Bel istirahat berbunyi, seperti biasa, semua anak datang menyerbu kantin. Sana bingung dengan temannya hari ini, biasanya Nayeon mengajaknya ke kantin dulu.
"Kau tidak ingin ke kantin?" Sana merayu Nayeon dengan bergelantungan di lengan Nayeon.
"Mungkin hari ini tidak yah, aku kemarin dihukum selama seminggu." Jawab Nayeon enteng.
"Jangan banyak alasan kau, aku tau, kau ingin bermain denganku lagi kan, di aula? Kita berdua." Taehyung melunturkan kepercayaan Sana pada Nayeon, sambil menarik turunkan alisnya.
"Dasar kau. Memangnya siapa yang membuat aku seperti ini? KAU." Nayeon mengakhiri kalimatnya dengan lantang tepat di depan telinga Taehyung.
Sana tidak bisa menerima semua ini, ia masih bingung apa yang dikatakan mereka berdua. "Apa maksud mereka?"
Sana hanya bisa melihat punggung Nayeon dan Taehyung menjauh. Tiba-tiba Taeyong menghampirinya. "Sana, Nayeon mungkin tidak bisa ke kantin selama beberapa hari, aku juga. Jadi, kau ke kantin dengan Jennie saja, yah?"
"Oh, baiklah." (Sebenarnya apa yang terjadi di antara mereka? Aakkh, aku semakin bingung.)
~
"Nayeon, sekarang waktunya kita bersih-bersih taman." Taeyong menarik tangan Nayeon tanpa ragu dan berlari meninggalkan Taehyung.
Taehyung berlari menyusul mereka berdua, "Taeyong, lepaskan. Nanti anak-anak bisa salah paham."
Dikira Nayeon yang mengatakan itu, Taeyong langsung melepas tangan Nayeon. Namun, terasa seperti ada yang menyahut tangan Nayeon darinya, yaitu Taehyung. Dan Taeyong baru sadar, yang mengatakan itu bukanlah Nayeon, tapi musuh upilnya itu.
Taehyung langsung menarik tangan Nayeon menjauhi Taeyong dan menuju taman untuk segera mencabuti rumput.
"Nayeon, kau sebelah sana saja. Biar aku di sini." Taehyung menunjuk tempat teduh dibawah pohon besar itu.
Nayeon menyipitkan matanya, "kau peduli padaku?" Sambil menunjukan senyum bunny- nya pada Taehyung.
"Kenapa aku harus peduli padamu? Aku menyuruhmu ke sana, karena di sana lebih banyak rumput panjangnya dari pada di sini." Taehyung sengaja membuat Nayeon kesal dengan perkataannya itu.
Nayeon melempar rumput yang dicabutnya ke arah Taehyung dengan muka penuh kekesalan, "dasar kau."
Namun, saat Taeyong datang, Taeyong langsung menghampiri Nayeon dan tidak memperdulikan Taehyung. "Biar kubantu."
Rasanya, pemandangan di sana sedang tidak enak, jadi Taehyung langsung menghampiri mereka berdua. "Kau membiarkanku di sana sendiri dan kepanasan? Sedangkan kalian berdua malah enakan di sini berdua di bawah tempat teduh."
Nayeon tak nampak menunjukkan wajah kesal, malah wajah yang penuh godaan untuk Taehyung. "Bukankah kau sendiri yang meminta mencabuti rumput di sana?" Dengan kalem Nayeon mengatakan itu membuat Taehyung sedikit malu, tapi Taehyung menepis pikirannya itu.
"Yah kau ini. Bukankah kau punya banyak penggemar? Jika kau haus, mintalah pada penggemarmu sana." Taeyong yang masih sedikit kesal pada Taehyung karena tadi, ia mendorong Taehyung menjauh dalam posisi jongkoknya dan membuat Taehyung terjengkang.
"Kau! Apa masalahmu? Kau melawanku?" Emosi yang tak tertahankan akhirnya diluapkan oleh Taehyung.
"Oppa!" Dua orang penggemar Taehyung menghampirinya dan memberikan masing-masing satu kaleng minuman.
Taehyung hanya tersenyum dan mengatakan terimakasih pada mereka agar mereka segera pergi.
Namun, bentakan Taeyong yang begitu keras membuat Taehyung kaget, "HEI! Selesaikan ini dulu, baru kau boleh menemui para gadis manjamu itu."
~
Mereka bertiga duduk di bangku panjang di bawah pohon yang sangat sejuk setelah mengerjakan pekerjaan mereka. Taehyung lupa dengan minumannya, dan ia segera mengambilnya di taman sana.
Angin yang cukup segar membuat kegerahan Nayeon teratasi. Rambut cantik yang menutupi telinganya berkibar membawa kesejukan yang mendera wajahnya. Ia memejamkan matanya guna merasakan kesegaran yang mengalir di tubuhnya.
Taeyong yang sedari tadi memandangi Nayeon mulai ikut teriring merasakan kesejukan angin. Tak sedetikpun Taeyong melewatkan kesempatan memandang wajah manis Nayeon.
Taeyong mulai goyah dan melupakan fakta bahwa ia sudah berstatus sebagai kekasih Jennie Kim. (Melihatnya seperti ini Nayeon tampak lebih manis dari biasanya.) Namun sesaat Taeyong segera menepis pikiran yang mengganggunya, ia masih milik Jennie, ia hanya untuk Jennie.
"Nayeon!" Taehyung berniat memberikan 1 kaleng yang lain untuk Nayeon, namun Nayeon masih menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpanya.
Tak kalah dengan Taeyong, Taehyung juga menikmati manis dan imut gadis di depannya saat ini. Taehyung hanya melamun memandang Nayeon memejamkan matanya. Pemandangan sangat sejuk melihat Nayeon seperti ini, pikir mereka berdua.
Lamunan Taeyong buyar setelah menyadari Taehyung di depannya sedang menyodorkan sekaleng minuman pada Nayeon. Taeyong langsung menyahut kaleng itu dari tangan Taehyung."Biar ini untukku saja."
Lamunan Taehyung juga buyar ketika Taeyong mengambil minuman yang ingin ia berikan pada Nayeon. "Hei, kau! Itu bukan untukmu."
Namun semua terlambat, Taeyong sudah membuka tutup dan meminumnya. Akhirnya Taehyung pasrah dan memberikan kaleng yang lain untuk Nayeon.
"Kau memberikannya untukku?"
Taehyung membukakan tutup kalengnya dan memberikan itu pada Nayeon.
"Tidak, kau saja yang minum. Kau yang tadi diberikan oleh penggemarmu kan? Jadi untukmu saja." Nayeon menolak halus pemberian tulus dari Taehyung.
"Tidak, aku nanti pasti akan dapat lagi dari penggemarku yang lain." Taehyung memaksa Nayeon mengambil pemberiannya, dan mau tidak mau Nayeon menerimanya.
"Dasar sombong" Nayeon berdecak kesal.
"Aku harus pergi, aku ada urusan." Taeyong tiba-tiba pamit begitu saja karena ia tak ingin menyimpang dan terus terjerat ikatan Nayeon, ia takut akan membuat Jennie sakit hati.
Taehyung menggantikan posisi duduk Taeyong, sekarang ia duduk di sebelah Nayeon. Tanpa sadar, Taehyung mengangkat tangannya dan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Nayeon.
Nayeon kaget dan memandang Taehyung penuh tanya. Untuk pertama kalinya, tatapan mereka bertemu dengan arti yang sulit dipahami.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
¹°First° [TaeNay]✓
Fanfiction[PROSES REVISI] BAHASANYA BAKU-NON BAKU Taehyung yang awalnya seperti anak berandalan, tidak taat aturan, bahkan anak sekelas saja ia tidak hapal. Namun, semua itu berubah ketika ia sedikit tertarik pada seseorang bernama Nayeon, yang tidak ia ketah...