EIGHT

415 41 0
                                    

Hyunjin menatap kedua sahabatnya dan dua kakak sepupu jauhnya memelas.

Hyunjin, Changbin, Felix, Jisung dan Moon Kevin kakak sepupu jauhnya juga sedang berada dikantin Fakultas Ilmu Komunikasi.

Mereka berlima memutuskan menghabiskan jam istirahat bersama di kantin Fakultas Kevin , karena kantin Fakultas anak IlKom selalu terlihat lenggang dan sedikit anak anak IlKom yang berada di kantin.

"Jadi bagaimana hubungan kalian berdua? kebetulan aku kemarin juga sudah bertemu kak Minho" tanya Felix dan mengatakan jujur bahwa dia sudah bertemu Minho juga

"Ya hubungan kami tidak bagaimana bagaimana, tidak ada kepastian yang jelas" ujar Hyunjin sambil memainkan sedotan minumannya

"Apa yang akan kamu lakukan Hyunjin setelah ini? kamu kan tau bagaimana sikap yang ditunjukan orang tua Minho saat ada kamu" tanya Kevin sambil menatap adiknya serius

"Aku tidak akan melakukan apapun, dan ya aku sangat tau semuanya tentang orang tua kak Minho" balas Hyunjin masih pada fokusnya

"Aku tau bagaimana perasaanmu Hyunjinnie, tapi bagaimana pun juga akan sangat menyakitkan jika kalian diam diam saja seperti saat ini" ujar Jisung dengan bijak

"Aku tau dan aku sudah merasakannya, tapi bagaimana kami akan memulainya kembali? Aku hanya menyerah pada takdir saja" ujar Hyunjin pelan sambil menunduk

"Kami tidak memaksa dirimu dan Minho untuk memiliki hubungan kembali, tapi kami sarankan kalian pikirkan kembali bagaimana kedepannya dan mau dibawa kemana perasaan kalian satu sama lain" ucap Changbin sambil menatap lurus kearah mata binar Hyunjin

Si manis mulai memikirkan semuanya, dan apa keputusannya kedepan.

Tapi bagaimanapun hati Hyunjin benar benar bimbang saat ini.

Memutuskan segala sesuatu itu tidak mudah bukan.

"Aku akan coba berbicara kepada kak Minho nanti" gumam Hyunjin

Kevin dan Changbin saling melempar pandangan satu sama lain.

Mereka berdua benar benar sayang Hyunjin, dan tidak tega melihat si manis hyperactive itu sedih berlarut larut.







































Setelah acara curhatannya.

Hyunjin dan Jisung kembali mengikuti jam mata kuliah terakhir mereka hari ini.

Dosen muda bernama Derviano Hanbin Bagaskara sudah berdiri didepan dan menjelaskan materinya.


"Tapi aku benar benar bimbang, dan buntu untuk menemukan ujung masalah ini" gumam Hyunjin

"Khem... Tuan Hwang ada yang mengganggu pikiran anda?" tanya Hanbin saat melihat salah satu mahasiswa dikelasnya tidak memperhatikan dengan seksama penjelasannya

Hyunjin merutuki perbuatan bodohnya.

Dia sangat malu, sudah dua kali Hyunjin ditegur dikelas saat jam mata kuliah berlangsung seperti ini.

"Tidak ada Tuan Derviano, maaf tidak memperhatikan" ujar Hyunjin

"Baik tidak apa apa, saya yakin anda hanya ada sedikit pikiran saja" balas Hanbin dan melanjutkan penjelasan materinya didepan kelas


Jisung menghela napas panjang, ini sudah dua kali sahabatnya ditegur dosen pengajar.

Jisung yakin Hyunjin dapat catatan dari Dosen Kang Daniel kemarin dan dari dosen Derviano hari ini.







































































"Bagaimana kuliahmu hari ini?" tanya Minho saat Hyunjin sudah berdiri disamping motornya

"Tidak terlalu menyenangkan, kakak sudah berapa lama menungguku keluar kelas jam terakhir?" tanya Hyunjin sambil memerhatikan Minho

"Baru 30 menit yang lalu aku sampai, memangnya kenapa?" tanya Minho kembali

"Kenapa kakak tidak mengirimkan pesan sebelum menjemputku?" tanya Hyunjin dengan mata yang mendelik sebal

"Hehehe, aku meninggalkan handphone-ku dirumah karena terburu buru" jawab Minho dengan cengirnya

Hyunjin menatap cowok dihadapannya sangat sebal.

Minho memakaikan helm ke kepala Hyunjin.

Setelah memastikan sudah terpasang, dia menyuruh Hyunjin naik ke motornya.

Setelah Hyunjin naik, Minho memakai helm miliknya sendiri.























































"Mau pesan apa?" tanya Minho saat mereka sudah duduk diCafe milik Chan

"Aku mau ice chocolate and banana with honey cake" Jawab Hyunjin

"Baik tunggu sebentar ok" ujar Minho sebelum beranjak

Hyunjin mengangguk.

Setelah Minho pergi, Hyunjin menghabiskan waktu sedikit untuk menatap aktivitas dibalik kaca jendela besar disampingnya.

Hyunjin berpikir apakah saat ini dia harus berbicara tentang hubungan keduanya kepada Minho atau tidak.

Atau harus Hyunjin tunda dulu sampai dirinya tidak bimbang.

Kepala Hyunjin berdenyut sakit, karena terlalu banyak pikiran dan itu membuat dirinya harus menghela napas panjang beberapa kali.


"Maaf menunggu lama, ini pesanan kamu"


Minho kembali, Hyunjin langsung kembali menatap Minho dan berpura pura baik baik saja.



































































"Terkadang kita terlalu bodoh untuk masalah hati dan perasaan kita sendiri, tapi bagaimanapun dan sekuat apapun kita berpura pura saat diakhir cerita kita akan kalah dan mengakuinya"



TBC

Mengulang +(HyunKnow Vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang