Part -13

58 11 11
                                    

Dengan mata yang masih setengah terbuka, Nazilla memaksakan matanya agar terbuka sepenuhnya, dan ia berjalan menuju nakas untuk mengambil handphonenya. Saat ia lihat dengan sedikit berbayang, disitu sudah banyak sekali notif dari Saaih yang membuat matanya terbuka lebar.

Ia segera membuka notif dari Saaih, dan membalasnya.

Zil
Zil
assalamualaikum
Zilla
eh kamu
eh aku deng
Zilla

mbb, apa?

gapapa

ngeselin, banguninnya kepagian nih.

sengaja, biar nanti kalo kita punya anak kamu siap

masih lama.

dikit lagi kok, tunggu aja.

Deg.

Nazilla memikirkan maksud dari perkataan Saaih, yang membuat dirinya bingung sendiri. Lalu ia dengan berlari menuju kamar Khanza.

tok.. tok.. tok

"Zaa, buka! penting nih." Ucap Nazilla di luar sana.

"Masuk, kamar gak pernah gue kunci." Balas Khanza yang sedang memainkan handphonenya.

"Ada apaan?" tanya Khanza.

"Saaih mau ngelamar gue masa." Ucap Nazilla yang membuat Khanza terbangun dari tidurnya.

"Ahh boong lo, paling dia ngeprank lo doang." Balas Khanza asal.

"Ihh gak, ini tuh beneran." Kekeuh Nazilla.

"Masa sih? kan dia gak pernah ngmong apa-apa sama lo, lagian kalo lo sama dia mau ta'aruf seharusnya udah dari awal." Jelas Khanza yang membuat Nazilla semakin bingung.

apa iya Saaih cuma bercanda? ah sudahlah.  Batinnya.

"Yaudah lah, abisnya gue seneng banget tapi." Ucap Nazilla dengan jingkrak-jingkrak tidak jelas.

"Iya terserah kakak Zilla yang paling tersayang." Balas Khanza.

Tak lama, Marissa menghampiri Nazilla dan Khanza, Marissa memberitahu bahwa Saaih dan keluarganya sedang ada diruang tengah rumah mereka. Nazilla terlonjak kaget, sesegera mungkin ia berlari menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu lama, Nazilla telah siap dengan pakaian biasanya, yang menurutnya sangat simple dan tidak terlalu mencolok. Lalu ia Khanza serta Marissa menuju lantai bawah untuk menemui keluarga Saaih.

"Eh ibu, maaf lama, tadi saya menemani Nazilla terlebih dahulu." Ucap Marissa sangat ramah kepada Umi.

"Iya bu gapapa." Balas Umi dengan tersenyum.

"Oke langsung saja ya, oh iya sebelum saya memulai pembicaraan, saya mau tau terlebih dahulu bu, mana anak ibu yang bernama Nazilla?" tanya Umi kepada Marissa.

Tunjuk Marissa ke arah Nazilla, "Itu bu, itu anak pertama saya, dan ini yang disebelah saya anak kedua saya, Khanza."

Sementara Thariq dan Saaih, diam tak bergeming hanya menatap Khanza dan Nazilla dengan lekat. Lalu Ka Sajidah yang melihat gerak geriknya adiknya yang mulai aneh, segera ia menjewer telinga Saaih dan Thariq dengan bergantian.

SATHORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang