Musim panas di Kota Seoul adalah 'neraka' bagi orang-orang yang tengah beraktivitas di luar ruangan.
Panasnya benar-benar menyengat, sementara udaranya terasa begitu sangat kering. Rasanya nyaris seperti udara yang sangat pengap di dalam sauna.
Meskipun panas yang menyengat membuat sebagian banyak orang merasa kegerahan. Namun, keramaian di setiap tempat dan jalan-jalan yang ada di Kota Seoul masih terlihat seperti biasanya. Selalu padat dan ramai.
Di setiap sudut-sudut Kota Seoul pun, hampir semua orang berjalan di luar dengan memakai pakaian one-piece, t-shirt pendek, celana pendek, kaus tipis, dan outfit apa pun yang sekiranya bisa melawan hawa panas Kota Seoul yang sekarang sedang ada di puncaknya ini.
Sebagian besar orang pun lebih memilih menyejukkan diri di dalam restoran, kafe-kafe, toko maupun tempat-tempat yang memiliki pendingin udara.
Di pusat perbelanjaan, keramaian pun semakin bertambah berkali lipat. Gedung-gedung pertokoan saling bersaing melakukan promosi. Berlomba-lomba memenuhi setiap jengkal jalanan dengan papan reklame dan iklan promosi yang membuat suasana semakin tampak begitu padat dan sesak.
Salah satu pusat belanja terbesar-Dongdaemun juga tak luput dari keramaian. Di antara kepadatan di daerah itu, tampaklah seorang gadis tengah berjalan beriringan dengan seorang laki-laki. Mereka saling bergandengan tangan.
Mereka tersenyum satu sama lain. Menunjukkan ekspresi hati mereka yang sedang berbunga-bunga lewat senyuman yang tergambar di wajah mereka masing-masing.
Mereka berdua berjalan di sepanjang sisi pertokoan tanpa ada tujuan. Hanya saling melemparkan candaan satu sama lain dengan mesra. Sementara itu, sang laki-laki kemudian mencubit pipi merona gadis cantik berambut panjang yang berjalan bersamanya.
Tak lama kemudian.
"Cut! Bagus!" teriak seorang pria bertubuh tambun yang duduk di kursi sutradara.
Semua kru yang terlibat di sekitar lokasi pun lalu bertepuk tangan ria. Walau tak meriah, gadis dan laki-laki yang menjadi bintang utama itu pun saling bertepuk tangan juga. Lalu berhadapan untuk menunduk dan tersenyum satu sama lain.
"Baik, kerja bagus! Irene, Kim Seokjin!" komentar sang sutradara lagi.
"Gamsahamnida," ucap gadis bernama Irene tadi sembari menunduk ke segala arah, untuk berterima kasih kepada seluruh staff dan kru yang telah ikut bekerja keras di lokasi syuting. Begitu pula dengan laki-laki bernama Kim Seokjin yang masih berada di sebelahnya.
Sebagai pemegang peran utama dalam serial drama yang telah selesai digarap hari ini, keduanya sudah cukup merasa puas dengan akting mereka barusan.
Dengan berakhirnya pengambilan scene tadi, maka telah berakhir pula proses syuting drama sebanyak 16 episode mereka. Tinggal menunggu episode terakhir mengudara minggu depan di stasiun TV, dan ditonton oleh seluruh masyarakat Korea.
Satu-satunya yang mereka harapkan, episode terakhir drama ini dapat bersaing dengan drama lain yang akan mengudara juga di slot waktu yang sama. Serta mendapatkan rating yang tinggi, mengingat drama ini akan ditayangkan di stasiun TV nasional KBS2.
***
Malam telah semakin larut di Kota Seoul. Namun, suasana kota Seoul seperti tak pernah tidur. Lalu lintasnya tak pernah sepi. Begitu pula dengan para orang-orang insomnia yang masih ramai berkeliaran di setiap sudut kota yang penuh keramaian.Di salah satu restoran di daerah Apgujeong-dong, para pemain dan kru drama 'Let's Catch the Thieves' berkumpul bersama untuk merayakan kesuksesan mereka dalam menyelesaikan proses syuting pada hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Were Irene
FanfictionPernahkah kamu membayangkan jika dirimu adalah seorang Irene? Woo Ahan memang kagum pada kehidupan seorang idola populer seperti Irene yang terkadang membuatnya merasa insecure sendiri. Meski begitu, dia tidak pernah membayangkan sedikit pun untuk d...