Prolog

83 17 6
                                    

Tidak semua wanita seberuntung Milea yang selalu mendapat gombalan dari Dilan. Ini sebuah kisah yang mungkin banyak orang lain mengalaminya, entah bagaimana cara menanggulangi nya namun hasilnya sia-sia, tetap tak berubah meskipun hati ingin seperti itu. Menjadi prioritas yang paling utama adalah impian para wanita dalam menjalin suatu hubungan. Untuk saling bahagia dan saling mempercaya. Namun tidak untuk wanita satu ini .

Pemikiran Miracle, sikap Rindrata yang selalu mengutamakan Cica sudah cukup membunuh hatinya untuk tidak berharap lebih lagi . Meskipun ribuan kata cinta dan sayang dari lelaki itu, tetap saja tak dapat menahan hatinya untuk tidak menjerit sakit saat ia tereleminasi.

Kini setelah berjuang mati-matian merelakan Rasa cinta pada Rindrata, Miracle ingin memilih berhenti. Membiarkan ia bahagia dengan pilihannya sendiri.
Namun emang pada dasarnya wanita penuh dengan keegoisan , selalu ingin menjadi prioritas paling utama dalam cerita mereka.

" Dirimu cuma perlu bersikap tegas,jangan biarkan hatimu bercabang ke dua pilihan"

Miracle berusaha memahami ucapan Rindrata. Namun pria itu menyesali sesuatu. Dari sekian waktu yang berlalu mengapa ia baru sekarang mengatakan seperti itu?

" Aku gak bisa harus terbagi apalagi dengannya". Tatapan wajahnya menatap wanita dengan rambut hitam terurai lurus di sampingnya.

Miracle dengan siap menguatkan hatinya menatap raut wajah Rindrata dalam-dalam." Ndra, aku rasa hubungan kita cukup sampai disini"

Keadaan hening sesaat " aku pasrah,aku menyerah "

Setelah lirihan suaranya keluar bersamaan dengan liquid bening dari nektar nya, kakinya melangkah jauh. Meskipun Rindrata memanggilnya berulang kali .

TBC

Baca sampai habis ya, jangan lupa vot nya , salam kenal.Maaf kalau cerita nya kurang menarik author baru belajar:v

Ig :@rndi.ani

TENTANGMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang