Part 1

13 2 0
                                    

3 bulan berlalu setelah Ralista pulang bareng dengan Rasya. Selama itu mereka semakin dekat, malah banyak siswa yang menganggap bahwa mereka pacaran.

Menurut Ralista, Rasya adalah cowo baik, perhatian, dan begitu lembut padanya. Makanya Ralista mudah untuk melupakan sang mantan kekasih.

Sedangkan Galang hanya bisa melihat kemesraan dua sejoli itu dengan tersenyum miris. Andai Ralista tau semuanya.

"Widih makin Lengket aja Lo bedua." sapa wulan, teman sebangku Ralista.

"Apaan si lo" balas Ralista dengan malu-malu.

"najis banget muka Lo!" sahut wulan

"sirik aja Lo! " jawab Ralista dengan menjulurkan Lidahnya. Wulan hanya memutar bola matanya dengan malas.

"gue ke kelas dulu ya" Rasya pamit dengan suara yang sangat lembut. Ralista selalu berbunga-bunga ketika Rasya berucap lembut kepadanya.

"eh oke"sahut Ralista dengan senyum yang mengembang.

"Nanti balik tungguin gue di parkiran aja ya kaya biasa. Oke!" Teriak Rasya sambil jalan ke kelas dan mengacungkan jempolnya.

"Siap!!!"jawab Ralista dengan semangat dan tentunya masih dengan senyum yang mengembang.

"Gini nih klo orang lagi jatuh cinta, bawaannya senyum terus kaya orang gila!" tiba-tiba wulan berucap. Dia sangat Jengah kepada dua sejoli ini. Mereka berdua seakan tidak melihat wulan di samping Ralista,menyebalkan!!

"Sirik aja Lo! Makanya cari pacar sono" jawab Ralista. Mereka berdua berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelasnya.

"enak aja Lo! Gue Gini-gini banyak yang ngantri! Gue nya aja yang nolak. Karna kata mami pacaran itu ga boleh, dosa!" wulan membela dirinya sendiri.

"Serah Lo aja deh." akhirnya mereka sampai di kelas.

--------
KRIIINGGGGG!!!!! Bel Sekolah berbunyi membuat seluruh siswa berhamburan untuk pulang ke rumahnya.

"Ah akhirnya"ucap ralista

"yang mau pulang sama gebetan mah beda, pengennya buru-buru pulang trus" seru wulan menggoda Rara.

"Makanya punya pacar biar lo tau rasanya gimana"

"mohon maap belom ada yang pas!"

"nyari yang sempurna ga bakal ada Abisnya" entah apa yang merasuki Rara sehingga menjadi bijak.

"Sono lo pulang! Di tungguin calon boyfriend noh!" usir wulan

Rara memutar bola matanya malas, dia malas sekali jika menasehati temannya si jomblo akut. "Yaudah gue duluan" pamit Rara

"Tiati jangan hilap!"Teriak wulan dari dalam kelas dilanjutkan dengan tawanya yang menggelegar.

"Sialan Lo!"balas Rara dan berlalu menuju parkiran.

"Ras? Lama ya?" sapa Rara.

"Lumayan"

"maaf ya, si wulan noh rebet banget. "adu Rara.

" hahahah iya gapapa, ayo naik!"perintahnya dengan semangat

Rara menaiki motor Rasya dengan senyum yang mengembang. Rasanya menyenangkan sekali jika dirinya menjadi kekasih Rasya.

"kita makan dulu ya" ajak Rasya

"ha makan?"

"iya makan, tenang gue yang bayar" balas Rasya dengan senyumannya yang dapat Rara lihat dari kaca sepion motor Rasya.

RalistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang