Satu minggu sejak kejadian di lobby waktu itu, Sungmin tidak pernah lagi bertemu dengan Kyuhyun. Seakan semuanya tidak pernah terjadi, Sungmin berpikir Kyuhyun mungkin sudah melupakan dirinya, lagipula mana mungkin Kyuhyun sudi untuk mengingatnya yang saat itu hanya bertemu secara tidak sengaja. Sungmin memukul kepalanya dengan pena.
"Pabboya!" Gerutunya.
Mencoba untuk kembali berkonsentrasi, Sungmin mulai mencatat dan mendengarkan dengan seksama penjelasan seongsaenim di depan kelas. Sudah cukup ia dibuat kerepotan karena harus mengikuti ujian susulan kemarin dan ia tidak mau membuat kesalahan lain lagi kali ini.
"Untuk soal latihan, silahkan kerjakan halaman 210 dalam waktu satu jam." Seongsaenim mengakhiri penjelasannya dan memberi waktu untuk mengerjakan kumpulan soal. Sungmin mengangguk dan lantas mencari halaman yang diperintahkan. Setelahnya ia mulai larut dalam pengerjaan soal-soal yang akhirnya membuat ia tidak menyadari sesuatu di atap gedung yang berseberangan dengan kelasnya.
.
.
.
Kyuhyun duduk dengan kaki bersilang di bongkahan beton sisa bangunan yang tergeletak di atap gedung sekolahnya. Kedua matanya menatap lurus pada satu titik di depan sana, titik yang memperlihatkan suasana dalam kelas yang terlihat jelas melalui kaca transparannya. Tapi bukan itu yang menarik perhatian Kyuhyun, melainkan seorang gadis dengan rambut kuncir kudanya yang kebetulan saat itu sedang duduk di dekat jendela.
Wajahnya yang cantik. Kulitnya yang putih. Bibirnya yang merona dan ditambah dengan sepasang bola mata rubah yang bulat dan besar cukup untuk membuat Kyuhyun menjilat bibirnya sendiri. Semuanya mendadak menjadi terasa dingin dan Kyuhyun membutuhkan sesuatu yang hangat untuk mencairkan dirinya.
"I got you." Bisiknya pada angin.
.
.
.
"Hmm... hmm... hmm~~" Sungmin berjalan riang melewati koridor seraya bersenandung. Rencananya hari ini ia akan pergi ke perpustakaan lagi dan meminjam buku. Biasanya ia akan meminjam di pagi hari sebelum kelas dimulai, tapi ia sudah berjanji tidak akan membuat kesalahan seperti kemarin lagi karena itu mulai hari ini ia akan meminjam buku di sore hari setelah pulang sekolah.
KRIEET!
Sungmin membuka pintu perpustakaan yang terbuat dari kayu dengan perlahan menghindari bunyi decitannya yang memekakan telinga. Kepalanya menyembul terlebih dahulu kemudian tubuh mungilnya hingga akhirnya ia kembali menutup pintu dengan sangat-sangat hati-hati.
Tepat di sebelah kanan pintu masuk, wanita paruh baya galak penjaga perpustakaan senantiasa duduk dengan tegap sambil memperhatikan setiap gerak langkah Sungmin, membuatnya merasa risih dan sedikit takut. Sungmin lantas tersenyum kikuk ketika matanya tidak sengaja bertemu dengan mata si penjaga perpustakaan. Dengan tergopoh-gopoh ia segera melarikan diri, berjalan cepat memasuki lorong deretan-deretan buku untuk menyembunyikan dirinya dari si wanita paruh baya.
"Kenapa dia selalu menatapku seperti itu? Aku kan Cuma mau meminjam buku." Gerutu Sungmin tidak suka. Tapi ya sudah, abaikan sajalah dia.
"Hmm... hmm... hmm~~" Sambil kembali bersenandung pelan, Sungmin terlihat sangat menekuni kegiatan berburu bukunya. Ia dengan serius membaca satu persatu judul buku di deretan yang ia kira adalah tempat buku yang diincarnya diletakkan.
DUK!
Ia begitu terfokus hingga tanpa sengaja menabrak orang yang sedang jongkok mencari buku di deretan paling bawah. Sungmin terdiam sesaat lalu membungkuk berkali-kali untuk minta maaf.
YOU ARE READING
Obsessed - Kyumin
FanfictionLangsung baca aja! When a love became an obsession. Repost from ffn! Kyumin Fanfiction/GS/Voment/School-life