제회~01

27 5 0
                                    

Kediaman jeongsuk (13.38 KST)

Jeongsuk pov;

"Eottae? Apakah kepalamu masih terasa sakit?" Tanyaku memastikan keadaan yoora.

Yoora mengangguk "Hmm sedikit, aku heran kejadiannya sudah bertahun-tahun tapi kenapa sakit kepalaku tak kunjung hilang?" Gumamnya.

Aku menghela nafas kasar "Kau jangan memaksakan untuk mengingat sesuatu yoora".

"Bagaimana bisa aku tidak mengingatnya?! Dia selalu muncul dalam ingatanku" Ucapnya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Dia?" Tanyaku.

"Iyah dia, seorang anak lelaki dan anak perempuan sedang tertawa bahagia, yang aku tidak ketahui siapa mereka" Jawabnya.

"Apakah waktu kau kecil mempunyai teman atau sahabat lelaki?" Tanyaku menyelidik.

"Aku tidak ingat" Lirihnya.

"Apakah kau sudah cek? Dokter menyarankanmu untuk cek keadaanmu setiap bulan bukan?" Tanyaku.

Yoora menurunkan tangannya yang sedari tadi menutupi wajahnya lalu menggeleng dengan wajah polosnya.

Aku menghela nafas kasar (lagi), sungguh dia sangat keras kepala "Mengapa kau keras kepala sekali?! Sebenarnya kau ingin sembuh atau tidak eoh? Memangnya kau tidak lelah dengan penyakit amnesiamu yang menyiksa itu?" Tanyaku geram.

Yoora mengubah posisinya yang tadinya telentang menjadi duduk "Aku sibuk, aku tidak ada waktu untuk melakukan hal yang tidak berguna, lagipula aku malas bertemu dengan dokter pasti dia memberi banyak pertanyaan kepadaku" Rutuknya.

Aku mendekat ke yoora lalu mengusap kepalanya "Jadi intinya kau tidak ingin bertemu dengan dokter bukan?" Tanyaku mengira.

Matanya membelalak lalu mengangguk kecil membuatku ingin mencubit pipinya karena gemas akan tingkah lakunya.

"Aish kau ini, begini saja-" Ucapku menjeda, "Bagaimana jika aku memanggil sahabatku dia seorang dokter dan kemungkinan dia bisa membantumu untuk mengembalikan ingatanmu" Ucapku dengan menaik turunkan alisku.

Wajahnya kembali suram "Yya! Jeongsuk~ah! Kan aku sudah bilang aku sibuk, aku tidak bisa bertemu dengannya" Rajuknya.

Aku menangkup kedua pipinya "Tidak! Bukan kau yang menghampirinya tapi dia yang akan kerumahmu".

Dia menggeleng "Tidak mau! Aku tidak mau!" Kekehnya.

Mataku berbinar menatapnya "Ayolah yoora, jebal,, ini semua demi kebaikanmu" Bujukku.

Dia menghela nafas kasar "Baiklah aku menyetujuinya".

Aku bahagia saat dia menyetujuinya sungguh aku tidak bisa membendung kebahagiaan ini, dengan cepat aku memeluknya erat hingga tidak ada jarak diantara kita.

" Uhuk,,, Uhuk,,, jeongsuk~ah le-pas a-ku tidak bisa ber-nafas" Ucapnya dengan tercekat.

Aku reflek melepaskan pelukannya lalu mengusap rambutnya "Ah mianhae yoora~ah aku sangat bahagia".

" Sesederhana kah bahagiamu itu?" Tanyanya menatap wajahku lekat, sungguh aku menjadi salah tingkah karena tatapannya.

"Ekhem,,, kalau begitu aku hubungi sahabatku dulu" Ucapku lalu beranjak menjauh dari yoora.

Aku terus mencari kontak temanku yang bernama Kim Taehyung, tak lama akhirnya ketemu dan dengan segera aku menghubunginya.

"Yeobseo?" Jawabnya dari seberang sana.

Stay with Me [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang