Sidernim masih ku pantau kalian😑
Tolong
Di cocol tanda bintangnya ukhtieeHappy reading My luv readernim
*
**
***
****
______________
10 menit berlalu
Tangisan Jieun mereda , namu Chanyeol belum melepaskan dekapannya.
" O..oppa "
" Eoh.. " Chanyeol melepaksan pelukannya, menatap Jieun dengan sendu.
" aku ingin pulang." ujar Jieun tanpa berani menatap Chanyeol. Chanyeol tersenyum tipis.
Chanyeol membalikkan tubuhnya, kemudian berjongkok.
" Naiklah ke punggungku " Ujar Chanyeol" Tapi Oppa-"
"Kakimu terluka , Jadi biarkan aku menggendongmu. Jangan keras kepala Ji~" Ujar Chanyeol menatap lurus kedepan.
Jieun masih diam memandang punggung Chanyeol. " Kenapa masih diam. Ayo kita pulang" Chanyeol menolehkan kepalanya menatap Jieun.
Jieun menganggukan kepalanya.
Hap!
"Aigoo kenapa badanmu ringan sekali ji" Ujar Chanyeol saat Jieun sudah dalam gendongannya. Jieun tak menjawab
" Lingkarkan lenganmu di leherku, aku tidak ingin kau jatuh lagi dan terluka." Jieun menuruti ucapan Chanyeol
" Anak pintar" Chanyeol mengusap asal kepala Jieun, dan berjalan menuju motornya.
________
Yonggi menghentikan Motornya di bahu jalan.
Sungai Han.
Yonggi mencari Jieun kesegala arah, berharap dapat menemukan Jieun.
" Tsk, dimana diaa " Yonggi berlari kesanah kemari seperti orang gila.
" Aish Aku tidak menemukannya." Yonggi mengacak rambutnya kasar.
Sungguh hatinya tidak tenang, bagaimana Jika sesuatu terjadi pada sahabatnya.
"Kemana kau ji~ , aku tidak bisa memaafkan diriku jika sesuatu terjadi padamu."
Tringgg Tringgg
Ponsel Yonggi berbunyi, Yonggi merogoh sakunya berharap Jieun meneleponnya memberi tau keadaannya.
"Yoon Jia❤" Nama yang terpangpang jelas di layar ponselnya.
Yonggi menghela nafas kasar.
"Ck" Yonggi Meriject panggilan Jia, dan menghubungi Chanyeol
Tuuutt.. Tuuut
"Yaish, Hyeong jebal angkat teleponnya."
"Maaf nomor yang anda panggil--"
"Sial."