Hai, Hacin 🌚🌝 vote ke berapa nih?
Gimana puasanya? Lancar?
.
.
Jimin : "Hai, Tae ada yang udah kangen banget sama kebangsadtan kita. Tau nggak siapa?"
Taehyung : "Taulah, mereka itu orang yang sama juga yang ngajakin aku latihan mulu. Hehehe."
.
.
Taehyung memikirkan apa yang dikatakan Jimin semalam, hal itu jelas membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Entah sudah berapa kali Taehyung membolak-balik bantal, merubah posisi tidur, bahkan berjalan ke sana kemari mengelilingi kamar hanya agar mencapai rasa kantuknya. Namun, semua usaha itu sia-sia karena pikirannya jauh lebih berantakan setelah doktrin Jimin mengusiknya.
Ini jelas tidak seharusnya terjadi.
Bagaimana bisa seorang Taehyung punya perasaan sejenis ini dengan gadis yang baru saja ia temui? Bagaiamana bisa Taehyung merasa khawatir dengan kehidupan Aily setelah tahu bahwa gadis itu akan menikah dengan pria yang tidak mencintainya sama sekali? Harusnya Taehyung tidak ikut campur dengan hal-hal seperti itu.
Ini tidak masuk akal.
Taehyung benar-benar mencuci wajahnya, berkali-kali, bahkan saat pria itu sudah selesai mandi. Berharap dengan itu, pikirannya bisa jernih kembali dari perasaan aneh yang terus membayanginnya. Taehyung berencana untuk segera pergi besok, meninggalkan tempat ini dan melupakan semuanya.
Pernikahan Aily dan Jimin bukan urusannya sama sekali.
Dia ke sini hanya untuk bisnis, tidak lebih.
"Tuan, lima belas menit lagi."
Hwanseok mengetuk pintu kamar mandi tempat di mana Taehyung sudah menghabiskan waktu lebih dari dua puluh menit di dalam sana hanya untuk berdiri di depan cermin. Hwanseok sampai heran, tidak biasanya bosnya itu berpakaian selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW OLD?
FanfictionCeritanya ini buat hacin, alias bucin How Come dan How Could aja ya! Yang terjebak jadi hacin, biarlah terjebak, yang mau coba-coba, gak usah! Nanti makin bucin lagi hehe :')