비참한- tragis

57 5 2
                                    

Helooo guyssss,, sekarang sudah bab 4 nihh , bab ini yang bercerita bukan oppa lagi yah guyss. Sabar dongsss jgn maunya oppa mulu yang ada hehe. Btw sekedar info chapter ini ku selesaikan dalam satu hari sebanyak tiga chapter hmmmm menyedihkan sekali :,) baik mari kita lupakan curhatanku.
Oke, Di bab ini hyeri akan bercerita tentang kisahnyaa . Kisah apa yah???
Yukkk bacaaa
-
-
-
Happy reading guyssss

"Woahhhhh, huhh pukul berapa ini?"
Rasanya aku masih ingin memejamkan mataku, tapi apa boleh buat waktu sudah menunjukkan pukul 7.15 artinya aku harus berangkat sekolah.

"OMAA, hari ini oppa taehyung akan mengajarku"
"Aku panggil oppa atau ahjussi yah?"
" ahhh tidak tidak , aku kenapa, kenapa harus memikirkannya"
Sepertinya aku sudah gila.

Melangkahkan kaki menuju kamar mandi rasanya sangat berat untuk ku lakukan di hari biasanya, namun hari ini entah mengapa seolah- olah ada yang menarikku untuk cepat- cepat menuju sekolah. Apa ada jin yang menyukaiku??? Ohhh , aku terlalu buruk di mata manusia sampai- sampai yang menyukaiku pun hanya jin.
Ahhhh, aku sudah gilaaaaaa.

Tak butuh waktu lama, aku sudah siap untuk kesekolah. Tapi, serasa ada yang mengganjal di hatiku, "astaga ternyata aku lupa menyiapkan sarapan untuk appa, pasti dia akan memarahiku"
"Aku akan meminta maaf padanya setelah aku pulang nanti"

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit, aku pun tiba di sekolah tercintaku. Ahhh alasanku saja mengatakan tercinta.
" lebih baik aku segera naik, pelajaran akan segera di mulai"
Aku lagi malas untuk berlari- lari jadi aku memilih untuk naik lift saja. Wajar saja sekolah ku ini cukup besar dan fasilitasnya pun kelas atas. Ketika tiba di lift, sontak aku melihat kejadian yang membuat perutku ingin mengeluarkan isinya sekarang juga. Bagaimana tidak, para siswi-siswi itu mengerumuni seorang pria bagaikan ingin menjilatnya. Eeeww menjijikkan.

Jiwa perkepoan ku pun meronta ingin tahu siapa pria yang menjadi amukan masa itu.
"Omaa, oppa taehyung!"
Kenapa aku seperiti orang yang gerogi saat melihatnya, padahal dia sama sekali tidak melihatku. Aneh sekali aku ini. Mencoba untuk tidak memperdulikan keadaan seperti itu, aku langsung menuju lift dan menekan tombol lantai dua. Tapi,,, siapa sangka tiba- tiba seseorang langsung masuk bersamaku.
Yahh, orang itu Oppa tae, lagi-lagi aku serasa tak sanggup untuk berdiri, lututku seakan- akan lemas melihatnya.

Aku melihat napasnya yang terngah- engah bagaikan seorang perampok yang di kejar oleh ribuan rakyat. Aku lupa, ternyata dia melarikan para fans- fans nya di luar sana.

Ohhh tuhan, tampan sekali dia,"
" hmm, sepertinya dia memiliki sifat yang dingin"
Tenang saja, dia tak akan mendengarku, krn aku hanya berbicara dengan diriku sendiri.
Dia tak pernah menatap atau sekedar memitar bola matanya untuk melihatku. Untuk apa masuk bersamaku. Kupikir dia sengaja membuntutiku.

Kurasa kita menuju ke lokasi yang sama. Ternyata benar. Aku lupa bahwa ternyata sekarang dia ada jam di kelasku. Aku membiarkannya untuk berjalan terlebih dahulu . Menghindari tatapan-tatapan sinis dari seluruh siswa.

Aku rasa siswa tidak akan ada yang fokus kepelajaran ketika di ajar oleh oppa taehyung. Mereka hanya akan melihat wajah tampan dari oppa. Kecuali aku. Aku biasa- biasa saja melihatnya tak ada jiwa fans di dalam diriku kepada dirinya.

Ternyata dugaanku benar. Ku lihat sekeliling, semuanya hening tak ada suara, ku perhatikan satu persatu wajah mereka, satu parsatu aku lihat, mereka senyum- senyum sendiri. Entah sedang membayangkan apa.

" kau yang disana, kenapa kau selalu mengengok kanan dan kirimu, ada apa??? Kau mencari kekasihmu??" Ohh astaga dia menegurku. Sontak seisi kelas menengok kearahku. Aku hanya terdiam sambil tersenyum gugup. Seketika mereka tertawa. Membuatku heran.
"Hahahahah Oppa tak ada seorang pria pun yang menyukainya disini"
Salah seorang siswa menghinaku.
Kulihat wajah oppa biasa saja. Aku berharap dia akan membelaku. Tapi ternyata..
" ohh , sudah kuduga"

Perkataan darinya itu membuatku ingin segera menjatuhkan air mata. Kupikir dia sebagai seorang guru akan membela siswa yang di bully. Tapi aku lupa bahwa statusnya hanya sebagai seorang mahasiswa yang sedang praktek saja.

"Oppa membuatku malu"
Apakah rupaku sejelek itu??
Seumur- umur aku baru mendapatkan perlakuan seperti ini. Yahh bagi kalian ini biasa sjaa. Tapi bagiku ini penghinaan yang sangat menyakitkan. Membahas soal fisik.

Aku berusaha untuk tegar . Seolah- olah menganggap itu hanya lelucon biasa. Sampai jam pelajaran pun berakhir . Aku langsung berlari menuju kamar mandi , meluapkan segala emosi dan amarah yang ku tahan sejak tadi. Air mataku yang tak terbendung lagi membasahi pipiku dan membuatku menangis tersedu- sedu. Ku tatap diriku dalam- dalam melalui cermin dan berkata
"Itu akan selalu ku ingat, dan akan ku buat kalian semua memujiku termaksud kau, Oppa"


Aku selalu mengingatkan pada kalian untuk selalu vote and comment di mu stroy. Okeyyy
Thanks guys.
Tunggu di chapter selanjutnya

SHOULD HE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang