My Lover's Killer [Fin ✓]

Chapter 01

My Lover's Killer

This fire burns. (Then) I realize that nothing's as it seems.

-Desert Rose by Sting

summary :

Tiga hari yang lalu, ia adalah Taeyong dengan hidup serba sempurna. Sekarang-tiga hari kemudian, ia adalah tersangka utama kasus pembunuhan Seo Johnny-kekasihnya sendiri. Lalu... siapa Jeffrey?

Apartemen Seo Johnny, Neocity Avenue
Monday, February 11th 2019
05.30 AM

Taeyong terbangun di salah satu kamar yang terasa begitu familiar. Pria itu memutar pandangan dan manyadari kalau ruangan itu adalah salah satu kamar tamu di apartemen milik Johnny, kekasihnya. Ironisnya, ia sekarang justru berada dalam pelukan seorang pria yang bukan kekasihnya. Ia berada di apartemen Johnny, tetapi sayangnya bukan Johnny yang memeluknya-melainkan Jeffrey.

Johnny tiba-tiba saja mengenalkan Jeffrey kepada Taeyong sebagai roommate-nya seminggu yang lalu. Namun sejak pertama mereka bertemu, ia bisa merasakan kalau Jeffrey tertarik padanya. Pria itu bahkan beberapa kali berusaha mendekati dirinya saat Johnny sedang tidak memerhatikan.

Tidak seharusnya Taeyong jatuh ke dalam jebakan pria itu, saat semalam ia datang ke apartemen Johnny dan tidak menemukan kekasihnya disana, seharusnya ia langsung pergi, bukannya malah menuruti Jeffrey yang memaksa untuk menemaninya menunggu Johnny pulang, sambil terus menerus mengisi gelasnya dengan wine setiap kali ia meneguknya habis.

Taeyong beringsut, berusaha melepaskan pelukan Jeffrey padanya. Ia harus memeriksa keberadaan Johnny. Hubungan mereka akan habis jika Johnny melihatnya tidur dalam pelukan Jeffrey seperti sekarang ini.

"Kau mau ke mana, Taeyong-ah?" Rupanya Jeffrey juga ikut terbangun akibat pergerakannya, ia mengeratkan pelukannya begitu sadar Taeyong hendak beranjak dari tempat tidur, namun Taeyong hanya mendengus dan menepis kasar pelukan Jeffrey. Pria itu bangkit dan segera keluar dari kamar dengan langkah yang sedikit limbung menuju kamar Johnny. Tetapi apa yang ia lihat selanjutnya benar-benar di luar perkiraannya. Ia baru saja membuka knop pintu kamar kekasihnya dan menemukan Johnny di sana-namun dengan keadaan mengenaskan dan sudah tidak bernyawa.

-

Kantor Kepolisian Seoul
Thursday, February 14th 2019
03.35 PM

Satu lampu kecil tergantung tepat di tengah-tengah ruangan. Selembar alumunium tipis yang dibuat berbentuk kerucut dipasang di pangkal bola lampu—mencegah cahaya lampu merembes ke seluruh sudut ruangan dan hanya tertuju pada satu titik; sebuah meja kecil yang berada tepat di bawah lampu itu.

Taeyong duduk pada sebuah kursi kayu yang diletakkan di salah satu sisi meja. Ia duduk merapat ke arah meja, membiarkan lengannya bertumpu di lengan kursi dan mencengkeramnya erat-erat disana. Meski posisinya tidak nyaman, tetapi ia tidak dapat bergerak kemana-mana. Salah satu lengannya terborgol di lengan kursi. Wajahnya diterangi cahaya samar dari bias cahaya lampu yang memantul dari meja di hadapannya. Warna biru tua—warna khas seorang tahanan—dari seragam yang ia kenakan tampak terlihat terang ditimpa cahaya lampu.

Ruangan itu tidak terlalu luas. Hanya sekitar empat kali enam meter dengan warna cat yang telah kusam, barangkali karena telah dimakan waktu—atau... memang sengaja dicat dengan warna yang kusam sejak awal? Agar terkesan menyeramkan?

Entah.

Taeyong tak ingin peduli.

Tidak ada apa-apa di ruangan remang-remang itu—kecuali meja, kursi yang sedang ia duduki dan sebuah kursi kosong lainnya yang diletakkan tepat di sisi meja di seberangnya. Ruangan itu bahkan tak memiliki jendela. Satu-satunya akses keluar masuk di ruangan itu hanyalah sebuah pintu yang kini ia yakin berada dalam keadaan terkunci. Di salah satu sisi dinding ruangan memang dipasang kaca lebar yang memenuhi sebagian bidang atas sisi dinding tersebut. Namun ia tidak bisa melihat apapun disana kecuali bayangannya sendiri—meski ia tahu, di balik kaca itu pasti ada beberapa orang yang terus menerus mengamati sekecil apapun pergerakannya dan menatapnya penuh kecurigaan.