8

99 1 2
                                    

Crilya's POV

"Wah, villanya bagus banget, beda banget sama kondisi dulu. Dulunya kondisi di villa ini kusam kali,sekarang jadi terbalik 180°."

....

Popo pergi kerja

Tinggal gue sendirian di rumah.

Gue berkeliling rumah.

Gue lihat rumah itu besar banget dan kebetulan sekali, teman gue lagi berlibur di Indonesia, jadi gue ajak teman-teman untuk BBQ .

....

Keesokan harinya, teman-teman gue datang, kita BBQ bersama-sama.

"Selamat datang, Lisna, Jake, Kenny.

Apa kabar? Lama tidak bertemu."

"Wah. Rumah loe bagus banget." Kata Lisna

"Alah. Ini si gak bisa banding sama rumah loe di Tiongkok. O ya, gimana? Enak ga tinggal di Tiongkok?"

"Yaa. Gitu-gitu deh. Hehehe"

"O ya, kok cerita-ceritanya jadi diluar. Ayo, masuk, masuk."

Kita bercerita di ruang tamu sampai waktu menunjukkan jam 7, kita pergi keluar untuk mencari makan. Sesudah itu, kita balik lagi ke villa tersebut. Kita masing-masing pergi untuk beristirahat.

Kita berjanji untuk bertemu di ruang tamu pada jam 11 malam.

Gue pergi ke kamar untuk tiduran.

....

Tiba jam 11 malam, gue segera pergi ke ruang tamu. Rupanya, Jake dan Kenny sudah berada disana.

Jadi, kita segera siapkan barang-barang untuk BBQ di halaman.

Panggang-panggang, dan makan.

Waktu makan, si Jake tanya " Loh? Lisna dimana? Kok dari tadi ga nampak batang hidungnya?"

"O, iya ya. Gue baru sadar, kok Lisna enggak ada ya?" Gue bertanya dengan bingung

"Mungkin dia lupa kalo kita mau BBQ. Ya udah deh, gue pergi cari." Jawab dia

...

Jake's POV

"Mana sih si Lisna ini."

Gue pergi ke kamarnya untuk mencari dia. Sesampai di depan pintu kamarnya, gue mendengar ada suara di dalam. Jadi, gue tahu itu pasti si Lisna. Gue berencana untuk mengejutinya.

Gue mengetuk pintu kamarnya dengan keras, sambil berteriak "Duar!"

Tidak ada yang menyahut.

Gue mengetuk pintu lagi, kali ini pun tidak ada yang menyahut. Gue mengetes untuk membuka pintu kamarnya, eh, rupanya tidak terkunci. Gue masuk ke dalam dan melihat di dalam, seperti ada gumpalan yang ditutupi selimut di kasurnya. Gue kira dia hendak mengerjai gue balik. Gue langsung buka selimutnya, tetapi yang gue temukan itu bukanlah si Lisna melainkan guling yang tertutupi selimut. Dan tidak ada siapapun di kamar tersebut.

"Loh? Perasaan. Tadi ada suara di dalam kamar ini, tapi kok ga ada orangnya ya?" Gue bergumam sendiri "ih. Kok gue jadi merinding gini?"

Gue berusaha untuk menenangkan diri, menghilangkan perasaan tersebut.

Gue segera keluar dari kamar, dan pergi untuk mencari Lisna. Gue berkeliling seisi rumah. Tiba-tiba di ujung ruangan dapur, gue nampak lantainya terbuka. Jadi, gue masuk ke dalam. Rupanya di dalam terdapat sebuah pintu besi terbuka yang tebalnya kira-kira 7 cm.

Mysterious HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang