-apapun itu🌻

-Alghi.

       Hari Minggu, hari yang membosankan. Mungkin sekarang saatnya aku bangun, kulihat jam di nakas, 08:20. Ternyata aku bangun sesiang ini padahal semalam aku tidur tidak terlalu larut. Ah aku tidak perduli, aku segera beranjak menuju kamar mandi untuk melakukan ritual pagi yaitu mandi. Cukup 15 menit saja aku sudah kembali rapi. Kemudian aku merapikan tempat tidurku, lalu menuruni tangga dan langsung menuju kamar Kak Deeka. Siapa tahu dia belum bangun, biasanya sih belum. Ibuku mungkin masih berada di pasar, dan Ayahku? Beliau bekerja diluar kota,dan pulang seminggu sekali, mungkin nanti siang baru sampai rumah.

       Tok.. tok.. tok..
       "Kaaakkkk bangooonnn, dah seeaaangg neee" teriakku tepat didepan pintu kamar Kak Deeka, dan perkiraan ku benar, ia benar-benar belum bangun.
"Hoaamm... Iyaaa.. ah" balas Kak Deeka dengan suara khas orang bangun tidur, sudah ku pastikan dia sudah bangun dan aku lekas menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ku makan sebagai pengganjal perut ku yang sudah keroncongan sejak tadi.

       Klunting!
       Eum, baru saja aku hendak mengambil segelas air untuk ku minum, namun handphone yang ku pegang berbunyi tanda satu pesan telah masuk, hm tumben sekali hp ku ini punya notif. Aku lanjutkan dulu mengambil gelas dan menuangkan air dingin kemudian duduk di kursi meja makan, meminumnya sedikit lalu akhirnya membaca pesan masuk itu.

Tamayaaa: ikut gue ke Gramedia skrg!!!

       Ternyata hanya dari makhluk astral ini, kukira ada cowok keren nyasar ngechat aku, kan lumayan mungkin nanti aku bisa tak jomblo lagi hehe.

Adeeva: males,-

Tamayaaa: idih, ayola biar Lo ga gabut dirumah mulu.

Adeeva: jemput!

Tamayaaa: cepet siap², bentar lagi gw jemput.

Adeeva: ASHIYAAPP

Tamayaaa: Muwaach

Adeeva: y.

       Kuhabiskan segelas air dingin tadi melahap selembar roti tawar tipis dan langsung menuju kamar ku dilantai 2 untuk bersiap-siap, lumayanlah supaya hari ini tak begitu membosankan. Aku memakai celana jeans panjang, kaos putih polos yang dilapisi rompi denim dimuatnya, dan sepatu sport berwarna putih polos, tak lupa juga tas Sling bag hitam kesayangan ku, yap! Itu saja, simple namun tetap modis kan? Hehe.

       Tin tin tin
       Aku segera bergegas turun, entah mengapa aku begitu bersemangat padahal aku belum sarapan tadi.

        "Eh eh mau kemana sayang?" Sergah ibuku, Bu Siska yang mendapati aku begitu terburu-buru.

       "Mau ke toko buku Bu, sama Tamara." Balasku terburu-buru dan langsung mencium tangan beliau. "Pamit berangkat dulu Bu, Assalamualaikum".

       "Waalaikumsalam.. ati ati, jangan lama-lama loh" ucapnya.

       "Iyaaaaa.." balasku sambil berlari kecil.
Aku lekas menuju mobil Tamara yang sudah siap didepan pagar rumahku, Tamara tentu tidak menyetir sendiri karena orang tua Tamara melarangnya. Jadi, Pak Darso supir pribadi Tamara yang akan mengantar kami ke toko buku yang berada di dalam sebuah mall. Sekitar 20 menit-an akhirnya kita sampai di tempat tujuan.

       "Tam, makan dulu yuk, laper bat dah.. belom sarapan gua tadi" ajak ku, aku sudah sangat amat tidak mampu menahan lapar pada perutku ini. Ini sungguhan.

       "Ah lu mah, yauda disana aja" ucap Tamara, kami pun menuju sebuah tempat makan yang ditunjuk Tamara tadi dan memesan beberapa makanan untuk disantap bersama, ah sepertinya aku saja yang menyantap makanan itu, karna Tamara hanya memesan satu makanan ringan dan satu minuman saja.

       Tak lama, makanan yang kami pesan sudah siap tergeletak indah di depanku, sudah tentu aku langsung melahapnya habis. Iya, kudu harus habis, nanti mubazir kalau gak habis.

        "Alghiiiiii...." Teriak Tamara tiba-tiba, dia berteriak cukup kencang menyapa seseorang yang berjalan cukup jauh dibelakangku. Aku sengaja tidak ikut menoleh, toh aku tidak mengenalnya, namanya saja aku tak sama sekali merasa femiliyar. Okeh, aku lanjut makan saja.

        "Hey.." sayu-sayu kudengar suara cowok yang bernama Alghi tadi menjawab teriakan Tamara,mungkin dua temannya Tamara.

        "Sinii ghiiii.." Tamara malah mengajak cowok itu kesini, ah mengganggu acara makan ku saja, kan kalau ada cowok aku sedikit malau untuk menghabiskan 3 porsi makanan yang ku pesan, dan ini baru habis 1 porsi, masih ada 2 lagi. Hm tapi aku diam saja, membiarkan cowok yang dipanggil Tamara datang menghampiri, aku juga penasaran dengan wajah nya, sejak tadi kan aku belum menoleh untuk sekedar melihatnya dari kejauhan.

       "Sendirian aja ni ghi.. ganteng ganteng kok jomblo hahaha" ucap Tamara ketika cowok bernama Alghi itu sampai di meja kami. Ganteng?benarkah? Aku langsung mengusap pipi dan mulutku, siapa tahu ada noda disana, kan tengsin kalau belepotan didepan cogan.

       "Hehe iya nih sendiri" aku langsung terkagum oleh suara serak serak manjanya itu, padahal aku belum menatapnya.

       "Nih kenalin, Sahabat gw deeva, deev ini Alghi temen SMP gw" dan ya! Alghi benar-benar tampan dan keren, sumpah aku tidak bohong. Fyi, aku dan Tamara tidak satu SMP dulu.

       "ehehe Adeeva Putri" salamku dengan senyum yang kubuat semanis mungkin hehe.

       "Ehm iya, Alghifari Derranno.. salam kenal" jawabnya dengan senyum mengembang, eum senyumnyaaa langsung membuatku leleh detik itu juga.

        Kami pun lanjut makan bersama dengan Alghi juga. Kami mengobrol dan saling bertukar nomor telepon. Aku sebenarnya sedikit canggung, apalagi saat dia tanya 2 porsi makanan yang tersisa, padahal kami berdua tapi makanannya ada 4 hehe, aku terlalu rakus ternyata. Lupakan hal memalukan itu, dan ingat ini mungkin rezeki dihari Minggu. Dari saat ini, detik ini juga aku tak pernah menganggap hari Minggu itu membosankan.

        Setelah sudah menghabiskan waktu ditempat makan itu dengan senyum-senyum Alghi ehehe hampir saja kami lupa tujuan awal, lalu akhirnya aku dan Tamara Pamit pada Alghi untuk pergi ke toko buku yang sudah direncanakan awalnya.

-

Vote dong gaes:v
Terimakasih sudah mau membaca cerita abal-abal ini hwehehe