07

992 46 8
                                    

Vote sebelum baca
.
.
.

Sekarang jamnya istirahat, semua siswa pergi kekantin untuk membeli makanan
Sementara aku hanya duduk di perpustakaan. Tapi jangan mengira aku bosan di perpustakaan, justru aku sangat menyukai perpustakaan, aku sangat senang berada di perpustakaan.

Tak banyak siswa yang memilih perpustakaan sebagai tempat ketika jam istirahat berlangsung. Hanya ada beberapa siswa dan siswi disini. Seorang pria berkaca mata dan tiga orang wanita yang sepertinya sedang mencari sesuatu. Dan yah ada juga seorang bapak bapak yang sepertinya menjadi penjaga perpustakaan.

Jam istirahat sebentar lagi akan berakhir. Aku mengingat adikku yang berada di rumah. Aku rasa dia akan merasa senang jika aku membawakannya buku cerita.
Aku berniat meminjam buku cerita.

Aku berjalan kearah bapak bapak yang sedang duduk di kursi dengan sebuah meja dihadapannya. Aku berharap sekali dia memperbolehkan ku meminjam buku ini, mengingat aku hanya murid baru yang belum genap satu hari bersekolah disini.

"permisi pak" Kataku membuat bapak penjaga persebut menghentikan aktivitas nya

"ada apa" sahutnya ramah

"apa boleh saya pinjam buku disini pak? " tanya ku hati hati

" kamu siswa SMA disini, tentu saja boleh. Tapi kamu buat kartu anggota. Ini"

Bapak itu menyodorkan selembar kertas berwarna orange

"tulislah nama kamu disini" lanjut bapak itu

Aku menerima kertas tersebut. Lalu menuliskan namaku di tempat yang sudah disediakan.  Aku sangat senang, karena aku bisa membawakan adikku buku yang aku pegang ini.

"ini pak, sudah saya tulis nama saya.  Saya mau pinjam buku ini " ucapku sembari memberikan kertas berwarna orange dan buku yang hendak aku pinjam

" tunggu sebentar ya dik"

Bapak itu mencatat nomor yang ada di buku yang akan aku pinjam tersebut kedalam buku besarnya lalu menulis kembali di kertas milikku.

"ini dik, kamu kembalikan sebelum minggu depan ya" kata bapak itu ramah.

Aku mengambil kartu anggota dan juga buku yang aku pinjam. Lalu aku memasukannya ke dalam tas ku.

****

Kringggg kriingggg kriiiingggg

Aku sudah berkumpul kembali bersama dengan kak Reza dan tiga orang lainnya. Kali ini kak Reza akan menjelaskan tentang peraturan yang ada di sekolah ini.

"oke. Kali ini saya akan menjelaskan tentang peraturan di sekolah ini" ucap kak Reza mengawali pembicaraan.

"kak kita bisa duduk disana aja gak" pinta sarah

Sedari awal pertemuan sarah memang banyak bicara, minta ini lah minta itu lah. Aku bisa melihat kak Reza yang tidak tidak suka dengan sarah yang bisa di bilang cerewet. Ditambah lagi temannya klara yang gak kalah dari dia.

"dimana? " tanya kak Reza

" itu lo kak. Tempat duduk yang dibawah pohon itu. Pasti sejuk deh kalo kita duduk disitu" kata sarah lantas memegang tangan kak Reza

"iya kak, yuk disitu aja" klara memegang sebelah tangan kak Reza pula

"sudah berapa kali saya bilang? Jangan pegang tangan saya " lagi lagi kak Reza melepas gandengan tangan dari kedua gadis itu.

"baiklah kita duduk disana"  ucap kak Reza menyetujui

Kami berlima berjalan ketempat yang dimaksud sarah. Tempatnya memang sangat sejuk karena ada pohon rindang disini

***

Aku sedang berdiri di depan perpustakaan. Aku menunggu semua siswa pulang, lalu setelahnya baru aku yang pulang.

Aku sengaja menunggu semua siswa pulang terlebih dahulu karena aku tidak ingin mereka semua melihatku pulang sekolah berjalan kaki, mengingat semua sisiwa yang bersekolah disini adalah mereka yang kaya, minimal membawa motor ke sekolah. Dan juga aku tidak mau mereka mengejekku nantinya.

Sekolah sudah sepi. Aku berjalan keluar melewati pintu gerbang yang masih dijaga pak satpan.

Sekitar 30 menit aku tiba dirumah.

"dek...  Kakak pulang" ucapku sembari membuka ikatan tali sepatu

Terlihat adikku yang sedang berjalan kearah ku.

" kakak ada sesuatu buat kamu " ucapku

" apa kak? " totok tampak bersemangat

" kakak ada buku cerita buat kamu, nih" kataku sambil memberinya buku yang aku pinjam tadi

"wahhh... Bangus banget nih kak. Totok suka" jawab adikku

Aku senang sekali bisa melihat adikku yang tersenyum bahagia. Aku harap aku bisa membuat adik, ayah dan ibuku bahagia.











Uuk Jelek Dapat PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang