Pagi di hari senin adalah hari termalas untuk sebagian murid di SMA Nusa Sanjaya. Para murid harus berdiri di lapangan, mengikuti segala perintah petugas upacara selama satu jam pelajaran.
Saat ini tiba bagian bapak Suryono sebagai pembina upacara, pak Suryono membawa nasihat dengan wibawa dan lebih banyak isinya yang pasti memojokkan murid. Tapi itu tak membuat para murid mendengar, atau bahkan memasukkan perkataan pak Suryono ke dalam ingatan mereka.
Para murid memiliki agenda sendiri untuk mengisi detik-detik mereka saar upacara, seperti ngegosip dengan suara bisik-bisik dan akan kicep saat guru yang mengawasi upacara lewat di sekitar mereka, memperbaiki riasan, berkomat kamit menghafal pelajaran untuk ulangan nanti, dan banyak hal lainnya yang mereka buat saat upacara seperti ini, seakan upacara adalah acara reuni-an.
Dia, cewek itu berdiri berdampingan dengan temannya di barisan upacara hanya menghela napas berkali-kali dan terkadang melengokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri karena pegal akibat terus menatap ke depan dan sekalian cuci mata, siapa tau ketemu cogan. Namanya zeefaya, Zeefaya Dirgantara tidak banyak dikenal orang, tapi banyak mengenal orang, si cuek suka menyendiri, si pandai bahasa inggris tapi lemot bagian matematika, fisika, dan kimia. Zeefaya juga salah satu dari anggota klub cheerleaders di sekolahnya.
Zeefaya menguap untuk sekian kalinya, dan mulutnya berkomat kamit seakan membaca mantra agar upacara selesai saat itu juga, dan doanya hampir saja terkabul jika saja bukan karena bu Eke yang naik ke atas panggung dan mengatakan sesuatu kepada pak Suryono dan tentunya tak akan terdengar oleh murid karena jarak antara podium dan lapangan sekolah yang lumayan jauh.
"ehemm" pak Suryono berdehem sejenak sebelum melanjutkan pidatonya. "Saya hampir saja lupa untuk memberitahukan hal ini kepada murid-murid sekalian, bahwa bulan depan akan ada turnamen basket antar sekolah yang juga akan dipadukan dengan anggota cheerleaders." para murid langsung grasak grusuk terutama anggota -anggota dari klub yang disebutkan tadi, pasalnya mereka baru dua bulan memasuki tahun ajaran baru.
"baiklah itulah tadi pidato singkat dari saya, lebih dan kurang saya mohon maaf" setelah menyelesaikan penutup pidato-nya pak Suryono turun dari podium, dan upacara diambil alih oleh para petugas-petugas upacara dan kembali berjalan sebagaimana mestinya.Di sisi lain, setelah upacara selesai dan barisan dibubarkan. Para cowo-cowo ini tidak langsung masuk ke kelas, mereka ber-cipika cipiki masih di lapangan tentunya di pinggir lapangan. Biasanya, mereka akan masuk detik-detik saat guru yang mengajar pagi di kelas mereka mulai berjalan keluar dari kantor guru.
Si cowok ini memperhatikan orang-orang di lapangan yang kian lama kian berkurang karena mereka sudah masuk kelas. Cowo ini namanya Alvaro, Alvaro Genta Sanjaya. Yang biasa di panggil Aro, salah satu cowo famous disekolah itu, kapten basket, tidak merokok, pandai dalam bidang akademik kecuali bahasa inggris, anak dari ketua yayasan sekolah itu, si holkay tapi malas bawa mobil, dan si ganteng tapi petakilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEFAYA
Teen FictionDia Zeefaya, Zeefaya Dirgantara. si cewek blasteran yang cantik. Si cuek tapi menyendiri. Anggota cheerleaders, bertemu dengan Alvaro Genta Sanjaya, si kapten basket, dengan segala daya tariknya. Pertemuan tidak elit yang terjadi pada mereka membua...