Part 2

218 25 2
                                    


Hari ini ada pelajaran komputer, dan sekarang gue lagi duduk mantengin PC yang isinya penuh sama script yang bikin gue dan temen-temen pusing.

Btw, gue masuk SMK gaes bukan SMA.

Disaat gue lagi serius merhatiin setiap titik koma, gue ngerasa ada seseorang yang lagi berdiri dibelakang gue. Gue dongakin kepala gue keatas, dan ternyata dia Iqbaal.

"Udah?" Tanya dia sambil merhatiin layar komputer yang gue pake.

"Belum." Kata gue lemes sambil nyenderin punggung gue ke senderan kursi, dan otomatis belakang kepala gue nempel sama perut dia.

"Pusing ih." Kata gue lagi masih terus merhatiin layar komputer. Dia cuma ketawa kecil.

"Ini kenapa error mulu?" Tanya gue ke dia sambil ngedongak.

"Sini gue liat." Abis ngomong gitu dia nundukin kepalanya sedikit dan naro dagunya diatas kepala gue, sementara tangan nya sibuk gerakin mouse kekanan kekiri dengan mata yang fokus natap layar komputer.

Iqbaal itu pinter komputer. Jadi gak heran kalo sekarang dia lagi nyantai jalan sana jalan sini nyari temen bercanda. Kalo gue justru kebalikan nya mwehehe.

¤

"Pulang sama siapa?"

Aktivitas gue yang lagi naliin sepatu berhenti pas seseorang berdiri didepan gue sambil nanya.

Gue ngedongak, Iqbaal ternyata.

"Sendiri." Gue lanjutin nali sepatu.

"Bentar." Abis itu dia pergi nyamperin Ojan anak kelas sebelah terus ngomong sesuatu. Gak lama balik lagi nyamperin gue.

"Ngapain?"

"Gue anterin balik."

"Bawa motor?" Tanya gue naikin sebelah alis.

"Pinjem punya Ojan." Kata dia nyengir. Gue muter bola mata gue malas.

"Ayok ah." Kata dia abis itu jalan duluan nunggalin gue.

Dijalan menuju pulang gak ada yang memulai percakapan duluan. Gue sama dia sama-sama diem. Sampai akhirnya kita sampai didepan gang rumah gue.

"Makasih ya." Kata gue sambil senyum setelah turun dari motor. Dia ngangguk.

"Ke sekolah lagi ya." Pamit dia setelah puter balikin motornya.

Gue ngangguk, "Hati-hati." Dia ngangguk lagi abis itu pergi dari hadapan gue.

¤

Sekarang gue lagi diem dikelas setelah beli jajanan dikantin tadi. Iya, ini lagi istirahat. Tapi, kayanya ada yang kurang..

"Hape gue mana ya?" Tanya gue gak tau sama siapa.

Salsha nengok, "Ditas kali." Katanya abis itu kembali makan tahu jeletotnya lagi.

"Gada Sha." Gue mulai panik.

"Tadi abis dari lab lo bawa gak?" Tanya Salsha yang mulai ikut nyari ditas gue.

"Lupaaa." Kata gue lemes.

"Teledor banget si." Katanya kesal.

"Anter ke lab ayok." Gue tarik lengan Salsha tanpa nunggu persetujuan dari dia.

Pas nyampe lab ternyat nihil. Disana gak ada apa-apa. Pak Haris bilang juga gak ada hape yang ke tinggalan disini. Terus hape gue dimana sekarang cuyy? Huwaaaa..

"Baal, liat hape gue gak?" Tanya gue ke Iqbaal pas gue sama Salsha keluar dari lab. Biasa, dia lagi nongkrong sama curut-curutnya.

"Enggak. Kenapa emang?" Tanya dia bingung.

"Hape gue ilang." Mata gue udah berkaca-kaca asli.

"Cari yang bener." Kata dia nenangin gue.

"Udah ih." Kata gue sambil ngapus air mata yang udah mulai turun.

"Cariin." Kata gue ke Iqbaal.

"Iya-iya. Udah jangan nangis."

Gue gak jawab. Gue sama Salsha langsung balik ke kelas.

"Ada gak (Namakamu)?" Tanya Wina temen sekelas gue.

"Gak ada Win." Kata gue lemes.

"Coba cari lagi ditas."

"Udah ih, gak ada."

"Cari lagi yang bener." Kata Wina maksa.

Gue rogoh lagi tas gue, dari mulai kantung yang besar sampe yang kecil, dan...

"Itu ada." Kata Wina.

"Ih, tadi mah gak ada. Yakan Sha?" Kata gue ngelirik Salsha sementara Salsha cuma diem sambil ngelirik Wina.

"Lo yang ngumpetin ya?" Tanya gue sambil nunjuk Wina sebal.

Wina nyengir, "Lo nya teledor bego."

"Hape lo tadi tuh ketinggalan dilab. Untung gue liat, coba kalo enggak?" Katanya membela diri.

"Kasih langsung kan bisa." Kata gue greget.

"Gue kan pengen ngerjain lo dulu."

"Dan berhasil, yes." Kata Wina abis itu ketawa dan pergi dari hadapan gue.

"Sialan lo." Kata gue kesel.

"Udah-udah. Gue anter ke kamar mandi yok, cuci muka lo, merah gitu." Kata Salsha nenangin gue.

Gue ngangguk.

"Udah ketemu?" Tanya Iqbaal pas gue baru aja keluar dari kelas.

"Udah."

Dia ketawa kecil, "Yaudah jangan nangis lagi, kan udah ketemu."

Gue ngedengus. Abis itu narik tangan Salsha buat ke kamar mandi.

Sialan nih si Wina. Bikin gue malu aja.


Bersambung..

Tinggalkan jejak ya😚

Putih AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang