PART 2 ("memories")

38.5K 1K 13
                                        

Angel ingat betul kejadian beberapa tahun lalu saat Alan yang merupakan sahabat Steave tiba-tiba menyatakan cintanya di tengah taman kampus, tepat saat semua mahasiswa berkumpul di sana. Angel yang merupakan mahasiswa baru begitu kaget dengan pernyataan cinta mendadak. Seharusnya, Alan tahu tentang jawaban yang sudah jelas itu, tapi Alan tak terima malah hampir berbuat nekat, membuat Angel secara spontan menamparnya di depan umum.

Sejak kejadian itu Alan seperti menghilang ditelan bumi, ada yang bilang kalau dia disuruh Papanya kembali ke Amerika untuk meneruskan bisnis keluarga dan bersekolah di sana. Sejak kapan iblis biadab itu ada di sini, di Paris. Dan mengenai pernikahan itu, kenapa dia dengan sukarela menerimanya? Apakah semua ini salah satu bentuk balas dendamnya karena sudah merasa terhina? Semua pikiran itu berkecamuk di kepala Angel.

Angel meminum teh hangat sambil bertopang dagu, dia tidak nafsu sarapan di rumah, jadi cara satu-satunya adalah pergi dari neraka itu sepagi mungkin sebelum Alan pulang ke rumah. Semalaman Alan tidak pulang ke rumah, pastilah lelaki bajingan itu tengah bermesraan dengan salah satu penggemarnya. Tak jarang, gadis-gadis teman kuliahnya pernah tidur dengan lelaki itu, tentu deretan gadis yang ditiduri tidak sembarangan, mereka dari kalangan konglomerat, model, ataupun artis terkenal yang memiliki wajah dan tubuh bak bidadari.

"Kenapa pagi-pagi kau sudah melamun, cantik?" tanya Nick berhasil membuat Angel kaget

"Nampaknya kau ditakdirkan selalu membuatku jantungan, Nick."

"Jangan suka melamun di pagi hari, aku tinggal dulu, pagi ini ada meeting dengan CEO kita, aku harus mempersiapkan semuanya sebelum dia datang." Angel mengangguk pelan sambil melihat Nick menghilang dari tatapannya.

"Kemaren sampai larut di kantor sama dia, sekarang pagi-pagi sama dia, sepertinya dia jadi tamu VIP-mu, ya," kata Alan tiba-tiba berhasil membuat Angel kaget, tapi dia berusaha menutupi kekagetannya.

Wajah tampan Alan benar-benar dingin, seakan ada tembok besar penghalang mereka,

"Dia lelaki yang baik, hangat, dan penuh kasih sayang. Wajar jika aku suka dengannya," jawab Angel tak kalah dingin, Alan tersenyum kecut.

"Ah, jadi kau mengakui betapa murahannya dirimu, syukurlah. Setidaknya aku tak perlu mencari bukti untuk itu."

"Aah ... kau sungguh pintar, Tuan Alan, sampai membuatku benar-benar muak," sindir Angel pergi meninggalkan Alan dan Andrew mematung. Sebenarnya Angel bingung kenapa sepagi ini Alan ada di perusahaan tempatnya bekerja. Tapi, karena emosi pikiran itu ditepisnya jauh-jauh.

Sudah hampir satu bulan Alan dan Angel tinggal dalam satu atap yang sama, satu kamar yang sama, dan satu ranjang yang sama, tapi mereka seperti tak mengenal satu sama lain, tak melihat satu sama lain. Apa pun yang dikerjaan yang satunya yang lainnya tak menghiraukan. Satu hal yang diperhatikan Alan dari Angel sebulan ini adalah, di mana Steave berada? Angel tidak memasang foto Steave di mana pun, membicarakannya, telepon, atau bahkan SMS pun tidak. Apakah dia sudah bercerai dengan Steave? Ataukah Steave tengah bekerja di tempat jauh, mungkin? Aah, mengapa dia harus mengurusi masalah wanita jalang ini, toh itu tak penting buatnya. Yang bisa dilakukan adalah membuat wanita ini menderita bagaimanapun caranya.

Malam ini Angel lembur lagi, seperti malam-malam sebelumnya dia selalu mengambil lembur untuk menghindari Alan. Setelah lelah dia memutuskan untuk pulang, langkahnya terhenti saat melihat apa yang terjadi di sudut tempat parkir. Alan sedang bercumbu mesra dengan seorang model terkenal, mereka seperti binatang tak tahu tempat. Dengan cepat Angel pun menjauhi tempat itu, tapi mata cokelat itu menangkapnya.

"Maaf, aku tak sengaja lihat, lanjutkan saja," kata Angel dingin saat mengetahui kalau Alan tengah menatapnya, dengan cepat Angel melangkahkan kaki menghilang dari tempat sialan itu.

LIFE WITH DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang