"Assalamu'alaikum"ucapku lesu
"Loh?kamu kenapa sayang?"
"Dion pergi ma pa"
"Hah?pergi kemana?"
"German,udah ayna mau ke kamar"ucapku lalu langsung pergi ke kamar
Di kamar ku hempaskan tubuhku yang sudah lemas ke kasur
Kejadian yang begitu menyedihkan,yang tak pernah terpikirkan
'Ada apa sih sebenernya antara keluargaku sama keluarga dion?!'
"Akuuu benciii"teriakku sambil terisak,lalu menangis...
Sore pun tiba..
Tok..tok..tok..
"Bentar"ucapku lesu karna hampir 5 jam menangis
"Makan ya,kamu belum makan apapun daritadi pagi na"ucap lembut kakakku sambil mengelus kepalaku
"Ayna ga nafsu ka"
"Pliss makan yaa"pinta kakakku dengan puppy eyesnya,tapi percuma aku sama sekali tidak tersentuh
"Ga ka"singkatku lalu menutup pintu kamar
Rasanya saat ini aku sudah tak tau harus berbuat apa,penyemangatku telah hilang,orang yang selalu membuat senang telah pergi meninggalkan ku
.
.
.
.
.Malamnya
"Aduhh perutku kok tiba2 lapar begini ya?"keluhku saat perutku lapar
Akhirnya aku turun untuk mencari makanan,tapi ada suara yang menghentikanku,suara yang berasal dari kamar papa dan mama
Dengan pelan pelan ku dekati pintu nya dan berusaha mendengarnya
"Ma kan sudah papa bilang kita gausah punya hubungan dengan keluarga dion,sudah cukup kita di tuduh"
"Tapi.. ayna pa"
"Papa juga ga mau kalo ayna sedih,tapi kita harus ngelakuin ini semua,karna kalo ga nyawa ayna juga terancam ma,papa ga mau kalo kejadian 10 tahun yang lalu terulang lagi"
"Pa itu semua kan juga bukan kita yang salah,rara juga jadi korban pa"
"Sudah pokoknya papa ga mau itu terulang lagi"
Itulah yang kudengar,tapi sepertinya mereka tau bahwa ada yang menguping obrolan mereka,dengan cepat aku bergegas pergi ke kamarku dan menutup pintu
"Rara?"
Siapa dia?apa dia keluarga kita?tapi setau ku tak ada yang bernama rara dikeluarga,hmm sepertinya ini pokok masalahnya..
Keesokan paginya..
"Ma pa"ucapku ceria
"Eh sayang yuk makan habis itu berangkat ke sekolah ya"ucap mama
"Oh ya,maaf ya ayna papa ga bisa lama2 disini soalnya masih banyak tugas yang belum selesai jadi papa harus balik lagi ke kalimantan,tapi..habis dari kalimantan papa ada tugas 6 bulan di jepang,jadi maaf ya sepertinya sampai 1 tahun kedepan papa akan jarang sekali pulang"jelas papa panjang lebar
"Iya pa,ayna ngerti kok"
Lalu kami semua pun makan dengan lahap,setelah makan kami semua kembali beraktivitas dan hari ini semua sibuk karna,kakakku hari ini kuliah dan ada 3 kelas jadi kemungkinan pulangnya baru sore,aku sekolah dan hari ini ada eskul jadi aku baru pulang juga sore,papaku juga sudah harus ke luar kota lagi,mas ku kembali ke pesantren lagi karna dia sudah mau ujian akhir,jadi di rumah hanya ada mama dan ala itu juga nanti mama ada arisan jadi cuma ada ala aja dirumah
"Ma ala kakak papa mas berangkat dlu ya"ucapku,kakaku,mas dan papaku
Kami semua berangkat ke tujuan masing masing
Di sekolah
'Yahh dion pergi ya dari jakarta?'
'Ihh dion kenapa harus pergi coba?'
'Yahh ga ada cowo ganteng lagi dund,stockknyaa berkurang deh'
Itulah yang kudengar saat aku melewati koridor kelas
Ternyata berita dion pergi sudah viral di sekolah,ya bagaimana tidak dia aja osis,ganteng,pinter pula,bagaimana ga terkenal coba?
"Naa dion pergiii lu yakin gapapa?"tanya teman2ku
"Yah gitu deh"
"Pasti gara2 ayna nih,dion jadi pergi!"ucap seseorang
Aku hanya diam karna malas untuk menjawabnya
"Heh ayna jangan pura2 budeg deh lo!,elo kan yang udah buat dion pergi dari sini?! Emang cewek gatau diri lo!"
Perkataannya semakin membuat ku emosi
"Eh lu ga usah banyak omong,nanti di azab aja gabisa ngomong baru tau lu"
Emang sih ayna ini terkenal juga dengan mulut super pedesnya
"Azab?hahaha,bodo amat"
Plakk
Sebuah tamparan mendarat di pipi cewek itu
"Tuh azab nya,gue tinggal ya,daa,selamat menikmati azab nya"ucapku tenang lalu meninggalkannya
"Aduhh kurang ajar banget sih"kata cwek itu
Memang ayna disekolah selain terkenal dengan mulut cabenya iti dia juga terkenal dengan keberaniannya melawan orang2 yang menjelek jelekkannya
"Muti,free kan nanti sore?,nanti ikut gw ke cafe ya deket sini"ucapku
"Oke pulang sekolah ya!"
Sorenya..
"Apa yang mau kamu omongin na?"tanya muti
"Dion.."lirihku
"Udah udah ga usah sedih gitu,relain dia pergi,suatu saat nanti aku yakin kalo dia akan kembali lagi demi kamu,percaya sama aku"ucap muti sambil memegang pundakku tanda untuk menenangkanku
"Iya..aku percaya..."
"Yaudah kamu mau ngomong apa soal dia,oh ya,kamu tau kenapa dia pergi?"
"Emm kayaknya gara2 ulang tahunku,dan tau gak kalo mama papa ku semalem ngomong tentang keluarga dion,jadi papa ku ga mau kalo kejadian 10 tahun yang lalu terjadi lagi,trus mama ku sebut2 nama rara"jelas ku panjang lebar
"Rara?,kok kayak familiar ya na"
"Hah?masa?kok bagi aku nama itu asing,tapi bagi kamu familiar"
"Emm tapi aku lupa dia siapa,yaudah deh nanti kalo aku inget sesuatu tentang dia bakal aku kasih tau kamu"
"Yaudah makan yuk"ucapku
Lalu kami pun makan,setelah makan kami pulang
Holaa bagaimana kawan2
Ceritanyaaa??
Maaf yaa publishnya lama
Soalnya hari ini baru banget
Selesai,dan langsung aku
Usahain buat lanjutin
hmm soal ceritanya masih bagus ga sih?
Ohh yaa coba kalian tebak
Siapa rara!
Thank for reading!
Don't forget to vote and
Commentt
Thankk youu♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day For You
Teen Fiction"Dion? Knp lu pergi,trus kok ga bilang2?"tanya ayna lirih "Hey,na udah ih jelek tau,mana keringetan lagi,udah,gw mau kuliah dlu,lu disini jaga diri baik2 ya,oh ya,bentar lagi mau jadian nihh ama raka ya?"hibur dion "Apaansih,lu bohong,lu kan masih k...