e

8 2 0
                                    

Pelajaran sejarah again.

Dan presentasi again.

Juga urutannya pake lotre again.

"Maju"

"Lu aja napa, masa gue lagi"

"Lu aja lah. Ntar dapet nomor 8 kita" iya, Haechan jaga-jaga. Takut omongannya terkabul kayak tempo hari.

"Ya.... jangan nomor 8 juga chan. Presentasi awal sama akhir tuh gak enak. Mending tengah-tengah"

"Yaudah sono, maju dulu"

Akhirnya gue pasrah jadi perwakilan lagi buat ngambil lotre.

Dan,

gue dapet nomor 8 beneran.

"Chan, besok-besok lo gausah ngomong deh. Lo mending ngomong soal pulang cepet kek, soal ujian gampang kek, biar bisa terkabul" Haechan cuma bisa haha-hehe.

"Eh, kelompok terakhir ya?" itu si Yena.

"Iya yen"

"Tukaran nah sama kita, kita nomor 2. Masalahnya power point kita belum di edit, hard copynya juga belum di print"

Gue menimang-nimang.

'Oke gaada salahnya!'

"Yaudah sini buruan"

Akhirnya gue tukeran nomor sama kelompok Yena.

"Eh tapi, itu kelompok 1 kayanya belom siap"

Haechan mengucap lagi.

"Ya, kelompok 1 maju" ucap sang Guru.

"Maaf bu, power pointnya masih di edit"

Entah, mungkin karena sang Guru malas berdebat atau sedang capek,

"Ya sudah, kelompok 2 maju"

Ya intinya sama aja bohong...

DailyfeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang