Gemercik air membasahi bumi
Matahari terlelap di peraduan
Rembulan menjadi teman sepi
Hawa dingin memelukku
Seolah tau akan Isi hatiku
Ku terlelap nyaman ditemani alunan melodi alamSekejap berfikir di alam mimpi
Ini mimpi ?
Ini nyata ?
Aku melihat sosok berbola Mata indah
Ia mendekapku dibawah tangisan semesta disenja
Putih Abu masih melekat di tubuh kami
Pagar besi menjulang tinggi menjadi latar ceritaku
Ia memberikanku Kain hitam yang membalut tubuhnya
Direngkunya tubuh ini , lalu disampirkan Kain itu dipundakku
Menghalangi terjangan air Mata sang semestaTiba-Tiba.......
Duerrrr....
Kelopak Mata ini terbuka perlahan
Netraku melihat sekeliling
Pendengaran menangkap suara tangisan semestaFaktanya....
Aku terlalu larut dalam mimpi yang begitu indah
Malam ini akan kumasukkan dalam daftar mimpi-mimpi terindah dalam hidupku
Semoga entah kapan mimpi itu menjadi nyata-Terimakasih atas hadirmu walau hanya lewat khayalan malam gelap-
KAMU SEDANG MEMBACA
Ucap Kata Melalui Tulis
PoesíaSegala macam rasa yang ada dan tak bisa aku ungkapkan atau tak bisa aku bagi dengan orang lain lalu aku tuangkan dan luapkan dalam tulisan ini.