Minho masih berada di rumahnya.
Dasom bilang Donghae akan pulang dari perjalanan bisnisnya.
Cowok bermata mirip kucing itu menghabiskan waktunya dikamar dengan mengerjakan tugas kuliah onlinenya.
Ceklek
Dasom masuk kamar putra tunggalnya dengan angkuh.
Sudah biasa bukan melihat sifat angkuh Dasom yang seperti itu dirumah.
Minho dan Donghae tidak pernah menegur wanita cantik itu untuk merubah sikapnya.
"Bagaimana kuliahmu disana Minho?" tanya Dasom sambil duduk di tepi ranjang besar milik Minho
"Berjalan dengan baik, dan sesuai dengan kemauan dirimu Nyonya Lee" jawab Minho ketus
"Bagus kalau begitu, ingat percakapan kita Tuan Muda Lee. Jangan berani macam macam dengan rencanaku" ancam Dasom dengan senyum remehnya
Minho mendesis tidak suka, dia benci hidupnya ditentukan skenario jalannya.
"Ayo turun Papahmu sudah tiba, jangan bertingkah melewati batas sayang" ujar Dasom sambil mengelus sayang rambut Minho dengan senyum miringnya
Cowok itu hanya mengikuti dan hanya mengumpat dalam hati.
"Wah ternyata kau sudah sampai lebih cepat sayang"
Dasom benar benar memainkan perannya dengan amat cantik.
Donghae tersenyum melihat istri cantiknya dan putra tunggalnya.
"Papah" sapa Minho sambil memeluk Donghae
"Jagoan Papah sudah kembali duluan ternyata" ujar Donghae sambil membalas pelukan Minho
Dasom memperhatikan interaksi keduanya.
Senyum menyeringainya berkembang.
Rencananya akan berjalan sangat lancar tanpa hambatan.
"Papah ke kamar dulu untuk istirahat, kamu jangan kemana-mana ya kita akan makan malam bersama" ucap Donghae
"Iya Pah" jawab Minho seadanya
Setelah itu Minho kembali ke kamarnya dan mengistirahatkan tubuhnya.
Dasom mendekati suaminya itu.
"Bagaimana kerjaanmu semuanya?" tanya Dasom sambil melepaskan Jas yang melekat pada tubuh Donghae
"Sangat lancar. Kamu tau, client yang akan bekerja sama akhirnya memutuskan deal dan mulai kontrak kerja samanya sama perusahaan kita" jawab Donghae sambil merangkul pinggang ramping istrinya itu
"Wah bagus sekali, apakah rencana kita juga berjalan mulus?" kagum Dasom dan kembali bertanya
"Tenang saja, semuanya berjalan lancar dan aku pastikan sampai semuanya terbongkarpun akan lancar" ujar Donghae sambil menatap meyakinkan
Keduanya tersenyum penuh arti.
Berharap semua rencana mereka berdua berhasil.
Minho mengistirahatkan tubuhnya diatas kasur besarnya.
Menghela napasnya kasar, penat dengan semua skenario kehidupannya.
Tapi bagaimanapun Minho gak bisa mengubah apalagi membantah kenyataannya.
Minho ambil ponselnya yang sedari tadi berada di meja nakasnya.
Membuka aplikasi chatting pribadi miliknya.
LINE
KangHyewon
|kita perlu bicara
|saya akan menentukan kapan dan dimana tempatnya|jika yang ingin kau bicarakan tentang perjodohan konyol itu
|sebaiknya lupakan|Aku benar benar tidak menerima penolakan Nona Kang
|seterah Tuan Muda Lee yang terhormat
|aku tidak peduli
ReadMinho hanya membaca pesan terakhir dari Hyewon.
Beralih kesalah satu roomchatnya bersama Hyunjin.
Hyunjinnie🌠🌠
|apakah kau sudah selesai?
|aku akan menjemputmu nanti
|tunggu didepan saja ya
SendMinho setelahnya bangkit dari tidurannya.
Bersiap-siap untuk menjemput bintangnya.
"Takdir yang memainkan hubungan ini, lelah dan dilemah menyelimuti keyakinan satu sama lain"
TBC
Update book ini Senin sama Selasa ya
Bubay