Vn 1

655 30 0
                                    

Pagi itu SMA RAKSANA benar-benar geger, pasalnya mereka baru saja kedatangan siswa baru yang dikabarkan sangat ganteng tersebut.

Semua siswi di RAKSANa berlarian menuju ruang guru, untuk melihat sang anak baru tersebut, kecuali Vanessha.

Bahkan untuk mengetahui siapa anak baru tersebut saja, ia tak tertarik. Beda halnya dengan Aurel, sahabatnya dari kecil itu.

" Nes, lu ga mau ikutan ngeliat ke ruang guru??.." tanya Aurel kepadanya sahabat nya tersebut.

" Bakal apaan?" Kata Vanessha sambil memakan kebab yang dibelinya tadi pagi.

" Ya ngeliat anak baru yang ganteng itu lah!" Samber Aurel kesal.

" Ga--" ucapan Vanessha terpotong oleh Aurel.

" Udah udah, gua udah tau apa jawaban lu! Pasti lu mau bilang itu ga penting kan?? Come on ness, sampai kapan sih Lo bakal nutup hati gini??" Tutur Aurel Sambil menggoncangkan pundak Vanessha.

" Gue bukan cewe Alay kaya Lo semua! Udah ah, berisik gue mau lanjut makan nih." Kata Neira sambil melepas genggaman Aurel dari pundak nya.

Mungkin sebagian orang akan tersinggung dengan perkataan Vanessha barusan, tapi tidak dengan Aurel. Dari kecil dia sudah sering di perlakukan seperti itu oleh orang yang di panggil nya Vaness tersebut.

" Yee...ngeyel bat dah, yauda deh gue mau liat cogan dulu, lu kalo mau disini yauda serah!" Kata Aurel sambil berlari kecil meninggalkan Vanessha.

Neira terus menyantap kebab miliknya, tiba-tiba saja ia teringat sesuatu tentang kebab..

Malam itu, hujan yang sangat deras mengguyur kota Jakarta. Vanessha dan Hadi (ayahnya) terus menyusuri jalan kota.

" Pa, Vaness laper nih.." seru Vanessha

" Kita cari makanan ya..oh itu ada kebab, kita makan kebab mau??.." jawab Hadi dengan senyum tulus.

" Boleh pah.." kata Vanessha ngikut.

Hadi memberhentikan mobil nya di pinggir jalan yang sunyi, menyantap kebab bersama Putri nya yang berumur 15 tahun.

" Pah kebabnya enak yah.." kata Vanessha sambil menyantap lahap kebabnya.

Kringg..kringgg..kringg

Bunyi bell masuk terdengar, semua siswa dan siswi berlarian untuk masuk ke kelas masing-masing.

Aurel sedang bercerita kepada Vanessha tentang betapa tampannya anak baru itu, yup. Vanessha tidak menggubris sama sekali perkataan Aurel.

" Selamat siang anak-anak, hari ini kita kedatangan murit baru, iqbaal silahkan masuk, perkenalkan diri kamu ya.."
Seru Bu Wati, guru bahasa Indonesia.

Anak baru itupun memperkenal kan dirinya," perkenalkan nama saya Iqbaal anggara putra, saya pindahan dari Bandung" jelas lelaki yang memiliki nama Iqbaal tersebut.

" Baik lah, Iqbaal kamu duduk di samping Ilham ya..", seru Bu Wati kepada Iqbaal.

" Baik bu.." jawab Iqbaal, dan langsung berjalan ke kursi yang ditujuk oleh Bu Wati tadi.

Iqbaal Melawati meja Vannessha dan Aurel, mata Iqbaal tertuju pada gadis cantik berambut pendek se leher itu.

Gadis yang sangat dingin, cuek, acuh, dan kelihatannya angkuh. Itulah org jika pertama kali melihat Vannessha.

Vannesha sadar jika dirinya dilihat oleh anak baru tersebut, tapi ia sama sekali tidak perduli. Ia bahkan menatap sinis Iqbaal, ia memang tak suka jika orang menatap nya dengan tatapan aneh, jika ada?? Siap-siap saja mata tajam Vanessha akan menembus bola mata orang itu.

Iqbaal yang melihat tatapan sinis Vanessha langsung mengalihkan pandangannya, tak ingin punya masalah dengan wanita lebih tepatnya.

Namun di balik itu. Iqbaal sangat lah penasaran dengan Vannessha sang cewek dingin tersebut.

Skip istirahat-

" Hai boleh kenalan nggak?? Nama gue Iqbaal anggara putra, Lo bisa panggil gue iqbaal, Iqbaal ganteng juga boleh deh" kata seorang cowok dengan mengulurkan tanganmya ke depan wajah Vanessha.

Vanessha melihat tangan yang ada di depan wajah nya langsung menepis kasar tangan itu dan melanjutkan aktivitas makannya.

Iqbaal sontak saja kaget melihat ada seorang cewek yang mentah-mentah menolak acara jabat tangan dengannya.

" Sombong banget si Lo, asal Lo tau ya beribu cewek di luar sana yang berharap ada di posisi lo, bisa kenalan sama gue apa lagi jabatan sama gue, sedangkan Lo..sok jual mahal" cerocos Iqbaal yang tak terima di perlakukan seperti itu.

" Bacot." Singkat, padat, dan jelas. Hanya kata-kata itu yang Keluar dari mulut Vanessha.

Kelang beberapa detik Vanessha pun berdiri dari meja tempat ia makan dan menabrak bahu sebelah kanan Iqbaal lalu pergi meninggalkan tempat kejadian, yaitu kelas.

" Cihh..munafik banget jadi cewek, ntar juga Lo yang ngejar gue!" Kata Iqbaal sambil tersenyum licik.

-----

Hello everybody!!
Ini adalah part pertama dari cerita vannesha.
Sang cewek cuek, dingin, yang terkesan sombong.
Sebenarnya apa yang menyebabkan Vanessha bertingkah seperti itu???
Saksikan di part-part selanjutnya ya...

❤❤❤❤❤

VanesshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang