🍃🍃🍃
Sinar mentari menyelinap masuk dari sela sela gorden kamar Vannessha, namun beberapa detik kemudian sinar itu di persilahkan masuk tanpa pembatas, jelas saja. Gita yang sudah membuka gorden itu.
Perlahan Vannessha membuka matanya, mulai melihat sekeliling ruangan, dan ia sudah mendapati ibunya di tepi jendela.
" Mama.." panggil Vannessha lirih
" Sudah bangun? Ayo siap-siap" ucap Gita.
Tanpa ada jawaban apapun dari Vannessha, gita memilih untuk kembali ke dapur, setelah itu Vannessha segera beranjak dari tempat tidurnya, ia segera menuju ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.
Tak butuh lama untuk Vannessha mempersiapkan dirinya, dalam waktu 20 menit ia sudah siap untuk berangkat sekolah, ia berjalan menuju meja makan, sudah di dapatinya ibunya dan...
Mimpi kah ini?? Atau hanya halusinasi nya?? Ia melihat Iqbaal sedang berbincang dengan ibunya, kaget. Namun Vannessha sesegera mungkin kembali mengambil sikap cuek nya.
" Selamat pagi Vannessha" sapa Iqbaal dengan senyum merekah nya.
1 detik
2 detik
3 detik
Tak ada jawaban apapun dari Vannessha, bahkan untuk membalas senyum Iqbaal pun tidak sama sekali, Vannessha lebih memilih duduk dan menyantap nasi goreng buatan gita.
" Ngapain?" Tanya Vannessha singkat.
" Jemput elo lah" jawab Iqbaal enteng
" Ga perlu" kali ini Vannessha menatap Iqbaal sinis.
" Ness, gak boleh gitu dong, nak Iqbaal kan Uda repot-repot jemput kamu, Mama gak pernah lho ngajarin kamu buat gak menghargai orang lain" ujar Gita lembut.
" Tapi mah.." jawab Vannessha yang mulai kesal, bisa bisanya ibunya itu lebih membela laki-laki tengil ini.
" Gak tapi tapian ya ness" ancam Gita.
" Iyadeh iya, awas ya Lo" Iqbaal yang menyaksikan kejadian itu hanya tertawa kemenangan, akhirnya sebentar lagi kuda besinya akan dinaiki oleh Princess es.
5 menit setelah mereka sarapan Vannessha dan Iqbaal segera berpamitan kepada Gita untuk berangkat sekolah.
Di halaman rumah Vannessha ternyata sudah bertengger motor cc 250 berwarna hitam milik Iqbaal.
" Gak pantes" gumam Vannessha
" Apanya gak pantes?" Tanta Iqbaal penasaran
" Elo, gak pantes naik motor beginian" jawab Vannessha kembali cuek.
" Emang,"
" Gue emang belum pantes naik motor ini kalo gue yang gue bonceng bukan elo" lanjut Iqbaal.
Bagai bom atom yang meledak di hati Vannessha, ntah bagaimana kini kondisi wajah Vannessha. Ia pastikan sekarang pasti wajahnya sudah seperti kepiting rebus.
" Ngaco, udah ayo ntar telat" jawab Vannessha sedatar mungkin.
Sementara Iqbaal yang melihat tingkah Vannessha yang menggemaskan itu hanya bisa terkekeh geli, namun ia berusaha untuk tidak membuat Vannessha menjadi ilfeel kepadanya.
Di perjalanan Iqbaal dan Vannessha hanya saling diam, beberapa detik kemudian tersirat ide busuk di benak Iqbaal.
Ia malajukan kendaraanya dengan kecepatan tinggi dan seketika itu juga ia mengerem mendadak, sontak saja hal itu tiba-tiba membuat Vannessha memeluk Iqbaal." Astg, Lo tu kalo bawa motor yang bener elah, kalo gue jatoh gimana? Kalo gue luka gimana? Iya kalo cuma luka, kalo meninggal gimana? Nyokap gue sama siapa anying? Emang lo mau nemenin dia nggak kan, dasar modus lu Kutu badak!" Oceh Vannessha, dan saat itu juga Iqbaal tersadar kalau ia sudah memecahkan batu es itu, karena itu adalah kalimat terpanjang yang pernah Vannessha ucapkan kepadanya.
" Hahahahahahahahahah" balas Iqbaal terkekeh.
" Seneng gue tu ness seneng" lanjut Iqbaal yang belum siap tertawa.
" Apaan sih, bct, jalan cepet ntar lagi telat" gerutu Vannessha.
Tak butuh waktu lama akhirnya Iqbaal dana Vannessha sampai di sekolah mereka, dan benar saja Vannessha tak kunjung melepaskan tangannya dari pinggang Iqbaal
" Neng Vannessha yang cantik kita udah sampe nih, mau terus peluk pelukannya, huh?" Kata Iqbaal yang mencoba menggoda Vannessha, sontak saja membuat Vannessha segera melepaskan pelukannya.
" Apaansih" jawab Vannessha ketus, ia segera beranjak dari motor iqbaal.
" Gue itu meluk Lo karena Lo bawa motor kek orang ngajak mati tau ga!" Oceh Vannessha.
" Iyadeh maaf, tapi gapapa deh besok gue ngebut lagi aja biar di peluk sama lo terus" goda Iqbaal, eitsss..tunggu,
" Besok?? Ga ada ya, Lo besok ga boleh jemput gue" kata Vannessha waspada
" Emang kenapa sih, Lo tuh harusnya bersyukur bisa diboncengin sama cowok seganteng gue" ujar iqbaal memuji dirinya sendiri, tak lupa dengan senyum jahil miliknya.
" Ciiihh, sok ganteng" Vannessha pun pergi meninggalkan Iqbaal di parkiran.
" Ehhhh beb tunggu, ness, ihh vaneess, Vannessha tungguin gue, nanti kalo gue di godain sama Dede gemes gimana, eh anjir tunggu elah" teriak Iqbaal sambil berlari kecil mengejar Vanessha, Vannessha yang mendengar pernyataan Iqbaal tadi langsung merasa geli sekaligus jijik.
" Bodo" jawab Vannessha acuh.
****
Hai semuanya,
Aku cuma mau bilang jgn lupa vote yahhh!!
Makasih juga udah mau baca cerita ini
Tunggu part selanjutnya ya,
Maaf bgt typo yg bertebaran, hhe.
I love you all! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanessha
Teen FictionLuka yang dalam itu sudah membuat Vanessha mati rasa. namun saat tawa itu kembali hadir, dan Vanessha dapat merasakan kehangatan lagi dari orang itu. Mengapa orang itu harus pergi? dan menancapkan luka yang jauh lebih dalam. Apa dia hanya manusia ya...