06

856 35 2
                                    

Vote guys

Kak Reza memandang kesebelah gadis bernama siska tersebut. Bermaksud memberi kode agar siswi tersebut mengenalkan namanya. Siswi itu pun mengangguk mengerti.

"nama aku sinta kak"

Singkat, padat dan jelas ucap siswi itu. Dia tidak terlihat seperti siska yang kecentilan menurut ku.

Lagi lagi kak Reza mengangguk dan mengisyaratkan untuk siswi yang berada disebelahku mengenalkan dirinya. Aku rasa dia teman siska, sama sama suka mencari perhatian pada kak Reza. Aku dapat melihat raut wajah kak Reza yang sedikit tidak suka, padahal dia sangat cantik.

"aku ya kak? " dia bertanya yang jelas jelas dia sudah tau jawabannya

Kak Reza mengangguk.

" kalau aku namannya clara kak. Cantik kan nama aku, kaya orangnya" dia senyum lebar sekali pada kak Reza.

Kak reza tidak merespon. Sama seperti yang tadi, kak reza menyuruhku mengenalkan namaku.

"nama aku uuk kak" ucapku

"seriusan uuk? Jelek banget namanya, kaya orangnya" ucap sarah gadis berambut merah yang di ikuti anggukan oleh klara.

Aku hanya diam, memang benar yang mereka katakan. Namaku jelek begitu pula dengan wajahku. Tapi haruskah mereka mengatakan itu tepat didepanku? Meski sudah terbiasa, aku masih tetap merasa sakit, apalagi didepan kak Reza. Aku tak tau kenapa.

"jaga bicaramu! Aku tak suka mendengar perkataanmu itu. Apa kau tidak diajarkan sopan santun oleh orang tuamu" ucap kak Reza, yah dia terdengar membelaku.

Aku senang, jujur aku sangat senang. Bagaimana tidak? Kak Reza yang aku rasa akan menjadi the most wanted sekolah ini membelaku dihadapan beberapa siswi. Aku tidak tahu apakah perasaanku ini lebay atau bagaimana.

"tapi kak Reza, memang benar kan yang dikatakan sarah? Nama dia memang jelek, dan wajahnya pun sama" ucap clara membela temannya.

Jangan tanya bagaimana perasaanku. Tentu saja aku sakit hati.

"kau sma saja! Lebih baik tutup mulutmu" perintah kak Reza

"kak Reza jangan marah dengan kita" ucap klara

"iya, oke kita minta maaf ya kak" sambung sarah

"jangan minta maaf dengan saya. Minta maaf dengan uuk" ucap kak Reza, yang semakin membuat ku kagum

"minta maaf sama dia? " ucap sarah sembaru menunjukku

" engak ah, yang bener aja kakak"lanjutnya

Karena aku tak ingin membuat masalah seperti ini semakin rumit hanya karena aku. Akhirnya aku buka suka.

" udah kak gapapa. Udah biasa kok, lagian omongan mereka juga bener,aku gak marah. Kita lanjut aja" kataku.

Aku bisa melihat ekspresi sarah dan klara yang menatapku tak suka, aku tidak tau apa yang mereka pikirkan tentang aku.

"seriusan kamu gak papa" ucap kak Reza, ia tampak khawatir.

Bolehkah aku terbawa perasaan. Sungguh, bagaimana mungkin dia sepeduli itu denganku.

"iya kak. Aku gpp"

Tatapan klara dan sarah semakin sinis kepadaku. Aku rasa dia semakin membeciku kala melihat kak Reza peduli padaku.

***











"nah ini kita lagi di perpustakaan, kalian bisa cari referensi atau apapun disini. Di sini juga ada komputer untuk menunjang pembelajaran siswa. Kalian juga boleh memakainya" jelas kak Reza

"kak! Kakak mau gak nemenin aku ke perpus klo aku butuh sesuatu? " tanya klara
Sambil memegang tangan kak Reza

" bisakah kamu bicara tanpa pegang lengan saya? " ucap kak Reza sembari melepas pegangan tangan klara

Biasanya juga cowo seneng kok gw pegang - klara

" kamu bisa sendiri kan, saya punya kesibukan lain" sambung kak Reza menjawab pertanyaan klara

Kalau ada pernyataan semua laki laki itu sama, aku rasa itu tidak benar. Buktinya adalah pria didepanku ini. Semua yang dia lakukan menepis semua argumen buruk tentang pria. Pria yang katanya mata keranjang lah, play boy lah dan masih banyak lagi.

Sarah dan klara, dua wanita yang sangat cantik,aku pikir tidak akan ada pria yang bisa menolak dirinya, namun kak Reza? Jelas jelas sarah dan klara menujukan ketertarikannya dengan kak Reza namun kak Reza dengan terang terangan menolak. He is different boy

Klara cemberut kala mendengar penolakan dari kak Reza. Namun raut wajah kak Reza cuek, seperti tak peduli. Dan melanjutkan perjalanan.

"oke, kita lanjut. Nah kalau yang disana itu" ucap kak Reza sembari menunjuk kearah yang dimaksud

"gedung yang bertingkat tiga itu adalah gedung utama. Untuk kelas sepuluh yaitu kelas kalian dilantai paling bawah, kelas sebelas dilantai dua. Nah kalau yang kelas dua belas dilantai tiga" sambungnya

Oke aku paham, dan aku rasa aku akan menghindari lantai dua dan tiga. Kalian tau alasannya.

Tidak terasa aku sudah berkeliling selama 2 jam bersama kak Reza dan lainnya , banyak hal yang kak Reza sampaikan kepada kami. Dan ini adalah saatnya istirahat.

Uuk Jelek Dapat PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang