[1] so-called kencan

741 92 54
                                    

©bongseonhwa, 190530

cklek

"Waalaikumsalam yang abis ngapel."

Seobin baru aja buka pintu kosnya, lemes banget, dia bahkan belum kepikiran buat ngucap salam, tapi Gichan udah nyamber duluan disusul sama suara 'cie cie' laknat dari Yunseong yang lagi tiarap sambil nyemil mie kering di atas karpet.

"Baru jam sembilan, cepet amat pulangnya?

"Emang mau kencan berapa hari?" Seobin numpukin sneakersnya di atas sepatu futsal milik Gichan yang tersumpal kaus kaki. "Gak suka gue pulang cepet?"

Gichan langsung keki, doi yang saat itu lagi marathon film-film Netflix di laptopnya langsung ngalihin penuh atensinya ke Seobin, "Ngapa sih? Sensi amat neng."

"Ya diem makanya."

"Nanya doang, kodok."

"Lo ngajak si kakak makan doang apa gimana sih, Bin?" Tanya Yunseong, penghuni terganteng kosan Desert Fellas.

"Habis diputusin kali, tuh,"

"Bang Ican mulutnya! Engga kan, Bin?"

Celotehan keduanya cuma dibales sama helaan napas. Seobin lempar asal jaket bomber hitamnya yang sejak tadi tersampir di bahu, kemudian ngelucutin pakaiannya sampai tersisa kolor kuning mentereng bekasan bapaknya waktu muda.

"Bin, Bin..."

"Gak denger gue."

Berusaha mengabaikan ocehan gak jelas kedua kosmates-nya, Seobin memilih gabung ke karpet Doraemon tempat Yunseong uring-uringan; jilatin bumbu sisa dari mie layaknya kucing kelaperan.

Memang gak banget pola hidup para cogan akhir zaman ini, jangan dicontoh ya, Ladies!

"Are u okay?" Yunseong tau banget pasti ada yang salah sama Seobin malem ini. Habis kencan sama ayangbeb kok mukanya nelangsa banget kayak korban hipnotis.

"So-so."

Seobin ngelirik sebentar pada Gichan yang lagi remes-remes bantal, tegang nontonin adegan pemersatu bangsa di film Gerald's Game, bodo amat, Seobin kembali natap Yunseong dengan sorot lelahnya.

"Mau cerita?"

"Cuci tangan dulu elah,"

Urusan hati paling enak ngomong sama Yunseong, emang. Eksistensi Gichan mah gak lebih dari seksi konsumsi di kosnya.

Yunseong nuangin beberapa tetes handsanitizer ke telapak tangannya dan Seobin bergantian, "How was your first date after 2 months being together?"

"First date, your dad." Seobin ketawa sarkas, yang demi apapun gak enak banget untuk didenger, "Yang ada gue malah nemenin Kak Midam jagain sepupunya naik odong-odong, alias kencan! gue! gagal! total!—anjing, sia! goblok!"

"HEH! Kok ngegas?!"

Kaget denger Seobin tiba-tiba ngumpat dengan suara yang sengaja ditahan-tahan, Yunseong langsung nabok kaki cowok itu dengan kakinya, takut-takut si ganteng blasteran Bojongsari-Cipayung ini kesurupan. Bahkan Gichan yang saat itu duduk lumayan jauh dari merekapun buru-buru merangkak mendekati keduanya dengan ekspresi super kepo. Gimana enggak, raut Seobin udah sepet banget kayak pengen nelen bungkus mie kering jinja pedas itu.

"Duh, gimana ya, Bin," Yunseong berusaha membujuk Seobin biar gak ngamuk, "Mungkin Kak Midam juga sama repotnya kayak lo?"

Iya, mungkin. Mungkin.

Be Alright | Seodam ✖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang