogan! Kulitnya putih,hidung mancung, tinggi aaaahh pokoknya gantengnya maksimal." Cerocos Rana dengan senangnya pada gadis disebelahnya yang matanya masih tertuju pada isi novel kesukaannya.

Rana yang menyadari sahabatnya tidak mendengarkan ceritanya hanya melongo dan menatap tajam Meisha.

"Eh sha. Lo dengar gue ga sih!" Ucap rana dengan rasa kesalnya.

"Hmm." Meisha hanya menjawab dengan gumaman saja, yang membuat sahabatnya tambah kesal.

"Tau ah! Sebel gue sama lo." Ucapnya keluar kelas.

Meisha yang melihat Rana keluar kelas hanya mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan membaca novel kesukaannya. Karena meisha tau rana tidak akan marah padanya, semarahnya Rana pada Meisha tidak akan lama, paling tidak akan lama ia kembali dengan suara khas nya yang super duper cemprengnya itu.

"Shaa! Kantin yuk." Ajak Rana, yang tiba-tiba sudah ada disebelahnya dengan cengirannya yang menyebalkan menurut meisha.
Sudah Meisha tebak Rana memang tidak bisa marah lama padanya, sedetik selanjutnya tangannya di tarik paksa oleh Rana.

"Ih! Apaan sih ran tarik-tarik segala." Ucap Meisha dengan kesalnya.

"Kan udah gue bilang, kita ke kantin sha." Ucap Rana dengan malas.

"Engga mau! Bentar lagi bel masuk ran, gue juga udah sarapan dirumah sama bunda" Ucap Meisha menolak ajakan sahabatnya.

"Sekarang itu jamkos sha, semua guru lagi rapat jadi kita bisa bebas mau ke kantin juga ga akan di hukum. Dan inget gue ga ngajak lo makan ya." Ucap Rana.

"Terus kita ngapain ke kantin kalo ga makan? Nongkrong? Liat cogan? Gamau gue ah." Ucap Meisha keukeuh.

"Ih lo mah ga asik. Di kantin itu lagi banyak cogan apalagi sekarang ada cogan baru tau sha, lumayan bisa cuci mata. Yakannn." Ucap Rana sambil tetap menarik tangan sahabatnya. Meisha yang mendengar cerocosan Rana hanya memutarkan bola matanya dengan malas.

Sesampainya di kantin meisha dan Rana duduk di meja paling pojok yang hanya meja itu lah yang masih kosong. Sedangkan meja lainnya sudah penuh diisi oleh siswa SMA Mentari yang berbondong-bondong mencari makanan atau sekedar menggosip.

"Sha. Pesenin gue minuman dong." Ucap Rana dengan cengirannya.

"Gak! Apaan lo nyuruh-nyuruh gue. Lo aja sana, punya kaki sama tangan kan?" Ucap Meisha sinis.

"Ih lo mah gitu sama sahabat sendiri, ayo dong sha. Plissss." Ucap Rana dengan puppy eyes nya. Meisha yang melihat itu langsung berlenggang menuju penjual minuman dingin.

Saat Meisha akan mengambil satu minuman, tiba-tiba ada siswa lain yang mengambilnya dengan sekali hentakan dan langsung meminumnya tanpa rasa bersalah. Meisha yang melihat itu langsung menginjak kaki yang tak lain seorang laki-laki bertubuh tinggi, hidung mancung serta kulit putih bersih.

"Aww! Apa-apaan sih lo, sakit tau main injek-injek kaki orang aja." Ringis laki-laki tampan itu.

"Lo yang apa-apaan! Itu minuman yang ambil duluan gue, kenapa lo yang minum." Ucap Meisha kesal.

"Siapa cepat dia dapat." Laki-laki itu berlenggang pergi, tapi sebelum pergi ia berbisik di telinga Meisha yang membuat meisha melotot.

"Udah cantik, tapi sayang darah tinggi" Ucapnya dengan alis terangkat serta senyumannya yang amat manis.

"Dasar cowok gatau diri!" Teriak Meisha dengan kesal. Yang membuat seisi kantin melihat ke arahnya. Meisha yang lupa ia sedang dikantin menepuk jidatnya.

"Astaga malu gue!" Meisha berjalan dengan tergesa-gesa karena saking malu nya. Ia berlenggang menuju kelasnya dengan sedikit berlari.

Saat sampai dikelas ia langsung duduk dengan kepalanya yang ia telungkupkan di atas meja serta tas yang menjadi bantalannya.

"Issh! Gue bodoh banget sih." Omel Meisha pada dirinya sendiri.

-----------------------------------------------------------

      Haiiiii🤗🤩 Ini cerita aku yang pertama dan masih pemula. Jadi tolong maklumin apabila cerita nya ga nyambung atau banyak typo yaa🙏🏻

Jangan lupa vote and comment ya🙏🏻😘
Thankyouuuu❤

Meisha (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang