ONE DAY : 1

2 3 0
                                    

"kalau saja aku punya satu hari, aku ingin damai mabuk terlelap bersama aroma manismu."

-JUST ONE DAY-
-BANGTAN SONYEONDAN-

*VOTE NYA JANGAN LUPA YE BHAMBHANK ^_^
✴️

✴️

^_^ HAPPY READING ^_^

❤❤❤

***

04.00 a.m

Disebuah taman yang jauh dari perkotaan, disini hanya ada aku --ahh ralat, disini bukan hanya ada aku, tapi aku ditemani dengan udara pagi yang dingin tapi tidak sampai menusuk ke dalam tubuh dan sebuah bulan yang bulat sempurna serta beberapa bintang yang kemerlap.

Aku menghela napas pelan, lalu aku melihat ke arah langit biru yang gelap, tetapi tetap terang karena ada beberapa bintang dan satu bulan yang sangat cantik. Hmmm, cantik? Namun, menurutku dirimu lebih cantik dari bulan itu haha.

Aku mengambil secarik kertas dan pena disaku yang ada pada jaketku. Aku mulai menuliskan sesuatu diatas kertas yang berwarna putih gading itu.

"akan aku tulis sebuah surat panjang untuk bulan, dan berkata bahwa ia tak lebih terang dan cantik darimu."

Aku mengeratkan jaket yang ku kenakan. Saat aku memejamkan mata, menikmati fajar dengan udara yang sejuk ini, aku mendengar suara yang merdu dan tenang untuk didengar. Aku membuka mataku, dan mengedarkan pandangan untuk mencari darimana suara itu berasal. Pohon, suara itu berasal dari sarang burung yang berada disalah satu ranting pohon. Aku melihat dan mendengarkan burung tak bernama itu bernyanyi ditaman saat fajar ini.

Suara nyanyiannya yang menyelinap kedalam fajar membawa pagi yang cerah. Selangkah demi selangkah, saat fajar telah sirna dan bulan tertidur, maka cahaya biru yang ada bersama ku pun telah lenyap.

Aku melihat arloji yang berada ditangan kiri ku, menunjukan tepat pukul 06.00 a.m.

"ahh, sepertinya aku harus pulang, sudah waktunya siap-siap untuk pergi ke sekolah. Jangan sampai aku telat lagi. " Aku menghela napas, dan segera beranjak dari tempat ini.

***

"HEI FARIZ!" panggil Tirta --ehh mungkin lebih tepatnya teriak-- dari ambang pintu perpustakaan sekolah, untung saja ini masih jam 06.45 jadi penjaga perpustakaan belum datang.

"hmm"

"tumben banget lo pagi-pagi udah ada diperpus aja, biasanya lo telat mulu kalo dateng."

"hm lagi pengen." jawab Fariz singkat karena memang lagi malas mendengar dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh sahabatnya ini.

"emangnya lo ga ketaman riz?"

"ketaman."

"hmm, emangnya lo disana ngapain si? Hampir setiap hari lo kesana."

"nanya mulu lo kaya wartawan." jawab Fariz yang langsung beranjak dari tempat duduk dan langsung pergi keluar perpustakaan, lalu diikuti oleh Tirta dibelakangnya.

"mau kemana lo? 15 menit lagi bel bunyi."

"kantin, laper gue belum sarapan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang