Part -1

156 15 5
                                    

06:00.

"Dek, bangun! udah siang. Masuk pagi kan lo?" ucap seseorang perempuan dengan sedikit berteriak.

"Iya, 5 menit lagi kak!"

"Bangun! mana mau tahriq sama cewek kebo kek lo." Cibir Nazilla.

"Ah bawel lo." Kesal Khanza, seraya beranjak dari kasurnya. Dan berjalan dengan mata yang masih tertutup rapat.

*****

Siang harinya, Nazilla sedang membuka aplikasi youtube yang pastinya ingin melihat calon suaminya. Berbeda dengan Khanza yang membuka aplikasi instagram untuk menstalk  calon imamnya.

Mereka, sangat senang dengan yang namanya berkhayal. Nazilla selalu berkhayal jika nanti ia akan menikah dengan saaih, sama halnya dengan Khanza. Ia ingin sekali menikah dengan Thariq. Namun, itu hanya khayalan mereka.

"Za, gimana kalo kita ke mall. Yang sering keluarga GH kunjungin itu." Ucap Nazilla

"Ayok, mau banget gue. Pengen ketemu Bang Thor." Balas Khanza dengan mata berbinar.

"Tapi, emang boleh kita kesana sama Mamah?" keluh Nazilla.

"Ah iya, pasti Mamah gak ngizinin kak."

"Eh, jangan sedih dulu. Gimana kalo kita coba DM mereka aja gimana?" saran Khanza.

"Kalo gak dibales. Nyesek za."

"Coba dulu kak, jangan patah semangat."

"Yaudah, ayok coba."

Saat mereka, sudah memegang benda pipih ditangannya. Khanza dan Nazilla saling tatap menatap, dengan lesu. Nazilla mematikan Handphonenya kembali. Begitupun dengan Khanza.

"Kak, ko aku gak berani ya? padahal cuma ngechat aja gitu, tapi gak berani." Ucap Khanza dengan mendengus nafasnya kasar.

"Tuh kan, kamu aja udah gak berani. Apalagi kakak, mending kita jadi pengagum rahasia aja ya za." Saran Nazilla kepada Khanza. Khanza menganggukkan kepalanya lesu.

*****

Khanza berniat mengajak kakaknya, Nazilla. Untuk men stalk. Ig Saih dan Thariq, khanza ingin sekali DM Thariq. Namun ia tidak mempunyai keberanian.

kapan, gue bisa ketemu sama thariq.  Gumamnya.

Nazilla, yang melihat sang adik melamun. Mengagetkannya, Khanza yang dikagetkan pun tetap diam tak membalas perbuatan Nazilla.

"Nape lo?" tanya Nazilla.

"Mau, ketemu Bang thor ah."

"Sabar, gue juga mau banget ketemu sama saaih. Pengen ngeliat dia perhatian sama bulon, sama semuanya pokonya dah. Serasa adem bat kalo ngeliat Saaih begitu." Ucap Nazilla dengan mata berbinar.

"Kapan ya kak? ketemu gitu kita sama mereka berdua?"

"Banyakin, doa aja. Lagian kita ama dia gak sama-sama saling kenal. Dia aja mungkin gak tau, kita nafas apa gak za."

"Iya si, tapi pengen banget gitu. Ketemu trus, ngajak foto bareng, boomerang bareng, main bareng, makan bareng, jalan bareng. Pokoknya banyak dah."

"Jangan banyak-banyak, saat realita tak sesuai ekspetasi. Inget aja kata-kata itu, gue aja suka banget sama saaih. Tapi mau gimana lagi, kita disini cuma fans gak lebih za."

"Iya kak."

"Mending yang terpenting, sekarang adalah. Fokus aja dulu belajar, kali aja nanti kalo kita udah sukses ketemu sama mereka berdua. Lebih enak kan?"

"Iya kak, bener juga. Lagian kita tuh cuma fans, apalagi fans mereka gak kita doang kak. Banyak banget kan?"

"Iya, kita jadi pengagum rahasianya aja."

"Yoii."

*****

Di rumah GH.

"Saaih, kesini dulu dah. Gue mau nanya," Thariq.

"Apaan boy?" Saaih.

"Gue, ngerasa ada fans kita yang cuma nyukain foto kita doang. Tapi dia gak pernah komen, trus nih ya setiap kita habis bikin sg, dia selalu ngeliatinnya cepet bat ih." Thariq.

"Seriusan boy? mana coba liat?" Saaih.

"Nih." Thariq menyodorkan handphonenya kepada Saaih, lalu Saaih melihatnya dan bertanya kepada Thariq. Perihal dua wanita yang sering menyukai foto mereka dengan paling pertama.

"Yang mana? banyak nih boy. Aduhh, gue jadi pengen cepet-cepet liat mukanya." Saaih.

"Kali aja gitu, dia sasquad yang jodoh sama gue." Sambung Saaih.

"Eh, botak. Gak lu doang, gue juga pengen kali dapet jodoh dari thortroops." Timpal Thariq.

Akhirnya mereka tidak menemukan, instagram dua wanita tersebut. Saaih yang melihat Abangnya tidak menemukan instagram sang wanita tersebut mendengus nafasnya kasar,Begitupun dengan Thariq.

"Susah, ih. Nanti aja kapan-kapan fans kita kan banyak, jadi susah."  Ucap Thariq.

"Iya bang." Balas Saaih meninggalkan Thariq.

*****

Saaih keluar dari kamarnya, ia melihat Ka Sajidah dan Ka Sohwa sedang menyiapkan makan siang mereka. Lalu Saaih menghampiri kedua Kakak wanitanya itu.

"Ka Jidah, Ka Mimah. Lama banget sih, Aih udah laper banget nih." Ucap Saaih dengan memegang perutnya.

"Sabar, Ihh. Kakak sama Ka Jidah masaknya buat orang banyak, jadinya lama." Balas Ka Sohwa

"Bener tuh, sabar ya botak." Timpal Ka Jidah.

"Yaudah, Aih mau ke kamar Fatim dulu kak." Pamit Saaih.

"Oke." Balas Ka Sohwa dan Ka Jidah berbarengan.

Sesampainya Saaih, dikamar Fatim. Ia mengetuk pintunya, dan Fatim yang mendengar abang lelakinya mengetuk pintu kamarnya,Segera membukakannya.

Tok Tok Tok.

"Tim, buka pintunya, ini bang Saaih." Ucap Saaih dibalik pintu.

"Bentar bang, Atim mau bukain nih." Balas Fatim dan segera membukakan pintu kamarnya, dan mempersilahkan Saaih untuk masuk.

"Ada apa bang, mau ngapain ke kamar Atim?" Tanya Fatim kepada Saaih.

"Gak ngapa-ngapain sih, emangnya gak boleh?"

"Boleh aja si, tapi Atim lagi ngerjain tugas bang."

"Tugas apaan? boleh bang Aih bantu?"

"Eh? emang bang Aih ngerti?" tanya Fatim dengan terkekeh.

"Gak usah, ngeremehin ya kamu Tim. Mana coba liat dulu soalnya." Balas Saaih dan memasuki kamar Fatim.

"Ngerti gak bang?" tanya Fatim yang melihat wajah Saaih tiba-tiba seperti orang bingung.

Dari lantai bawah, Ka Sajidah teriak memanggil adik-adiknya untuk makan ke bawah.

Guysss, waktunya makaannn turunnn semua. Teriak Sajidah dengan kencang, agar adik-adiknya mendengar ucapan dirinya.

"Ngerti dong, nanti bang Saaih bantuin ya. Mending sekarang kita makan, Ka Jidah udah teriak-teriak Tim." Ucap Saaih.

"Oke, ayo bang." Balas Fatim dan segera meninggalkan kamarnya, bersama Saaih.







Ini cuma gabut doang ya:v, Author cuma iseng-iseng aja kok. Jangan lupa di baca ya cerita ke 2 Author, semoga kalian sukaa:* JANGAN LUPA VOTE AND KOMENT. Author tunggu:v

Selamat menjalankan ibadah puasa. Bagi yang menjalankan.🙏

TerimaKasih, See you next part.

Happy Reading❤

SATHORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang